Part 23

4.6K 524 23
                                    

Hari-hari berlalu dengan cepat.

Setelah pertemuan dirinya dan juga Chika ketika di pesta, mereka berdua tidak lagi pernah bertemu.

Sejujurnya Ara sangat merindukan Chika saat ini, akan tetapi rasa bersalahnya ke Fiony menutup itu semua.

"Kenapa gak dimakan?" Tanya Fiony yang membuyarkan lamunan Ara.

Saat ini mereka sedang duduk di meja makan dan memakan sarapan.

Ara tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.

"Apa yang kamu pikirkan?" Kali ini Tn.Allan.yang bertanya.

"Aku bosan" Jawab Ara spontan dengan nada kesal.

"Maksudku selama di Paris aku biasa sibuk dengan pekerjaan tapi sekarang..." Ara menghela nafas panjang.

"Kamu ingin bekerja?" Celetuk Kenzo, wajahnya terlihat datar.

"Kalau begitu bekerja saja, perusahaan kita besar pilih posisi apapun yang kamu mau" Balas Tn.Allan.

"Ara tidak pernah bekerja seperti itu, aku takut dia kewalahan" Ucap Kenzo sambil menyeka mulutnya.

"Gracia juga awalnya tidak pernah, tapi lihat! Dia bisa sekarang, Ara juga pasti bisa"

Gracia yang sejak tadi memainkan makanannya dan hanya memikirkan senyuman Shani dikepalanya tanpa sadar mengangguk.

"Lihat!" Tn.Allan yang menang dengan argumennya tersenyum lebar.

"Ekhem, Ara apa kamu ingin bekerja di perusahaan?" Tn.Ben yang sejak tadi diam akhirnya bertanya.

"Aku tidak tahu..."

"Katakan saja iya, itu tidak sulit" Dorong Tn.Allan.

"Lagipula kamu sudah dewasa sekarang, Fiony juga sedang hamil butuh biaya banyak untuk membesarkan seorang anak" Lanjut Tn.Allan.

Ara terdiam mendengar itu, ekor matanya melirik ke arah Fiony dan juga ke perut Fiony yang masih datar.

"Baik...aku akan bekerja di sana"

Sudut bibir Tn.Allan terangkat mendengar itu. Berbeda dengan Kenzo yang terlihat tenang tetapi tangannya memerah meremas garpu dan sendok yang dipegangnnya.

Seperti yang Ara setujui, hari ini dia mengikuti Kenzo dan Gracia ke perusahaan.

Dia yang baru pertama kali menunjukkan wajahnya membuat beberapa karyawan diam-diam meliriknya.

"Ssttt apa jabatanmu?" Bisik Gracia saat mereka bertiga sedang berada di dalam lift, Ara menggendikkan bahunya tanda tidak tahu.

Jabatannya adalah apa yang Tn.Ben dan Tn.Allan setujui tadi pagi, dan dia tidak tahu.

"Ini cuman perasaanku atau Kenzk gak suka kamu bekerja" Bisik Gracia di telinga Ara.

"Itu karena dia terbiasa bekerja sendiri dan aku yang nikmatin hasilnya" Balas Ara yang ikut berbisik.

Gracia mengangguk paham mendengar itu, meski begitu raut wajah Kenzo hari ini benar-benar gelap. Seseorang yang melihatnya dan tidak mengenal Kenzo pasti akan berpikir jika istrinya kawin lari dengan pria lain dan dia akan segera mati karena marah.

Ting!

Pintu lift akhirnya terbuka, Gracia yang bergegas keluar dan menuju ke ruangan lain.

Setelah Gracia pergi, Kenzo kembali menekan lift dan membuat lift tertutup.

"Aku gak bareng Gracia?" Tanya Ara bingung.

"Ruangan wakil direktur ada di atas"

"APA???"










You Are My Home (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang