Hawa dingin dan juga panas bercampur menjadi satu di tanah tandus tempat terjadinya pertemuan antara kerajaan Huang dan kerajaan Zhang. Sisa-sisa dari sihir putri Axia dan kaisar Axuan yang dikeluarkan oleh pedang mereka masih sangat terasa. Bahkan bongkahan mayat-mayat yang membeku, serta mayat-mayat yang terpanggang oleh api dari pedang Hong masih tergeletak.
Bau amis darah menguar ketika angin berhembus kencang. Meskipun suasana tampak mengerikan, beberapa prajurit yang selamat mulai mengangkat beberapa prajurit kerajaan Huang yang gugur di medang pertempuran. Mayat-mayat prajurit kerajaan Huang di kumpulkan dan para prajurit yang selamat tak terkecuali kaisar Axuan memberi penghormatan terakhir sebelum para prajurit di kebumikan.
Perlengkapan ataupun barang berharga prajurit yang telah gugur akan dikembalikan kepada keluarganya, sebagai bentuk penghormatan terakhir kerajaan terhadap para prajurit yang telah gugur, pihak kerajaan akan memberi tunjangan kepada keluarganya yang telah di tinggalkan.
Setelah para prajuritnya di kebumikan, kaisar Axuan kembali ke kereta untuk melihat kondisi saudari perempuannya. Saat ia kembali, kaisar Axuan melihat putri Axia masih belum sadarkan diri. Meski saat ini kondisi putri Axia tengah pingsan, kaisar Axuan tetap akan melanjutkan perjalanan menuju kerajaan Han meski mereka baru saja menyelesaikan pertempuran.
Mungkin pandangan orang-orang akan menilai buruk kaisar Axuan karena dengan acuh dan dinginnya tetap melanjutkan perjalanan menuju kerajaan Han setelah semua ini. Namun kaisar Axuan tidak peduli, biarlah itu menjadi urusan belakang. Kaisar Axuan percaya dengan perdana menteri Yu Zhong dapat mengatasi semuanya dengan sangat baik. Keyakinannya itulah yang membuat kaisar Axuan kini melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda bersama dengan rombongannya.
Belum lama kepergian kaisar Axuan dan rombongannya. Mantan jendral atau yang saat ini menjabat menteri pertahanan dan kemiliteran kerajaan Huang, Yu Zhong. Baru saja datang bersama ribuan prajurit kerajaan Huang yang baru saja pulang setelah mengalahkan pasukan kerajaan Yong.
Kedatangan menteri Yu Zhong adalah dengan niat memberi bantuan. Tampak kedatangannya hanya sia-sia belaka setelah ia dan ribuan prajurit kerajaan Huang yang datang bersamanya melihat sisa-sisa pertempuran. Beberapa prajurit kerajaan Huang merasakan kengerian saat melihat mayat-mayat prajurit kerajaan Zhang. Mereka berpikir bahwa kematian para prajurit kerajaan Zhang sungguh sangat menyakitkan dilihat dari mayat-mayat yang hangus terbakar bahkan ada yang menjadi bongkahan es.
"Mari kita pulang. Tampaknya yang mulia kaisar Axuan dan yang mulia putri Axia telah membereskan para prajurit kerajaan Zhang" kata menteri Yu Zhong memimpin para prajurit kerajaan Huang untuk pulang.
Hari telah berganti hari setalah mendapat serangan dua arah dari kerajaan Yong dan kerajaan Zhang. Selama hari-hari yang terlewati, kerajaan Huang berangsur-angsur pulih. Berbanding terbalik dengan rombongan kaisar Axuan yang sepanjang perjalanan menuju kerajaan Han selalu mendapatkan hambatan seperti serangan bandit yang menghalang perjalanan mereka sore ini.
Saat ini rombongan kaisar Axuan berada di lereng bukit yang bersebelahan dengan jurang. Para bandit yang entah dari mana asal usulnya itu menghadang mereka untuk merampas semua barang bawaan yang kaisar Axuan dan rombongannya bawa.
Selama perjalanan menuju kerajaan Han, putri Axia tak kunjung sadarkan diri. Mungkin karena ia harus memulihkan Mana atau Qi miliknya yang terkuras banyak setelah mengeluarkan sihir aneh yang nyatanya sangat mengerikan. Kaisar Axuan yang saat ini duduk santai di sofa kereta miliknya lantas menutup buku yang ia baca dengan kesal.
"Apakah para bandit itu begitu kekurangan sehingga dengan nekadnya menahan kereta kerajaan?" Tanya kaisar Axuan tidak senang.
Ini bukan ke sekian kalinya mereka dihadang bandit seperti ini. Hari-hari sebelumnya pun sama. Mereka di hadang oleh bandit yang dengan naif menyerang mereka. Harusnya mereka telah di bersihkan oleh prajurit khusus kerajaan Huang yang juga ikut rombongan kaisar Axuan. Namun tampaknya para prajurit khusus kerajaan Huang telah jauh di depan sehingga para bandit yang baru datang ini menghadang jalan mereka.
"Serahkan semua yang kalian bawa!" Teriak seorang bandit yang saat ini berlagak paling kuat.
Para dayang, Kasim, pelayan, staf kesehatan yang ikut pada rombongan tentu saja ketakutan. Saat ini jumlah bandit yang mengepung mereka ada sekitar 50 orang. Prajurit kerajaan Huang yang ikut bersama kami jauh di depan dan jauh di belakang. Tampaknya bandit ini sengaja menunggu rombongan kami terpisah.
Chou baru saja menyadari jika kereta kaisar Axuan tidak menyusul prajurit kerajaan Huang dan prajurit khusus. Chou lantas meminta para prajurit khusus untuk balik dan mengecek situasi. Entah mengapa Chou merasakan bahwa kaisar Axuan saat ini tengah mendapat hambatan. Maka dari itu Chou memimpin prajurit khusus untuk bergegas balik.
Saat mereka menemukan kereta kaisar Axuan dari posisi mereka berada, mereka melihat sejumlah bandit tengah menodongkan senjata seraya mengancam. Chou mendesah. Saat ia dan para prajurit khusus hendak membasmi para bandit tersebut, kaisar Axuan lebih dulu turun dari keretanya. Dengan secepat kilat kaisar Axuan menyerang mereka hingga jeritan kesakitan terdengar. Para bandit dibantai langsung oleh kaisar Axuan yang tampak kesal. Dengan menggunakan pedang Hong miliknya, kaisar Axuan membakar para bandit dengan sekali serangan.
"Yang mulia maafkan keteledoran kami" kata Chou berlutut dan menundukkan kepalanya dalam.
Para prajurit khusus melakukan hal yang sama seperti yang Chou lakukan. Jika mereka tidak ceroboh, kaisar Axuan tidak perlu harus turun langsung mengatasi para bandit itu sendiri. Meskipun mereka tahu kaisar Axuan mampu membantai mereka sendiri, hanya saja sudah tugas mereka untuk melindungi kaisar Axuan. Apa gunanya mereka itu jika tidak dapat melindungi junjungan mereka.
"Sudahlah. Semuanya juga sudah selesai" kata kaisar Axuan.
"Zhen lelah. Lanjutkan tugas kalian" tambah kaisar Axuan berbalik dan kembali masuk ke dalam kereta.
Saat kaisar Axuan telah masuk, kereta yang ditumpangi kaisar Axuan dan putri Axia mulai bergerak kembali. Chou dan para prajurit khusus mengawali dibalik bayangan. Tidak jauh dari kereta kaisar Axuan, kereta-kereta yang mengangkut bahan makanan, hadiah dan perlengkapan lainnya telah menyusul. Hal itu tentu saja membuat prajurit khusus kerajaan Huang patut bersyukur saat melihat kereta-kereta itu baik-baik saja.
Setengah hari perjalanan, akhirnya mereka memasuki desa pertama yang akan mereka lewati dan berada dalam wilayah kerajaan Han. Hanya butuh waktu beberapa jam saja, mereka akhirnya memasuki ibukota kerajaan Han. Kaisar Axuan meminta mereka beristirahat sejenak dan mengisi tenaga sembari makan siang.
Beberapa menit berlalu, kaisar Axuan dan rombongannya kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda karena makan siang terlebih dahulu. Kereta-kereta milik kerajaan Huang satu persatu mulai melewati gerbang istana. Bahkan sampai saat mereka telah tiba di kerajaan Han sekalipun, saudari perempuannya, Li Xia tak kunjung sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)
FantasíaMa Axia adalah seorang gadis muda berprofesi sebagai seorang pembunuh profesional di Tiongkok. Ia merupakan pembunuh bayaran terkenal dengan gaji fantastis. Prestasinya dalam menyelesaikan misi begitu akurat dan tepat sehingga ia mendapat julukan se...