PROLOG

2.3K 165 37
                                    

Semilir angin menggoyahkan helai daun yang memeluk erat dahan. Awan mendung memaksa mentari untuk tak dulu menampakkan diri.

Di sebuah tempat peristirahatan terakhir, di samping gundukan tanah yang tak terawat, seorang remaja laki-laki tengah terduduk tanpa alas. Tangannya seolah tanpa tenaga, tetapi terlihat semangat mencabut rumput liar yang tumbuh di sekitar makam.

"Maaf karena lama tidak berkunjung." ucapnya lirih.

Air mata tak lagi dapat dibendung, tangan gemetar menahan isak itu mulai meraih sebuah keranjang yang terletak di sampingnya, keranjang yang berisi kelopak bunga dengan warna cantik.

Bibir yang menyembunyikan sepasang gigi kelinci bergetar saat Win mencoba tersenyum, sejak satu-satunya kebahagiaan yang ia punya diambil paksa, tak ada lagi yang sanggup menemaninya selain pedih dan kecewa.

Sembari menabur kelopak bunga Win memikirkan bahwa cinta, kejujuran, bahkan kesetiaan adalah tiga hal yang tak ada artinya di mata, telinga, dan pikiran orang-orang tak berhati.

Setelah payah berjuang berjalan di atas tajamnya belati, tulusnya rasa justru terhujam mata mengilap usai sampai di puncak.

Win meletakkan kembali keranjang yang telah kosong. Ia mulai mengeluarkan hal lain, satu buah pir dan sebotol soda.

Ditemani rasa sakit yang tak ada obatnya, Win mulai menggigit buah favoritnya.

Krek!

Win berhasil membuka tutup dari botol soda.

Tak ada kesejukan yang Win dapat sekalipun botol itu hampir kosong. Dari saku celananya, Win mengeluarkan selembar kertas berukuran kecil. Benda yang menampakkan foto ketika Win kecil terlihat ceria dalam dekapan Mew.

Win kembali tersenyum pedih. Lalu, tiba-tiba angin membawa pergi kertas itu dari tangannya yang tak erat memegang.

Win segera menoleh, tak akan ia biarkan kenangan terakhir itu lenyap disita alam. Namun, sebuah tangan berhasil menangkap kertas itu dan menyelamatkan hal berharga yang Win punya.

Deg!

Jantung Win berdetak lambat ketika orang itu tersenyum pedih ke arahnya.

Siapa bilang keadilan itu tak nyata? Karma harus menemui pemiliknya! Jika takdir tak mampu berbuat banyak, ambisi manusia terluka yang akan mewujudkannya.

"Kau selalu terobsesi dengan kesempurnaan, bukan? Aku akan menunjukkan padamu apa itu sempurna."





Dari Author.

Selamat datang kembali pada sesuatu yang tak diharapkan, tetapi menjadi nyata, EUNNI 2: PERFECT.
Masih dengan arti yang sama, tetapi bersama sempurna yang berbeda.

Penulis dan pembaca selalu menginginkan satu hal sama, ending sempura. Ingat, tokoh disini hanya visual yang artinya cerita ini tidak berkaitan sama sekali dengan kehidupan nyata idol.

PERINGATAN KERAS: cerita ini bertemakan MewGulf, secara jelas ini mengandung unsur BoyLove. Untuk kalian yang merasa homophobic, demi kenyamanan bersama harap tinggalkan book ini. Harap tidak menyertakan kebencian.

Terimakasih banyak, jangan lupa tinggalkan jejak.

ENNUI 2 : PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang