Ada sebuah legenda yang turun temurun di ceritakan dari generasi ke generasi keluarga kerajaan Huang mengenai pedang Hong dan pedang Xue yang merupakan pedang legendaris yang dialiri kekuatan hebat.
Sebenarnya setiap kerajaan memiliki benda pusakanya masing-masing, hanya saja ada sebuah legenda dari kerajaan Huang yang menceritakan jika pedang Hong dan pedang Xue muncul di permukaan dalam waktu yang sama, maka akan terjadi bencana besar.
Kekaisaran Ming, yang merupakan kekaisaran kerajaan Han, kerajaan Zhang, kerajaan Qing dan kerajaan Huang pernah berulang kali menghadapi bencana tersebut saat dua senjata pusaka kerajaan Huang muncul. Kemunculan pedang Hong dan pedang Xue di waktu yang sama terakhir kali terjadi 500 tahun yang lalu, sejak leluhur kerajaan Huang meninggal, kedua pedang itu kembali ke kuil Puji dan menjadi penjaga kerajaan Huang.
Di generasi keluarganya saat ini, kaisar Axuan di berkati kekuatan luar biasa sehingga kini ia menjadi tuan dari pedang Hong. Hanya saja tidak pernah ada dalam pikiran kaisar Axuan jika saudarinya akan menjadi tuan dari pedang Xue yang tiba-tiba muncul di permukaan.
Kaisar Axuan masih tidak ingin mempercayai hal itu. Namun saat ia melihat sebuah pedang bersarung putih, dengan ujung pengangan pedang terdapat hiasan giok dan tali yang menjuntai dalam pelukan putri Axia sudah cukup membuat kaisar Axuan yakin jika itu memang pedang Xue seperti yang di sebutkan dalam buku legenda kerajaan Huang di perpustakaan terlarang.
"Yang mulia.. anda tidak apa-apa? Tanya Feng mendekati kaisar Axuan.
"Feng tolong katakan pada Zhen, jika Zhen tidak bermimpi" kata kaisar Axuan yang tentu saja membuat Feng bingung.
"Yang mulia, apa yang anda katakan?" Tanya Feng mengutarakan perasaan bingungnya melalui pertanyaan.
"Apakah kau melihat sebuah pedang dengan sarung putih dalam pulang putri Axia?" Tanya kaisar Axuan berusaha memastikan.
"Tentu saja hamba melihatnya, pedang itu tampak cantik dan elegan" jawan Feng tak lupa memuji pedang tersebut.
"Hanya jasa dari mana yang mulia putri mendapatkan pedang secantik itu?" Tanya Feng penasaran.
"Apakah kau tahu Fen? Pedang yang ada dalam pelukan mei-mei tidak salah lagi adalah pedang Xue" kata kaisar Axuan memberi tahukan Feng yang kini terkejut.
"APA?"
"Yang mulia tolong katakan jika anda hanya sedang berbohong" pinta Feng yang mendapat balasan gelengan dari kaisar Axuan.
Pedang Hong dan pedang Xue diibaratkan seperti Yin dan Yang. Mereka saling bertolak belakang namun jika mereka bersatu, mereka saling melengkapi. Kekuatan gabungan dari pedang Hong dan pedang Xue sangat dahsyat. Dulu kerajaan Huang sangat di takuti oleh kerajaan-kerajaan lain di kekaisaran Ming, namun setelah generasi-generasi kerajaan Huang tak mampu memakai pedang Hong dan pedang Xue, kerajaan Huang pun merosot hingga pada akhirnya ia menjadi kerajaan yang paling di remehkan.
Setelah kaisar Axuan berhasil menaklukkan pedang Hong, kerajaan Huang berangsur-angsur mulai berkembang, dan satu tahun belakangan kerajaan Huang telah seperti ini berkat kerja keras kaisar Axuan. Semua orang mungkin telah lupa bagaimana leluhur kerajaan Huang memiliki jasa paling besar saat peperangan antar kekaisaran karna perebutan wilayah. Leluhur kerajaan Huang terdahulu berhasil menghabisi banyak prajurit hanya dengan satu kali serangan.
Terlalu kuat membuat kerajaan-kerajaan lain iri dan mulai menyerang kerajaan Huang. Kerajaan Huang dulu sempat di anggap sebagai kerajaan yang paling berbahaya karna pedang Hong dan pedang Xue yang mereka miliki. Sebelumnya kekaisaran Ming terdiri atas 7 kerajaan, namun 3 kerajaan lainnya telah di bumi hanguskan oleh leluhur kerajaan Huang karna melakukan pengkhianat dan penyerangan yang membuat kerajaan Huang murka sehingga 3 kerajaan tersebut telah rata dengan tanah.
Mungkin semua orang telah lupa dengan kerajaan Huang yang mampu menghabiskan tiga kerajaan dengan mudah, tapi bagi seluruh penduduk ibukota kerajaan Huang kemunculan pedang Xue di generasi keluarga kerajaan Huang yang sama, tentu saja sebuah pertanda buruk.
*****
Kaisar Axuan tidak tahu harus berbuat apa, ia telah berusaha memisahkan pedang Xue dengan saudari perempuannya berulang kali. Namun hasilnya tetap saja gagal. Meski kaisar Axuan meletakan pedang Xue di atas meja dekat lukisan lama yang menggambarkan sosok Hong dan Xue beserta seekor naga di atas meja. Saat kaisar Axuan berbalik, pedang Xue telah kembali dalam pelukan saudarinya. Merasa gusar, akhirnya kaisar Axuan menggendong saudari perempuannya yang tengah memeluk pedang Xue kembali ke kerajaan Huang yang sekarang.
"Yang mulia apakah anda yakin akan menunjukan sosok yang mulia putri dengan pedang Xue seperti ini?" Tanya Feng yang tak mampu menyembunyikan rasa khawatirnya.
"Tentu saja tidak! Penduduk ibu kota akan gempar jika mengetahui hal tersebut. Maka dari itu, untuk saat ini kita rahasiakan saja" kata kaisar Axuan melangkah keluar dari kuil Puji.
Mendengar jawaban kaisar Axuan, Feng lantas dengan cepat membuka baju bagian luarnya dan segera menyusul kaisar Axuan yang memilih menggendong putri Axia sendiri. Saat Feng berhasil menyamakan langkahnya, ia pun meminta kaisar Axuan untuk berhenti sejenak.
"Yang mulia, mohon tunggu" perkataan Feng tentu saja berhasil membuat kaisar Axuan berhenti.
Saat kaisar Axuan berhenti, Feng dengan cepat menyelimuti putri Axuan dengan pakaian luarnya. Pakaian luar Feng cukup besar sehingga mampu membungkus badan putri Axia yang mungil.
Melihat perlakuan Feng membuat kaisar Axuan tersenyum. Selain itu kaisar Axuan sadar bahwa selain ingin membuat saudarinya merasa hangat, apa yang Feng lakukan juga untuk menutup pedang Xue yang ada dalam pelukan saudarinya.
Setelah pedang Xue di pastikan tersembunyi dan melihat putri Axia merasa nyama, Feng pun menyingkir dan memberi jalan kaisar Axuan. Mereka pun melanjutkan perjalanan pulang dalam diam, tanpa mereka sadari, kini mereka telah memasuki pekarangan kediaman putri Axia yang berada di istana dalam bagian barat.
Yiyi yang melihat kedatangan kaisar Axuan bersama putri Axia yang berada dalam gendongannya membuat Yiyi lantas menangis terharu. Yiyi menghampiri kaisar Axuan setelah memberi penghormatan, Yiyi memastikan dalam jarak dekat bahwa junjungannya tidak apa-apa.
"Yang mulia putri.. syukurlah anda selamat" kata Yiyi mulai menangis sembari mengecek tubuh junjungannya.
"Yiyi siapkan tempat tidur yang mulia putri sekarang, tubuhnya sangat lemah dan ia butuh beristirahat" perintah kaisar Axuan yang dengan cepat menyadarkan Yiyi.
Yiyi lantas memberi hormat sebelum pamit undur diri. Sepeninggalan Yiyi, kaisar Axuan lantas meminta Feng memanggil pamannya. Perdana menteri Yu Zong. Feng lantas dengan cepat menjalankan perintah kaisar Axuan.
Kaisar Axuan lantas melanjutkan langkahnya saat Feng pergi meninggalkannya. Kaisar Axuan melewati aula utama, memasuki lorong terbuka hingga ia pun telah sampai di kamar saudari perempuannya.
Kaisar Axuan meletakkan putri Axia di atas peraduannya, bertepatan dengan itu, Feng kembali bersama dengan perdana Mentri Yu Zong yang tampak kesal.
"Katakan mengapa kau memanggil paman, Axuan'er?" Tanya menteri Yu Zong yang kesal lantaran pekerjaannya harus terhambat.
"Paman apa yang harus kita lakukan? Pedang Xue tak ingin lepas dari mei-mei!" Kata kaisar Axuan membuka baju yang menyelimuti tubuh mungil adik perempuannya dan menutupi pedang Xue tanpa menarik perhatian para penghuni kerajaan Huang.
Melihat pedang seperti penjelasan para leluhur kerajaan Huang berada dalam pelukan putri Axia, menteri Yu Zong hanya mampu terkejut tidak percaya melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
FantasíaMa Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...