Bab 125 - Perang Kekaisaran (3)

605 78 0
                                    

Mendengar laporan Chou tentu saja membuat kaisar Axuan terkejut. Hanya dalam kurung waktu 2 hari, kekaisaran Yuan telah menyiapkan persiapan penyerbuan ke kekaisaran MingQi. Entah karena dasar apa yang membuat kekaisaran Yuan lantas bergerak dan melanggar perjanjian perdamaian yang telah dibuat beberapa tahun lalu dimana kedua belah pihak, baik kekaisaran Yuan dan kekaisaran MingQi tidak akan terlibat satu sama lain lagi dan tidak melakukan pertempuran seperti yang sudah-sudah.

"Yang mulia putra mahkota kekaisaran Yuze, hamba rasa anda harus segera melaporkan kepada yang mulia kaisar jika saat ini kekaisaran Yuan tengah mengarah kemarin membawa banyak awak kapal dan ribuan pasukan prajurit" kata kaisar Axuan mulai panik.

Baik putra mahkota Yuze maupun putra mahkota Han Ling terkejut mengenai hal itu. Ditambah lagi kedatangan putra mahkota Qing Yong Ru yang mengatakan jika mei-meinya baru saja mengirim surat dan dalam surat tersebut mengatakan jika mereka, kerajaan Zhang membutuhkan bantuan disebabkan serangan kekaisaran Yuan yang tiba-tiba.

Alhasil mau tak mau putra mahkota Yuze dan putra mahkota Han Ling bergegas menyampaikan informasi tersebut dan mulai melakukan persiapan untuk perang, meski mereka harus bekerja sangat keras mengingat mereka sama sekali tidak memiliki persiapan apapun untuk menyambut peperangan ini.

Di sisi lain kaisar Axuan meminta para rombongan kerajaan Huang untuk segera berkemas secepatnya. Hal ini dikarenakan kerajaan Huang akan menjadi banteng pertahanan pertama sebelum prajurit bantuan dari kekaisaran ataupun kerajaan lainnya. Hanya kerajaan Huang dan kerajaan Zhang yang akan berada di garda depan saat ini mengingat baik kerajaan Huang ataupun kerajaan Zhang berada cukup dekat dengan lautan.

"Gege ada apa?" Tanyaku pada kaisar Axuan saat melihat para dayang, pelayan, dan rombongan lainnya mulai berkemas.

"Kita akan pulang" jawab kaisar Axuan.

"Lantas bagaimana dengan festivalnya?" Tanya ku yang tentu saja kini mulai merasa kesal jika mereka harus melewatkan festival kekaisaran di saat ia telah siap dalam segala hal. Baik dari kesiapannya mengikuti segala lomba, bahkan sampai hadiah yang mati-matian ia ciptakan dan produksi sampai berulang kali menemukan kegagalan.

"Ini lebih penting dari festival kekaisaran. Kita harus segera pulang dan mengungsikan para penduduk kerajaan Huang secepatnya" jawab kaisar Axuan yang lantas membuatku bingung.

'Mengapa mereka harus mengungsikan para penduduk kerajaannya?'

Pertanyaan itu terus berputar dalam kepalaku. Ingin rasanya aku melontarkannya, namun melihat betapa serius dan tegasnya raut wajah dan rahang kaisar Axuan yang tampak mengeras, aku pun memilih diam hingga para rombongan kerajaan Huang selesai berkemas.

Dalam waktu singkat rombongan kerajaan Huang telah berkemas, kami pun siap berangkat pulang. Kepulangan kami sangat buru-buru sehingga tidak sempat berpamitan pada keluarga kerajaan Han selaku tuan rumah. Kaisar Axuan sama sekali tidak memperdulikan hal itu. Keluarga kerajaan Han atau bahkan kekaisaran pun pasti akan memaklumi perilaku mereka mengingat saat ini mereka semua tengah menghadapi situasi yang mendesak.

Perjalanan pulang kali ini kaisar Axuan memilih rute yang sangat cepat, mereka hanya membutuhkan 1 setengah hari atau dua hari untuk sampai ke kerajaan Huang jika mereka melewati kerajaan Qing dan lewat melalui gunung belakang yang dulunya merupakan markas para bandit.

Saat ini aku sangat kesal dengan kepulangan kami yang secara tiba-tiba. Terlebih lagi festival kekaisaran sudah dekat. Padahal aku telah mempersiapkan segalanya, namun semua persiapan ku hanya berakhir dengan kesia-siaan.

Bukan hanya putri Huang Axia yang kesal karena festival kekaisaran harus dibatalkan. Tetapi putra mahkota Han dan pihak kerajaan Han pun turut merasa kesal. Mereka telah bekerja cukup keras untuk acara festival kekaisaran ini, bahkan saat pihak keluarga kekaisaran MingQi seenaknya mempercepat jadwal festival mereka harus mati-matian kekurangan jatah istirahat hingga semua persiapan selesai. Namun pada akhirnya festival kekaisaran tetap dibatalkan perihal serangan kekaisaran Yuan yang tiba-tiba.

Padahal putra mahkota Han telah siap balas dendam dan mempermalukan permaisuri Zhang Mei dari kerajaan Zhang. Putra mahkota Han Ling tidak akan pernah lupa mengenai perbuatan permaisuri Zhang Mei yang merusak keretanya pada saat itu.

"Gege sebenarnya ada apa? Mengapa kita pulang dengan sangat terburu-buru?" Tanyaku yang mulai tidak tahan menahan pertanyaan tersebut. Saat ini posisi kami telah keluar dari istana kerajaan Han, kereta kami saat ini mulai melaju menuju ibukota kerajaan Han.

Sebelum kaisar Axuan menjawab pertanyaanku, lonceng besar yang ada digerbang utama kerajaan Han berbunyi, bunyi lonceng tersebut disahut oleh bunyi lonceng-lonceng lain yang ada di ibukota maupun menara pengintai lainnya yang ada di kerajaan Han.

Lonceng berbunyi biasanya hanya menjadi 2 pertanda. Pertama saat mengelar acara dan kedua saat terjadi penyerangan. Mendengar lonceng tersebut tentu saja cukup menjawab pertanyaanku. Namun yang menjadi pertanyaan besar ialah siapa yang menyerang kerajaan Han?

Kereta yang ku tumpangi menurunkan lajunya saat memasuki ibukota. Para penduduk kerajaan Han yang panik membuat kusir kereta memilih memelankan laju kereta agar tidak terjadi sebuah kecelakaan.

Dari balik jendela tampak aku melihat para penduduk mulai berhamburan dan membawa barang seadanya untuk mengungsi dan mencari perlindungan. Tempat terbaik mengungsi saat ini tentu saja adalah kekaisaran MingQi yang memiliki wilayah yang sangat luas, terlebih lagi kekaisaran MingQi cukup dekat dengan kerajaan Han, mereka hanya membutuhkan 1 hari perjalanan untuk mencapai pintu gerbang pertama dan memasuki desa terdekat.

"Gege mendapatkan laporan jika saat ini puluhan kapal kekaisaran Yuan tampak diperbatasan perairan kerajaan Huang dan kerajaan Zhang dengan mengibarkan bendera peperangan. Mendapatkan laporan tersebut, kau pasti tau kan mei-mei mengapa kita harus segera pulang?!" Kata kaisar Axuan baru saja menjawab pertanyaanku saat kereta yang kami tumpangi berhasil keluar dari ibukota kerajaan Han.

Tentu saja aku mulai paham mengapa kami harus segera pulang. Pertama harus mengungsikan para penduduk kerajaan Huang secepatnya, kedua harus segera menyiapkan pasukan bagaimana kerajaan Huang dan kerajaan Zhang akan berdiri di garda depan untuk menahan kekaisaran Yuan agar tidak masuk kewilayahan dua kerjaan masing-masing hingga bantuan dari kerajaan Qing, kerajaan Han dan kekaisaran MingQi datang.

Berbicara mengenai penyerangan kekaisaran Yuan yang secara tiba-tiba. Maka terlintas lah pertanyaan mengenai apa penyebab yang membuat kekaisaran Yuan lantas mengibarkan bendera pernyataan perang? Apa yang mendasari kekaisaran Yuan melanggar perjanjian internasional perdamaian antara kekaisaran Yuan dan kekaisaran MingQi.

Jika hanya karena masalah kerajaan Zhang dan kerajaan Yong yang keduanya mengkhianati kekaisaran masing-masing demi keegoisan para kaisar mereka, aku merasa hal itu bukanlah pemicu yang membuat kekaisaran Yuan nekat seperti ini. Malah seharusnya pihak kekaisaran Yuan menghukum kerajaan Yong karena telah mengkhianati kekaisarannya.

"Aku rasa, kaisar kekaisaran Yuan saat ini tengah terhasut oleh kebohongan seseorang" pradugaku.

Assassin Reincarnated Into a Princess (On-goin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang