Niat hati mencari putri Axia, Feng harus terperangkap di antara tumpukan dokumen pengajuan dan petisi mentri, pejabat dan rakyat kerajaan Huang. Tak punya pilihan lain selain menerima perintah kaisar Axuan yang memintanya membantunya, pada akhirnya Feng berada di sini dengan pasrah.
Feng tahu kaisar Axuan ingin mencari saudari perempuannya dengan leluasa. Maksudnya ia bisa berfokus mencari putri Huang Axia tanpa memikirkan masalah pekerjaannya. Hanya saja ini sudah hari ketiga putri Axia hilang, meski mereka tahu bahwa energi kehidupannya belum hilang, tetapi tidak ada yang menjamin bahwa ia masih dalam keadaan baik-baik saja.
Pedang Hong memberitahukan bahwa putri Axia masih hidup karna energi kehidupannya belum hilang. Namun hal itu belumlah cukup untuk menghilangkan rasa khawatir yang mereka rasakan. Dalam hati Feng terus menyemangati diri agar segera menyelesaikan pekerjaan yang di berikan kaisar Axuan agar ia bisa segera mencari putri Axia dan membuat kepala dayang Rong dan Yiyi tidak khawatir terus menerus.
"Yang mulia, sebaiknya anda menambah pekerja agar pekerjaan anda cepat selesai" saran Feng yang tidak lepas dari membaca dokumen-dokumen yang diberikan kaisar Axuan.
"Zhen tidak pernah sembarangan menyuruh orang lain menyentuh pekerjaan Zhen. Hanya orang-orang tertentu dan yang Zhen percaya" jawab kaisar Axuan.
"Jika begitu harusnya anda meminta bantuan perdana mentri Yu Zong. Setidaknya dengan adanya tiga orang di sini yang mengerjakan, itu bisa membantu menghemat tenaga dan mempercepat proses pekerjaan. Sehingga kita bisa dapat mencari yang mulia putri Axia sesegera mungkin" saran Feng.
"Hamba lelah yang mulia jika dayang Rong dan Yiyi terus menangis setiap malam karna mengkhawatirkan yang mulia putri. Jika hamba tidak mencari yang mulia putri sesegera mungkin, dayang Rong dan Yiyi akan memarahi hamba" keluh Feng.
Mendengar nama pamannya, kaisar Axuan seakan-akan mendapat pencerahan. Ia dengan cepat meminta seorang kasim untuk memanggil perdana menteri Yu Zong untuk menghadap padanya, dan dengan cepat Kasim tersebut menjalankan perintah.
Tak berselang berapa lama, perdana menteri Yu Zong datang menghadap kaisar Axuan di ruang kerjanya. Pria paruh baya itu lantas memberi hormat pada ponakannya yang kondisinya tampak tidak terawat.
"Hormat hamba pada yang mulia kaisar, semoga yang mulia panjang umur seribu tahun" kata perdana menteri entri Yu Zong dengan begitu formal membungkuk hormat 80 derajat.
"Bangunlah paman, anda tidak perlu seformal itu. Hanya ada Paman, aku dan Feng di sini" perintah kaisar Axuan yang dengan cepat dilaksanakan perdana menteri Yu Zong.
"Jadi ada apa? Tidak biasanya kau memanggil paman selarut ini" Tanya perdana Mentri Yu Zong.
Tanpa kaisar Axuan dan Feng sadari hari telah berganti malam. Terlalu sibuk bekerja membuat mereka lupa akan segalanya, bahkan keduanya tidak sempat makan padahal makanan telah di siapkan untuk mereka di meja tengah.
"Seperti yang paman lihat, pekerjaanku sangat banyak. Aku tidak ingin pekerjaanku di kerjakan oleh orang yang tidak aku kenal secara dekat, maka dari itu aku memanggil paman untuk meminta bantuan" jawab kaisar Axuan.
"Kau sungguh anak yang malas. Bagaimana bisa pekerjaanmu menumpuk hingga seperti ini?" Tanya perdana menteri Yu Zong.
"Banyak hal yang terjadi paman, seperti mei-mei yang tiba-tiba menghilang" jawab kaisar Axuan gusar.
"Apa? Axia'er hilang?" Teriak perdana menteri Yu Zong.
"Xuan'er apakah kau sudah sinting? Bagaimana bisa kau tetap bekerja di saat adikmu hilang, hah?" Tanya perdana menteri Yu Zong dengan nada suara tinggi.
"Para menteri lain mendesakku mengerjakannya" bela kaisar Axuan pada dirinya sendiri.
"Paman tanya, yang mana yang paling penting? Keluargamu atau pekerjaanmu?" Tanya menteri Yu Zong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
خيال (فانتازيا)Ma Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...