Part 6

4.7K 594 36
                                    

Gak ada double up, ngantuk mo tidur...




Pagi berikutnya...

Ara meregangkan otot-otot tubuhnya setelah bangun dari tidur, ketika menoleh ke arah samping dan mendapati Fiony yang masih tertidur lelap dan meringkuk di bawah selimut dia tiba-tiba merasa gemas sendiri.

Pelan-pelan dia mendekat ke arah Fiony, bibirnya yang tipis hinggap di pipi Fiony.

Ciuman singkat Ara yang ringan tetapi manis membuat Fiony menggeliat kecil, mata sipitnya tiba-tiba terbuka dan detik berikutnya Fiony tersenyum tipis.

"Morning..." Sapa Fiony dengan suara serak khas baru bangun tidur.

Ara membalas senyumnya.

"Liat kamu kayak gini aku jadi malas buat berangkat kerja" Keluh Ara.

Tangan kanan Fiony terangkat kemudian mencubit pelan hidung Ara, wajahnya terlihat kesal.

"Aku dan anak kamu bakal makan apa nanti? Sana kerja!" Mata Fiony melotot, Ara yang melihat itu bukannya ketakutan malah semakin malas untuk bergerak.

"Aku gak lama kok, janji" Ara sekali lagi mengecup pipi Fiony sebelum bergegas bangkit dari kasur dan berjalan ke kamar mandi.

Sepeninggal Ara, Fiony yang sama sekali tidak memiliki kegiatan apapun kembali menutup matanya dan berniat untuk melanjutkan tidurnya.

"SAYANG! HANDUK AKU MANA!"

Teriakan Ara yang tiba-tiba membuat Fiony terperanjat kaget.

"BENTAR!" Balas Fiony sambil bangkit dari tidurnya.

Fiony menatap sekeliling dan mencari handuk Ara.

"Lupa..." Dengan gerakan lembut Fiony menepuk jidatnya sendiri.

Dia lupa, jika handuk milik Ara telah dia masukkan ke dalam mesin cuci.

"RAA TEMPAT HANDUK BARU DI MANA YAH? AKU LUPA HANDUK KAMU UDAH AKU MASUKIN KE MESIN CUCI"

Ara yang sedang mengguyur tubuhnya dengan air showet menghentikan aktifitasnya dan sedikit berpikir.

Dia kemudian membuka pintu kamar mandi sedikit dan mengintip keluar.

"Dimana?" Tanya Fiony saat melihat wajah Ara.

"Di lemari sana!" Ara menunjuk lemari putih di sudut ruangan.

"Aku gak ingat nyimpan handuk di sana" Gumam Fiony, meski begitu dia tetap berjalan ke arah lemari tersebut.

Lemari yang memiliki tiga pintu dan enam laci itu di utak-atik oleh Fiony.

"Gak ada Ra..."

"Di laci paling bawah coba!"

Fiony mendengus malas, dia kemudian jongkok dan membuka laci lemari paling bawah.

Sreekkk!!!

"Ada gak?"

"Ada..." Fiony meraih salah satu handuk berwarna biru yang berada di dalam laci.

Akan tetapi gerakan tangannya terhenti saat melihat sebuah kotak beludru berwarna biru. Kotak persegi tersebut terlihat usang.

"Sini handuknya, kenapa diam aja" Ara menaikkan sebelah alisnya.

Fiony yang tidak ingin Ara terlambat bekerja bergegas bangkit dan kembali menutup laci, tangan kanannya kemudian terulur dan memberikan handuk di tangannya ke Ara.

"Aku buatin sarapan yah"

Ara hanya mengangguk, dia kemudian kembali menutup pintu kamar mandi dari dalam dan melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda.

You Are My Home (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang