Part 16

4.4K 517 44
                                    

Pagi berikutnya...

Sesuai ajakan Tn.Allan, Ara akhirnya ikut ke rumah sakit dan melakukan cek kesehatan mengkuti Tn.Allan.

Sedangkan Fiony, dia yang tiba-tiba merasa tidak enak badan memilih untuk tinggal di rumah saja.

Gracia yang akan berangkat ke kantor menghentikan langkahnya saat melihat Fiony yang menyirami tanaman di depan rumah.

"Gak ikut Ara?" Tanya Gracia.

"Ngga, lagi gak enak badan"

Bibir Gracia membentuk huruf O mendengar jawaban Fiony.

"Kalau begitu duluan yah"

"Iya hati-hati...."

Setelah berpamitan, Gracia melajukan mobilnya menyusuri jalanan aspal menuju perusahaan.

Ketika tiba diparkiran dia dengan cepat memarkir mobil dan bergegas turun.

"Shan! Tunggu!"

Dikejauhan Shani yang baru saja tiba menghentikan langkahnya, detik berikutnya dia kembali berjalan dan tidak peduli dengan Gracia yang memanggilnya kembali.

"Shan, tunggu dulu"

Pergelangan tangan Shani dicekal oleh Gracia.

"Ada apa bos?" Tanya Shani pada akhirnya.

"Kamu marah?" Tanya Gracia balik.

"Untuk?"

Gracia terdiam, melihat wajah santai Shani rasa bersalah yang tadi menghantuinya seketika hilang.

"Lupain, bukan apa-apa"

Gracia melepaskan pegangannya, dia kemudian melangkah pergi meninggalkan Shani yang berdiri diam.

"Kalian berdua ini aneh" Suara bariton yang tiba-tiba mengejutkan Shani.

Dia secara refleks menoleh ke samping, matanya yang jernih bertabrakan dengan mata elang milik Kenzo.

Disamping Kenzo terlihat seorang wanita yang Shani ketahui bernama Christy.

"Orang yang Gracia sukai dia?" Tanya Christy sambil mengamati Shani dari atas hingga bawah.

Kenzo mengangguk mengiyakan pertanyaannya.

"Kamu...kalau tidak salah, kamu anak Chef Natio"

Shani menatap Christy kaget, iris matanya berubah waspada.

"Kamu kenal papaku?"

"Tentu saja kenal, dia meninggal karena kecelakaan kan? Mati tertabrak oleh mantan ayah tiriku"

Deg...

"Orang yang nabrak papaku, ayahmu?"

"Ralat, lebih tepatnya mantan ayah tiriku" Jawab Christy santai.

"Kamu..."

"Aku mantan anak tiri Torres, gara-gara kecelakaan itu dia koma beberapa tahun"

Shani terdiam mendengar ucapan Christy.

"Tapi setidaknya dia masih punya harapan untuk hidup" Kata Shani kemudian.

Christy tersenyum sinis, sebenarnya dia lebih suka jika ayah tirinya itu meninggal pada saat kecelakaan.

"Dengar-dengar, ayahmu meninggal karena dia tidak punya biasa untuk operasi. Apa waktu itu anak Torres tidak membantumu?"

Wajah Shani berubah merah padam, kembali dia mengingat saat-saat dimana rumah sakit menolak untuk mengoperasi ayahnya karena kurangnya biaya. Dan ketika meminta ganti rugi ke keluarga Torres, dia diusir begitu saja.

You Are My Home (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang