Kaisar Axuan memijit pelipisnya yang berdenyut hebat. Ia tak tahu telah membawa jiwa gadis dari masa depan. Lantas sekarang apa yang akan ia lakukan? Mengembalikan jiwa Ma Axia tentu saja tidak mungkin, saudari kesayangannya jelas akan hanya tinggal raga tanpa nyawa. Dan kaisar Axuan tidak ingin itu terjadi. Bagaimana pun Huang Axia telah hidup kembali, ia tidak peduli meski jiwa yang mengisi raga adiknya bukan jiwa Huang Axia yang asli.
Katakan kaisar Axuan egois. Namun di sisi lain ia tak punya pilihan lain selain memaksa jiwa Ma Axia tetap tinggal dalam raga saudari kesayangannya. Selain itu tampaknya jiwa Ma Axia tampak mulai bertekad untuk membalaskan semua dendam saudarinya. Entah apa yang jiwa Ma Axia lalui sebelumnya saat mengisi raga saudarinya, kaisar Axuan tebak jika jiwa Ma Axia mendapat ingatan serta kenangan pahit milik Huang Axia.
"Zhen tahu ini adalah kesalahan, tetapi jika boleh meminta Zhen ingin kau tetap tinggal di sini. Zhen tidak peduli jika Huang Axia hidup dengan di isi jiwa orang lain, selama ia bisa hidup kembali Zhen tidak peduli" aku kaisar Axuan setelah melakukan banyak pertimbangan untuk mengutarakan keegoisannya.
"Mungkin terdengar egois, tapi Zhen ingin kau tetap hidup sebagai saudari Zhen. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan, bahkan jika kau ingin melakukan kebiasaanmu saat di masa depan sekalipun, Zhen tidak peduli selama kau tetap hidup menjadi Huang Axia, bagi Zhen sudah cukup" tambah kaisar Axuan yang lantas membuatku mendesah.
"Hamba tahu anda begitu menyayangi Huang Axia, namun jika memang terjadi kesalahan, seharusnya anda bisa memperbaikinya kembali dengan melakukan ritual pemanggilan bukan?" Tanyaku yang langsung di balas gelengan kaisar Axuan.
"Tentu saja bisa, namun Zhen tidak akan melakukannya lagi karna peluang keberhasilan ritual pemanggilan jiwa sangat kecil. Selain itu Zhen tidak ingin mengorbankan 100 jiwa hanya untuk memanggil 1 jiwa" jawab kaisar Axuan yang membuatku terkejut.
"Pikirkanlah baik-baik, meski Zhen mengembalikanmu dan melakukan ritual pemanggilan kembali, kau tak lantas akan kembali hidup bukan? Bisa saja jiwamu akan ke alam baka dan mendapat siksaan atas apa yang kau perbuat semasa kau hidup menjadi seorang pembunuh" kata kaisar Axuan berusaha bernegosiasi.
Sejujurnya apa yang kaisar Axuan katakan adalah hal yang benar. Mungkin saat ini ia akan berada di neraka dan mendapat penyiksaan atas dosa yang ku perbuat. Aku lantas merenung dan berpikir. Tak ada kesempatan kedua untuk kembali hidup. Anggap saja kesalahan yang di lakukan kaisar Axuan menyelamatkanku dari penghakiman atas dosa yang ku perbuat. Di kehidupanku sekarang harusnya aku memperbaiki diri untuk menebus dosa-dosaku dan membalaskan dendam Huang Axia.
"Baiklah. Tapi hamba harap anda masih memperlakukanku seperti biasa" putusku yang dibalas anggukan oleh kaisar Axuan.
"Zhen akan memperlakukanmu dengan baik, bagaimanapun keberadaanku di sini adalah karna kesalahan Zhen" jawab kaisar Axuan yang tentu saja membuatku teramat sangat puas.
"Berbicara mengenai keputusanmu menjadi saudari Zhen, masih ada satu hal yang membuat Zhen penasaran. Hal apa yang kau cari bersama Feng di luar istana?" Tanya kaisar Axuan mulai menanyakan tujuanku keluar dari kerajaan Huang tanpa pengawalan ketat.
"Apakah mungkin ini ada kaitannya dengan rencana yang kau sebutkan tempo hari?" Tanya kaisar Axuan yang tepat sasaran.
"Anda benar yang mulia" jawabku. "Mengapa tebakan anda seakan-akan tidak pernah melesat?" Tanyaku pada kaisar Axuan.
"Sebenarnya Zhen memiliki kekuatan melihat masa depan. Hal inilah mengapa Zhen membuat ruang kerja seperti ini. Sebelum melakukan ritual pemanggilan, Zhen sempat melihat sebuah ruangan yang serupa. Merasa tertarik Zhen pun membuat ruangan kerja ini sama seperti yang Zhen lihat" jawab kaisar Axuan.
"Apakah anda punya Indra ketujuh?" Tanyaku terkejut.
"Entahlah. Kekuatan ini hanya kadang-kadang muncul. Sayang saat ritual terlarang pemanggilan jiwa, aku sama sekali tidak bisa melihat masa depan mengenai dirimu. Maka dari itu Zhen cukup terkejut mengetahui fakta tentangmu" jawab kaisar Axuan.
Mendengar jawaban kaisar Axuan, aku hanya membalasnya dengan anggukan mengerti. Pantas saja akhir-akhir ini aku merasa kaisar Axuan mudah menebak apa yang ku pikirkan, ternyata ia bisa melihat masa depan sehingga ia tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Eh, tunggu dulu. Jika kaisar Axuan memiliki kekuatan bisa melihat masa depan, itu berarti ia sudah tahu bukan kalau aku dan Feng mengunjungi toko pandai besi.
"Apakah mungkin anda sudah tahu jika hamba keluar hendak mengunjungi toko besi?" Tanyaku pada kaisar Axuan.
"Tentu saja Zhen tahu, meski Zhen tidak tahu pasti apa tujuanmu ke sana" jawab kaisar Axuan.
Aku lantas mendesah, selain memiliki mata-mata di berbagai tempat, kekuatan kaisar Axuan yang mampu melihat masa depan juga memperkuat informasi yang ia dapatkan. Hal ini tentu saja teramat sangat mengerikan.
"Jadi apa yang kau lakukan di sana, mei-mei?" Tanya kaisar Axuan.
"Hah?" Tanyaku sedikit terkejut sebab aku sempat melamun.
"Zhen bertanya, apa yang kau lakukan di toko pandai besi bersama dengan Feng" kata kaisar Axuan mengulang pertanyaannya.
Aku tentu saja mengatakan yang sejujurnya bahwa alasan aku ke toko pandai besi untuk membuat barbel kecil. Sebagaimana dengan rencana asalku untuk membentuk tubuh sehat dan ideal, hal yang perlu kulakukan adalah melakukan olahraga-olahraga dasar. Selain lari, push up dan olahraga dasar lain tanpa bantuan alat gym, niatan untuk membuat barbel kecil mengingat zaman yang aku tempati saat ini telah menemukan timah besi, aku pun berniat hendak membuatnya dengan tujuan untuk memperkuat otot-otot lengan dan tanganku.
"Apakah kau ingin balas dendam dengan mantan suamimu sehingga kau ingin menyehatkan tubuhmu seperti itu?" Tanya kaisar Axuan.
Mendengar kata 'mantan suami' tentu saja aku dalam hati merasa keberatan dengan hal tersebut bagaimanapun aku belum pernah menikah karna kesibukanku dalam merenggut nyawa para korban-korbanku. Selain itu kaisar kerajaan Zhang adalah mantan suami Huang Axia, bukan mantan suami dirinya. Meski kaisar Axuan memintanya untuk tepat berperan sebagai Huang Axia, ia tetap tidak menyukai kata 'mantan suami' tersebut.
"Hamba memang berniat membalaskan dendam Huang Axia, tapi bukan hanya pada kaisar Zhang Long Fei. Hamba berniat untuk membalaskan dendamnya pada semua orang yang telah menyakitinya. Semua ini kulakukan karna aku berhutang padanya karna bisa kembali hidup dalam raganya. Selain itu kemampuan dan ingatan yang ku miliki di tempat asalku sebelumnya akan menjadi sia-sia jika aku tidak memanfaatkannya sama sekali" jawabku.
Mendengar jawabanku kaisar Axuan tampak berbinar, ia dengan semangat lantas menggenggam tanganku dan berkata "Zhen akan membantu dan mendukungmu".
.
.
.
.
.TBC
Jumat, 18 Maret 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
FantasyMa Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...