Malam pesta yang Kenzo ceritakan akhirnya telah tiba.
Ara yang telah di dandani oleh Fiony sedang menunggu di ruang tamu. Di bawah cahaya lampu kristal wajah Ara yang seputih salju terlihat bersinar dan cantik.
Fiony yang melihat tampilannya berkali-kali mendesah. Jika bukan karena atas dasar bisnis dia lebih suka membuat Ara berada di kamar mereka dan memghabiskan malam yang panjang berdua.
"Ahh aku lupa!" Pekik Ara tiba-tiba.
"Lupa apa?"
"Tas, gak mungkin kan aku gak bawa?"
"Tas tangan? Bentar yah aku ambilin"
Ara yang mendengar itu berusaha mencegah Fiony, akan tetapi gerak tubuh Fiony lebih cepat daripada ucapannya.
Fiony berjalan masuk kedalam wardrobe dan menuju salah satu rak kaca di mana banyak tas dengan merk terkenal tersusun rapi. Setelah dapat apa yang dia cari, dia memutar tubuhnya dan berniat untuk keluar.
Akan tetapi amplop cokelat besar dengan logo rumah sakit terkenal di kota ini menghentikan. Amplop yang diletakkan secara acak di tengah-tengah aksesoris.
Dia ingat jika sebulan yang lalu Ara dan papa mertuanya melakukan cek kesehatan dan amplop tersebut pasti berisi hasilnya.
Fiony memandangi amplop di tangannya kemudian menggendikkan bahu. Amplop yang tadi di genggamannya kini kembali ke tempatnya semula.
Ara yang merasa waktu Fiony untuk mengambil tas menjadi khawatir tanpa asalan, dia kemudian berdiri dan berniat mencari Fiony.
Akan tetapi detik berikutnya Fiony dengan senyum lembut berjalan ke arahnya dan menyodorkan clutch bag kepadanya.
"Kenapa lama?" Tanya Ara sambil menerima pemberian Fiony.
"Raa aku perginya gak lebih dari lima menit loh" Kikik Fiony geli.
"Aku khawatir Fio..."
"I know Araaaa"
Ting! Ting! Ting!
Suara klakson mobil terdengar nyaring dari arah luar.
"Itu pasti Christy" Ucap Fiony.
Ara mengangguk mengiyakan, alisnya tanpa sadar menyatu. Entah mengapa setiap bertatapan dan mendengar nama Christy dia merasakan perasaan yang aneh.
"Cepet pergi" Fiony mendorong Ara pelan.
"Aku pergi yah, kalau butuh apa-apa panggil kakek"
"Iya iya bawel..."
Takut Christy akan menunggu lama, Ara akhirnya bergegas keluar. Gaun yang dipakainya membuatnya sedikit kesusahan.
Christy yang memegang kemudi berkali-kali menampilkan senyumnya yang menawan. Ketika memikirkan dia akan ke pesta dengan Ara wajahnya tanpa sadar bersemu merah.
"Malam ini kamu akan menjadi milikku" Batin Christy, matanya yang licik menatap sekilas ke arah dashboard mobilnya.
"Ekhem..."
Christy berdehem kecil saat melihat sosok tinggi Ara yang cantik berjalan ke arahnya.
Malam ini di bawah langit yang bertabur bintang Ara benar-benar mencuri seluruh perhatian Christy.
Dalam langkahnya yang bergoyang, gaun merah yang dipakainya menjuntai ke bawah terlihat seperti bunga mawar yang mekar. Dan Christy benar-benar tidak sabar untuk menghisap madunya.
Ara membuka pintu mobil di samping kemudi dan dengan gerakan halus dia masuk ke dalam.
"Haiii lama tidak bertemu" Sapa Christy ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home (ChikaxAra)
أدب الهواةSupaya nyambung dengan ceritanya baca dulu Sugar Mommy (ChikaxAra)