Ara menyatukan jidatnya dan juga jidat Chika, keringat tipis menghiasi wajah mereka berdua.
"Lanjut di kamar?" Tanya Ara setengah mengajak.
"Kalau Aaron bangun gimana?"
Ara mengecup jidat Chika, dia kemudian menyelipkan tangannya ke pinggang Chika dan detik berikutnya Chika telah berada di gendongannya.
Ara membopong tubuh setengah telanjang Chika menuju kamar tidur mereka, beruntung kamar yang mereka tempati berada di lantai dua dan jauh dari keluarga mereka yang tinggal di lantai bawah.
Ceklek!!!
Ara menutup pintu dengan kakinya setelah berada di dalam kamar.
Ketika mereka berdua melihat wajah polos baby Aaron yang tertidur pulas sudut bibir mereka terangkat.
Ara terus melangkah dan dengan sengaja menjantuhkan tubuh Chika ke kasur yang empuk.
"Awww!" Pekik Chika tertahan karena terkejut.
Ara tertawa kecil, dia kemudian membuka bajunya dengan tergesa-gesa.
Sekarang, baik Chika maupun Ara keduanya sama-sama setengah bugil.
Ara merangkak naik ke atas kasur dan menaiki tubuh Chika.
Melihat mata cokelat Chika yang berkilau Ara seolah terhipnotis.
"Raaa..." Panggil Chika karena Ara tetap diam sambil menatapnya.
"Kamu cantik, cup!" Puji Ara sambil memberi kecupan ringat di bibir Chika.
"Lanjut yang tadi yah" Sambung Ara sambil tangannya bermain di dada Chika.
Ibu jari dan jari telunjuk Ara memainkan puting Chika gemas.
"Araahhhhh" Chika mendesah tertahan saat puncak dadanya dengan sengaja dipelintir kuat oleh Ara.
Melihat reaksi Chika, Ara semakin bersemangat. Dia terus memainkan dada Chika, baik menggunakan jari ataupun lidahnya.
Tubuh Chika menegang hebat saat dadanya di hisap kuat oleh Ara, wajahnya berubah merah padam.
Setelah puas bermain dengan dada kenyal Chika, Ara bergerak turun.
Lidahnya yang kenyal dan basah bermain di pusar Chika dan masih terus bergerak turun.
Lidah Ara berhenti ketika rok abu-abu yang dipakainya menghalangi aksinya, dengan gerakan tergesa-gesa dia meraih kait rok Chika membukanya dan menarik rok tersebut ke atas.
Bukan hanya itu, kain segitiga yang Chika pakai juga telah meninggalkan tempatnya dan terlempar ke sembarang Ara.
Sekarang tubuh Chika benar-benar tidak tertutupi apapun, kecuali rok yang masih melingkar di pinggangnya dan terlihat berantakan.
Mata Ara berbinar penuh ambiguitas ketika melihat bagian intim Chika, dengan gerakan hati-hati dia meregankan kedua paha Chika dan kemudian lidahnya bermain di pangkal paha Chika.
Tubuh Chika terangkat ketika lidah Ara bermain diarea sensitifnya. Benda kenyal yang tanpa tulang itu benar-benar membuatnya tersiksa dan melayang.
Ara disisi lain sangat menikmati 'santapan' di depan matanya.
Saat merasakan sisi lembut, berair, dan kenyal milik Chika wajahnya semakin memerah.
"Ahh, yaahh di sanahhhhh" Bokong Chika terangkat ketika lidah Ara bergerak masuk dan menyentuh bagian dalam miliknya.
Wajahnya mendongak dan kedua tangannya meremas sprei berusaha menahan desahannya agar tidak membuat putra mereka terbangun.
Ara yang tahu jika Chika akan mencapai puncaknya mengganti lidahnya dengan kedua jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Home (ChikaxAra)
FanfictionSupaya nyambung dengan ceritanya baca dulu Sugar Mommy (ChikaxAra)