Bab 111 - Kesepakatan (2)

1K 122 14
                                    

"Seperti yang anda duga. Hamba adalah seorang penyintas" aku Zhu Fan.

"Hamba adalah seorang mahasiswa semester akhir yang meninggal dunia karena kelelahan mengerjakan tesis" tambah Zhu Fan.

"Ben Gong tahu kepala desa Zhu Fan adalah penyintas. Tidak perlu menceritakan bagaimana kau berada disini. Cukup Ben Gong tahu kau juga adalah seorang reinkarnasi saja rasanya sudah cukup bagi Ben Gong" jawabku.

"Tunggu dulu, apa maksud anda dari kata 'juga' yang mulia?" Tanya Zhu Fan.

Aku lantas menoleh kebelakang seraya memastikan Feng berada dalam jarak yang cukup jauh. Selain itu aku juga menggunakan sedikit kekuatan pedang Xie sehingga menciptakan sebuah penghalang transparan agar percakapan kami tidak dapat di dengar oleh orang-orang diluar penghalang tersebut.

Alasan aku repot-repot menggunakan kekuatan sihir seperti ini adalah karena tidak ingin percakapan kami di dengar orang lain termasuk para prajurit khusus yang kaisar Axuan kirim untukku. Menggunakan sihir untuk pertama kali tentu saja melelahkan terlebih akhir-akhir ini aku jarang melakukan kultivasi. Meski memiliki kemampuan di atas rata-rata berkat jiwaku yang sebelumnya adalah seorang assassin, tetap saja ini sangat melelahkan dan menguras tenaga. Sebisanya ku ingin menyelesaikan pembahasan kami secepatnya karena aku tidak bisa terus memasang penghalang ini.

"Ben Gong juga sama sepertimu. Ben Gong juga bereinkarnasi. Saat Ben Gong terbangun, Ben Gong sudah berada dalam raga putri Huang Axia" jawab ku jujur.

Zhu Fan adalah orang kedua yang mengetahui bahwa aku juga adalah seorang penyintas dunia lain yang bereinkarnasi menjadi seorang putri selain kaisar Axuan. Alasan aku mengatakan hal tersebut tentu saja untuk mendapatkan kepercayaan Zhu Fan.

Aku berpikir apabila dua orang yang memiliki ingatan di kehidupan sebelumnya menjalin kerja sama untuk membangun peradaban lebih maju akan terasa lebih muda dibandingkan melakukannya sendirian. Maka dari itu tujuan perbincangan ku kali ini tentu saja untuk membuat kesepakatan dengan Zhu Fan.

"Langsung pada intinya saja. Kepala desa Zhu Fan pasti tahu kedatanganku kemari karena penasaran dengan produksi minyak yang dilakukan di desa Sun Yi. Sebenarnya Ben Gong ingin membuat sabun dan sampo dan hal itu membutuhkan bahan dari minyak. Awalnya Ben Gong ingin membuat minyak nabati, namun eksperimen yang Ben Gong lakukan berakhir gagal hingga kemarin Ben Gong mendengar desa Sun Yi memproduksi minyak" kataku memulai penjelasan tanpa mempedulikan Zhu Fan yang tampaknya masih kaget akan fakta yang di dengarnya.

"Maka dari itu Ben Gong ingin bekerja sama dan menjalin kesepakatan yang saling menguntungkan. Saat ini Ben Gong tengah berusaha ingin memajukan peradaban di kerajaan Huang yang sangat tertinggal dari kerajaan lainnya. Karena hal itulah Ben Gong ingin menciptakan banyak hal yang terbilang masih mustahil ada pada zaman ini. Seperti yang kau tahu bekerja sendiri untuk menciptakan hal-hal baru sedikit sulit terlebih Ben Gong harus mengajari dasar-dasarnya terlebih dahulu pada para bawahan Ben Gong" kataku menjeda seraya mengambil nafas

"Saat tahu kepala desa Sun Yi juga adalah seorang reinkarnasi, Ben Gong seakan mendapatkan secercah harapan. Hal yang ingin Ben Gong ciptakan kemustahilannya kian mengurang. Maka dari itu maukah kepala desa Sun Yi menjadi rekan Ben Gong menciptakan banyak hal mustahil untuk membangun peradaban di kerajaan Huang ini?" Tanyaku menatap Zhu Fan yang tampak berpikir sejenak.

"Kepala desa Zhu Fan tidak perlu khawatir, Ben Gong akan memperkerjakan mu dan para warga desa Sun Yi dalam proyek yang akan Ben Gong kembangkan. Kalian tidak perlu lagi khawatir sebab Ben Gong akan menjamin kebutuhan dan keamanan kalian. Yang perlu kalian lakukan hanyalah membantu Ben Gong menciptakan ide-ide gila yang ingin Ben Gong wujudkan" kataku memberi tawaran.

"Hamba rasa tawaran anda sangat meyakinkan. Selain itu tampaknya akan sangat seru jika mengikuti anda menciptakan ide-ide gila. Bukankah sangat sayang jika pengetahuan yang kita miliki di kehidupan sebelumnya tidak dipergunakan?" Tanya Zhu Fan yang lantas ku angguki.

"Benar sekali. Akan sangat mubasir jika kita menyia-nyiakannya" jawabku.

"Jadi apakah kau menerima tawaran Ben Gong?" Tanyaku sekali lagi pada Zhu Fan.

"Tentu saja hamba akan menerimanya dengan senang hati. Tujuan anda dan hamba tidaklah jauh berbeda. Maka dari itu mari membuat tempat tinggal yang menyenangkan dan modern yang mulia" kata Zhu Fan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan sebagai bentu kesepakatan.

Aku dengan cepat membalas jabat tangan Zhu Fan sebagai tanda bahwa kesepakatan kami telah terbentuk. Bertepatan dengan itu, penghalang yang aku buat pun rubuh karena aliran mana atau Qi yang ku miliki kian menipis. Aku dengan cepat melepas tautan tanganku dengan Zhu Fan saat penglihatan ku rasanya tiba-tiba berkunang-kunang, tubuhku nyaris saja jatuh namun Feng entah sejak kapan dengan sigap menahan tubuhku yang hampir terjatuh.

"Yang mulia anda baik-baik saja?" Tanya Feng khawatir.

"Ben Gong merasa pusing" aku ku jujur.

"Hamba akan membawa anda ke kamar" kata Feng yang dengan cepat kubalas dengan gelengan.

"Tidak. Hari ini kita akan pulang" kataku.

"Apakah anda yakin?" Tanya Feng memastikan.

"Ben Gong sangat yakin. Ben Gong sudah membuat kesepakatan dengan kepala desa  Zhu Fan. Apa yang Ben Gong inginkan memang belum sepenuhnya tercapai tapi setidaknya sudah ada gambaran garis besar mengenai proyek yang akan Ben Gong kerjakan kedepannya dengan kepala desa Zhu Fan" jelas yang diangguki oleh Feng.

"Jika begitu hamba akan meminta rombongan kita untuk bersiap. Setidaknya anda beristirahatlah dulu sejenak" saran Feng lantas menggendongku menuju kamar.

Sebelum sepenuhnya pergi meninggalkan Zhu Fan yang tampak terkejut karena aku tiba-tiba hampir terjatuh di gazebo. Aku mengatakan pada Zhu Fan bahwa akan memanggilnya ke istana untuk membahas proyek pembuatan sabun yang akan aku buat. Zhu Fan mengangguk mengerti dan mengatakan tidak sabar menunggu undangan dariku.

Barang-barang yang kubawa telah di kemas, para prajurit mulai mengangkutnya dan mulai memasukkannya kedalam kereta. Saat ini aku masih berbaring di atas peraduan. Kepalaku masih terasa pening dan penglihatan ku masih berkunang-kunang.  Aku menduga hal ini merupakan efek samping dari penggunaan sihir untuk pertama kalinya. Meskipun harus mengalami rasa sakit kepala dan penglihatan yang gelap, setidaknya aku telah puas dengan terbentuknya kesepakatan kerja sama dengan Zhu Fan. Kedatanganku ke desa Sun Yi tidaklah sia-sia.

Di saat rombongan putri Axia mulai berkemas untuk kembali ke istana Huang. Di sisi lain di kekaisaran Ming, seorang prajurit penjaga baru saja menerima sebuah surat yang dibawah oleh seekor elang. Elang tersebut memiliki pita dilehernya. Dimana pitanya memiliki lambang kekaisaran Ming yang menandakan burung elang tersebut milik kekaisaran.

Prajurit penjaga lantas meletakan burung elang tersebut kedalam kandang. Memberinya makan dan minum sebelum ia melaporkan pada komandan prajurit penjaga gerbang kekaisaran Ming.

"Komandan Go kita baru saja menerima surat dari mata-mata yang bertugas di kerajaan Zhang".

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang