Part 46

4.7K 558 17
                                    

Chika dan Ara menatap wajah semua orang yang duduk di depan mereka.

"Ini terlalu tiba-tiba..." Tn.Ben adalah orang pertama yang membuka suara.

Mendengar ucapan orang yang lebih tua diantara mereka, Tn.Allan dan Ny.Alise mengangguk.

Bagaimana tidak, mereka baru saja menjadi saksi perpisahan Ara sehari sebelumnya dan sekarang dia kembali dengan wanita lain dan ingin menikah.

Tn.Ben duduk dengan gusar dan tidak berdaya sama sekali, terlebih saat melihat wajah penuh tekad Ara.

"Ayah bagaimana?" Tn.Allan bertanya.

"Apalagi? Karena mereka saling menyukai lebih baik nikahkan saja, kamu mau mereka kawin lari?"

Tn.Allan batuk kecil mendengar balasan Tn.Ben.

"Sudah larut malam, kalian berdua sebaiknya ke atas dan tidur"

Dari awal hingga akhir Ara dan Chika sama sekali tidak mengeluarkan suara, mereka berdua dengan patuh mendengarkan percakapan para orangtua.

Karena Tn.Ben telah menyuruh mereka untuk ke kamar Ara dan Chika bergegas bangkit dan berlalu.

Sepeninggal Chika dan Ara, ketiga orang yang duduk berdampingan belum bergerak sama sekali.

"Gracia dan Kenzo kemana?" Tanya Tn.Ben.

Tn.Allan dan Ny.Alise saling bertatapan sebelum akhirnya sama-sama menggelengkan kepala.

"Kalian berdua benar-benar tidak pantas jadi orangtua" Dengus Tn.Ben sebelum akhirnya bangkit dan berjalan ke kamarnya meninggal anak dan menantunya dengan wajah penuh tekanan.









•••








Malam itu sudah sangat larut.

Chika yang baru saja selesai mandi berjalan keluar, rambut hitamnya masih basah oleh tetesan air dan dengan handuk kecil dia berusaha mengeringkannya.

Chika yang mengenakan jubah mandi putih terlihat seksi saat leher jenjangnya terekspos.

Ara yang duduk di kasur setelah bersih-bersih menatap Chika dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Mau aku bantu keringin rambut?" Tawar Ara, Chika tampak berpikir sebelum akhirnya mengangguk kecil.

Ara tersenyum simpul, dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Chika. Kedua tangan Ara dengan terampil mengeringkan rambut Chika.

"Sebelumnya, apa kamu pernah ngeringin rambut Fiony?" Tanya Chika tiba-tiba.

Ara menghentikan gerakannya sebentar sebelum kembali mengeringkan rambutnya. Melihat Ara yang enggan untuk menjawab pertanyaannya, Chika menggembungkan pipinya tidak suka.

"Araaa..."

"......."

"Raaaa"

"......"

"Araaaaa"

Ara akhirnya menyerah, dia tersenyum pahit sebelum akhirnya menggeleng kecil.

"Bohong!"

"Liat, harusnya aku gak usah jawab. Aku bilang iya kamu bakal cemburu bilang ngga kamu gak percaya"

"Kapan aku bilang cemburu?"

"Kamu gak bilang tapi muka kamu udah ngejelasin semuanya" Ledek Ara.

Mendengar itu Chika memalingkan wajahnya yang seketika berubah merah, Ara disisi lain tertawa kecil karena gemas.

You Are My Home (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang