Chika menatap kendaraan yang berlalu-lalang di depannya, wajahnya telah di tekuk sejak tadi pertanda dia marah dan kesal.
Alis Chika tiba-tiba mengkerut saat seorang wanita dengan wajah panik berlari ke arahnya.
"Huh huh Chika kan? Aku Zee..."
Chika tetap diam dan menatap Zee lekat-lekat.
Seolah tahu ketidaksenangan Chika, Zee dengan cepat melangkah maju dan meraih koper Chika kemudian tersenyum lebar.
"Menurutmu, apa yang kamu lakukan?" Tanya Chika kemudian, matanya melotot ke arah Zee.
Zee tanpa sadar melompat mundur dengan takut.
Zee yang mengaku telah bertemu banyak orang-orang terkenal karena pekerjaannya merasa tertekan saat melihat wajah gelap Chika. Dia dengan cepat melepaskan koper Chika.
"Sorry...sorry kupikir ini berat jadi aku akan membantumu"
"Tidak perlu"
Chika meraih kopernya sendiri kemudian berjalan. Di belakang Zee yang masih takut mengikuti.
"Itu mobilku"
Setibanya di parkiran Zee membantu Chika membuka bagasi, dia tetap diam dan tidak berniat membantu ketika Chika mengangkat kopernya sendiri.
Setelah selesai Chika masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang di kursi penumpang tepat di samping kursi kemudi di mana Zee duduk.
Sepanjang perjalanan Chika yang mood nya jelek tetap diam dan mengamati sekitar.
Ketika mobil yang dikemudikan Zee melewati bangunan mewah dan besar rasa penasaran Chika muncul.
"Itu apa?" Tunjuk Chika.
Pandangan Zee mengikuti telunjuknya, Zee memasang senyum tipis.
"Itu museum Louvre, museum yang paling terkenal. Kalau kamu mau kita bisa ke sana lain kali"
"Ada apa saja di sana?" Tanya Chika antusias.
Alis kanan Zee terangkat, sosok Chika yang sekarang benar-benar berbeda dengan Chika yang dia temui di bandara tadi.
"Ada banyak hal di dalamnya" Jawab Zee kemudian.
"Belum pernah melihat lukisan Monalisa kan? Itu ada di sana" Sambung Zee.
Chika mengangguk paham mendengar itu, dia tiba-tiba menjadi penasaran.
Mobil Zee terus melaju dan berhenti di depan sebuah bangunan tinggi dan mewah.
"Ayo turun!" Ajak Zee.
Chika membuka pintu mobil dan ikut turun. Tidak seperti tadi, dia sama sekali tidak keberatan saat Zee membuka bagasi dan menyeret koper miliknya.
"Ayo!"
Sekali lagi Zee mengajak Chika dan menuntunnya memasuki salah satu bangunan bergaya eropa.
Ketika berjalan masuk beberapa orang yang mengenal Zee akan menyapa dengan hangat.
Zee juga sesekali akan memperkenalkan Chika kepada mereka semua.
Melihat Zee yang akrab dengan siapapun yang di temuinya Chika sedikit penasaran.
"Apa pekerjaanmu?"
"Dokter..."
Chika mengangguk pelan mendengar jawaban singkat Zee.
Zee terus melangkah dan berhenti tepat di lantai 5.
Langkah mereka berdua akhirnya berhenti tepat di depan pintu tebal. Dengan gerakan kecil Zee memasukkan kode keamanan dan suara ceklek terdengar nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home (ChikaxAra)
FanfictionSupaya nyambung dengan ceritanya baca dulu Sugar Mommy (ChikaxAra)