Authornya lagi stress butuh kata-kata semangat...
Ara dan Fiony memasuki pesawat bersamaan, ketika tiba di salah satu kursi pesawat Ara tanpa sadar menghela nafas panjang.
"Ini kursiku" Lirih Ara.
"Aku tau, kursiku di depan" Balas Fiony sambil menunjuk kursi pesawat yang berbeda dan berada beberapa baris di depannya.
"Kalau kamu butuh sesuatu panggil aku"
Fiony menggelengkan kepalanya geli, meski begitu dia tetap mengangguk tanda mengerti.
"Duduk yang tenang" Ucap Fiony sambil berjalan menjauh.
Ara yang telah duduk di kursinya memasang wajah masam terlebih saat melihat Fiony yang duduk santai tanpa menoleh lagi kepadanya.
Fiony yang tidak tahan duduk terpisah dari Ara selama perjalanan memasang wajah tertekan, dia kemudian duduk dan melirik ke belakang. Ketika netranya melihat Ara yang berbicara dengan orang lain di sampingnya dia tanpa sadar menghela nafas kasar yang jelas.
Helaan nafas Fiony tampaknya mengganggu seseorang di sampingnya, itu terbukti dari sedikit gerakannya.
"Sorry..." Kata Fiony pelan sambil menatap wajah yang tertutupi masker itu.
Tidak ada sahutan, wanita di samping Fiony tetap diam tetapi matanya yang berwarna cokelat tanpa sadar berair dan membuat Fiony bingung.
"Maaf matamu, apakah kamu kelilipan?" Tanya Fiony memastikan.
Wanita yang mendengar pertanyaan Fiony mengusap kecil matanya dia kemudian melepas maskernya dan kembali menatap Fiony dalam-dalam.
Deg!!!
Melihat siapa wanita yang duduk di sampingnya, tubuh Fiony menegang dan ada kerumitan yang tak terlukiskan tergambar di matanya. Untuk sesaat dia bahkan berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi.
"Ka-kamu..." Fiony tidak tahu harus berkata apa.
Di sampingnya saat ini ada sosok wanita yang mati-matian Ara lupakan.
"Chika..." Kata Fiony pada akhirnya.
Chika di sisi lain juga merasa terkejut dengan kehadiran Fiony yang tiba-tiba.
Dua tahun yang lalu ketika dia mengetahui jika Ara menikah dengan Fiony dunianya terguncang dan hancur. Melihat wajah halus dan Fiony saat ini dia kembali merasakan kehancuran tersebut.
"Yaaa, apa kabar?" Kata Chika pada akhirnya.
Fiony menelan salivanya susah, diam-diam dia meremas jari-jarinya dan berusaha agar tetap tenang. Pikirannya tiba-tiba melayang dan mengingat Ara yang duduk tidak jauh dari kursinya.
Jika....jika Ara melihat Chika hari ini, apakah usahanya akan menjadi sia-sia?
Chika yang melihat Fiony tetap diam hanya bisa memasang senyum tipis. Matanya tanpa sadar bergulir dan mencari sosok lain.
Sudah dua tahun, pasti dia banyak berubah. Pikirnya...
"Apakah selama ini kamu di Paris?" Tanya Fiony gugup.
"Hemm, perjalanan bisnis"
Wajah Fiony menjadi tertekan. Jauh di dalam hatinya dia berharap jika Ara sama sekali tidak pernah bertemu dengan Chika selama di Paris.
Perasaan takut kehilangan dengan cepat menjalar di sekujur tubuh Fiony.
"Lalu kamu? Liburan?" Tanya Chika balik, jantungnya berdegup dengan kencang saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home (ChikaxAra)
FanfictionSupaya nyambung dengan ceritanya baca dulu Sugar Mommy (ChikaxAra)