"Gege apa yang sedang kau lihat?" Tanyaku pada kaisar Axuan pada kaisar Axuan dan ikut memandang langit cerah siang ini yang kini terasa mulai memanas.
Jamuan makan untuk para tamu undangan kerajaan Qing saat ini memang dilakukan di sebuah gazebo besar dengan bangunan yang berkonsep terbuka. Hanya ada pilar-pilar besar yang menjadi penyangga atap bangunan, ke suluruhan dinding bangunan di biarkan terbuka dan menyatu dengan pemandangan taman kerajaan Qing.
Gazebo tempat mereka makan terletak di halaman belakang aula utama kerajaan Qing, tepatnya di sebuah taman luas dengan banyak tanaman-tanaman bunga, beberapa pepohonan dan juga kolam ikan besar.
Kaisar Axuan yang mendapat pertanyaanku sedikit terkejut. Ia lantas menoleh kesamping di mana aku telah kembali duduk di sampingnya masih dengan kepala menoleh kebelakang karena penasaran dengan apa yang kaisar Axuan pandang.
"Sejak kapan kau kembali mei-mei?" Tanya kaisar Axuan yang berhasil membuatku menoleh menatapnya.
"Baru saja" jawabku.
"Jadi apa yang Gege lihat di belakang?" Tanyaku lagi.
Kaisar Axuan tidak habis pikir dengan pertanyaan ku. Ia tidak menyangka jika aku sepenasaran itu dengan apa yang baru saja ia lakukan. Kaisar Axuan lantas mendorong kepalaku pelan dengan telunjuknya, ia lalu berkata "Kau terlalu banyak berpikir mei-mei" omel kaisar Axuan.
"Zhen tadi hanya melempat kudapan ke kolam ikan yang berada di belakang" jawab kaisar Axuan berbohong.
Kaisar Axuan tidak ingin memberitahukan saudari perempuannya bahwa ia memerintahkan Chou dan Liam menyelidiki sesuatu sembari beberapa prajurit khusus melindungi saudari perempuannya secara diam-diam. Kaisar Axuan ingin melindungi saudari perempuannya tanpa sepengetahuan putri Axia.
Mendengar jawaban kaisar Axuan aku hanya bisa mengangguk percaya. Aku pun kembali ke habitat awal ku di mana sebelumnya aku tengah menyandarkan kepalaku pada pundak kaisar Axuan sembari memeluk lengannya.
Setelah menunjukkan bakat yang ku miliki, banyak orang yang memperlakukan ku sangat baik. Mereka memuji entah karna memang tulus atau hanya karna ingin mencari muka. Jujur saja aku terlalu lelah untuk berinteraksi dengan banyak orang hari ini, kehidupan menjadi seorang putri ternyata tidaklah mudah. Di kehidupanku sebelumnya aku bisa bebas melakukan apa saja. Berbaur dengan keramaian ataupun menyendiri adalah dua hal yang selalu dengan bebas dan santai ku lakukan.
Berbeda dengan di kehidupanku yang sekarang. Aku tidak bisa bergerak dengan begitu bebas. Sebab ada banyak mata yang akan mengawasi ku. Segala yang ku lakukan akan mendapat kritik dan hujatan banyak orang jika aku mengikuti gaya hidupku di kehidupan sebelumnya. Kaisar Axuan tentu saja tidak pernah mempermasalahkan hal itu, ia malah memberiku dukungan penuh.
Hanya saja karna aku saat ini adalah wanita berstatus janda meski di kehidupan sebelumnya belum pernah menikah, aku pasti akan menjadi sorotan banyak orang jika hidup terlalu bebas dan santai. Terlebih orang-orang akan menyinggung status janda yang ku sandang dan gelar seorang putri kerajaan Huang.
"Apakah kau lelah?" Tanya kaisar Axuan yang ku balas anggukan.
Kaisar Axuan lantas berinisiatif untuk pamit pada kaisar Wei dengan beralasan kondisiku kurang baik. Semua orang jelas memaklumi hal tersebut. Sebab bukanlah hal yang mengejutkan lagi jika kondisi ku tiba-tiba menurun. Sejak awal semua orang tahu jika putri Huang Axia mudah sakit. Padahal aku yang sekarang baik-baik saja, hanya sedikit lelah.
Setelah mendapat izin dari kaisar Wei, aku dan kaisar Axuan pun pergi meninggalkan jamuan makan siang dan kembali ke tempat tinggal sementara yang di siapkan kerajaan Qing untuk kami selama kami tinggal di kerajaan Qing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
FantasyMa Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...