Part 45

4.4K 598 32
                                    

Ara yang baru saja melakukan penerbangan turun dari pesawat, di pintu bandara sudah ada Gracia dengan wajah di tekuk yang menunggunya.

"Ada apa?" Tanya Ara bingung.

Keduanya berjalan ke arah mobil yang dikemudikan Gracia.

Gracia tidak langsung menjawab pertanyaan Ara, dia hanya bergegas masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang di kursi kemudi.

Di samping, Ara yang juga masuk duduk dengan mimik wajah heran.

"Kamu harusnya tidak berpisah dengan Fiony"

"Hah? Kenapa?"

"Kakek merencanakan kencan buta untukku"

"Itu bagus" Balas Ara asal yang sukses mendapatkan tatapan tajam dari Gracia.

"Aku hanya menyukai Shani"

"Tapi Shani tidak menyukaimu"

Hah! Gracia menjadi kesal mendengar balasan Ara, tanpa mengucapkan sepatah katapun dia memutar setir.

Di tengah perjalanan Ara yang semula diam kembali membuka suara.

"Antar aku ke apartemen lama"

"Untuk?"

"Bertemu Chika"

Mebdengar itu Gracia semakin kesal, dia dan Ara adalah saudara dengan ayah yang sama. Mereka bahkan sedikit mirip, tetapi keberuntangan mereka sangat berbeda.

"Kamu baru saja cerai tapi sekarang akan memulai hubungan lagi?" Cibir Gracia.

"Yaa, mau gimana lagi. Ini adalah kemampuanku" Ujar Ara santai yang sukses membuat Gracia semakin kesal dan juga marah.

30 menit kemudian.

Mobil yang dikemudikan Gracia akhirnya berhenti di depan bangunan bertingkat.

Ara yang tidak ingin membuang-buang waktu bergegas turun, di belakangnya Gracia mengikuti dengan langkah santai.

Beruntung lift di bagunan tersebut sudah bisa digunakan, hanya dalam beberapa menit Ara dan Gracia telah berdiri di depan pintu apartemen di mana Chika dan Zee tinggal sebelumnya.

Ting! Tong!

Ara menekan bel berkali-kali, akan tetapi tidak ada gerakan yang terdengar dari dalam.

"Coba lagi..." Kata Gracia.

Ara kembali membunyikan bel, akan tetapi tetap tidak ada sahutan dari dalam.

"Mungkin dia sibuk" Gracia membuka suara.

Ara tidak menggubris ucapan Gracia, dia kembali menekan bel.

5 menit berlalu...

Karena pintu sejak tadi tida di buka, wajah Ara berubah khawatir.

Tok! Tok! Tok!

"Chik! Buka pintunya!" Ara berteriak sambil mengetuk pintu.

Akan tetapi hasilnya tetap sama, tidak ada orang yang membuka pintu.

Perasaan Ara semakin cemas, dia kemudian dengan asal memutar knop pintu. Akan tetapi tiba-tiba pintu terbuka

Graxia dan Ara saling bertukar pandangan sebelum masuk ke dalam.

Melihat beberapa barang yang berserakan di lantai nafas Ara menjadi berat.

"CHIKAAAA" Panggil Ara, dia kemudian berjalan dan mencari Chika disetiap sudut ruangan.

Graci yang merasa ada sesuatu yang salah ikut mencari. Saat mencari di salah satu kamar dia tanpa sadar berteriak ketika melihat seseorang dengan tubuh terlilit tali.

You Are My Home (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang