###
Ashiel kembali membuka matanya secara perlahan. Sesaat, setelah semuanya terlihat jelas, ia mendapati dirinya terbaring diatas kasur empuk yang sudah lama ia lupakan bagaimana rasanya. Tatapannya mengarah ke sekeliling, lampu gantung dengan permata mewah, meja dari kayu berkualitas dan hal-hal mewah lainnya. Ashiel menyimpulkan bahwa dirinya berada ditempat orang yang berpengaruh.
"Syukurlah, anda sudah bangun." Ashiel tersentak mendengar suara dari pria yang Ashiel yakini berusia empat puluhan.
"Yah, terimakasih."
'Apa ini? Mengapa aku merasa takut? Sepertinya kepercayaan diriku hilang karena aku berada didalam tubuh ini sejak lama.' Ashiel membatin sambil menunduk.
Melihat tingkah Ashiel yang sepertinya merasa takut padanya, Rien tersenyum kecil. Ekspresinya seketika terlihat rumit saat mengingat betapa banyaknya bekas luka yang Ashiel miliki.
"Anda bisa berterimakasih pada tuan muda Sean."
"Ah, iya. Baiklah. Dimana tuan muda Sean?"
'Sebentar, mengapa nama itu terasa tidak asing bagi Rian-Ashiel?'
"Tuan muda sedang menemui Marquis untuk memberi laporan." Jelas Rien.
"Marquis?" Ashiel merasakan jantungnya berdetak kencang.
Budak-Kesatria-Sean?
"Itu benar, tuan muda Sean merupakan putra sulung dari Marquis Ailos."
"Marquis Ailos." Ashiel bergumam pelan. Mengingat rangkaian peristiwa yang ia alami, ditambah dengan penjelasan Rien, mata Ashiel melebar saat menyadari semuanya.
Ia berada didunia novel dengan judul 2S (Swordmaster & Saintess)
Ailos jelas-jelas merupakan nama belakang protagonis pria dari novel yang sebelumnya Ashiel baca saat menjadi Rian.
2S (Swordmaster & Saintess) menceritakan tentang kisah cinta master pedang dan saintess yang diawali dengan permusuhan.
Sean, master pedang yang kebetulan terluka karena memburu monster, diobati oleh Luna, saintess baik hati yang menjadi utusan kuil untuk membantu para pemburu monster. Awalnya, Sean bahkan tidak berterimakasih pada Luna dan langsung pergi meninggalkannya.
Ada alasan mengapa sikap Sean cukup menyebalkan. Dalam novel, Sean bersikap dingin dan menyebalkan karena bersedih atas kematian adiknya.
Bahkan sebelum itu, ia dan ayahnya harus menghabiskan hari-harinya untuk merawat ibunya yang menjadi gila karena kehilangan adiknya.Luna yang cukup lelah karena mengobati banyak orang, merasa kesal dengan sikap Sean yang menurutnya tidak tahu berterimakasih. Ia kemudian berdebat dengan Sean karena masalah sepele.
Keduanya dipisahkan dalam waktu lama karena harus menjalani kehidupan masing-masing. Hingga pada suatu hari, saat gelombang monster terjadi di ibukota, Luna dan Sean kembali dipertemukan. Sean yang mengingat wajah kesal Luna saat berdebat dengannya, mulai memperlihatkan ketertarikannya pada Luna. Berbagai cara ia lakukan untuk mendekati saintess itu.
Read my stories on wattpad, https://www.wattpad.com/story/333555995-adik-protagonis-pria
Seperti pada novel umumnya, jika ada protagonis sebagai tokoh utama, maka ada juga yang menjadi lawan protagonis yaitu tokoh antagonis. Dalam novel, tokoh anyagonis pria bernama Derian Tirre, putra kedua Duke Tirre yang juga sepupu dari Luna Viesel. Ayah Derian merupakan kakak dari ibu Luna. Dua sepupu seumuran itu sering menghabiskan waktu bersama saat mereka masih kecil. Sayangnya, perasaan asing milik Derian pada Luna mulai tumbuh seiring berjalannya waktu.
Mengetahui bahwa sepupunya tengah didekati Sean, Derian merasa marah. Ia bahkan melakukan berbagai hal untuk menghancurkan hubungan keduanya. Yang paling parah, Derian mengurung Luna dipenjara bawah tanah lalu mengikatnya dengan rantai kemudian menciumnya sesekali.
Sean yang mengetahui dalang dibalik hilangnya Luna segera menghampiri Derian dan memberinya tantangan duel. Dalam duel itu, Derian mengalami kekalahan. Selain itu, inti mana milik Derian juga hancur karena aura Sean. Atas perbuatannya, Derian diasingkan di daerah pinggiran lalu Sean dan Luna hidup bahagia untuk selamanya.
"Anu, tuan-" Ashiel menahan perkataannya sambil menatap Rien.
"Saya Rien." Ucap Rien dengan senyum kecil.
"Tuan Rien, tahun berapa sekarang?" Ashiel harus memastikan sesuatu.
"Sekarang tahun 652 kalender kekaisaran."
Tahun 652? Itu cukup lama sebelum alur novel dimulai. Dalam ingatannya, alur novel dimulai pada tanggal 2 bulan 4 tahun 658 kalender kekaisaran. Ashiel mengetahuinya karena setiap bab baru dalam novel tersebut selalu disisipkan tanggal, bulan dan tahun sebagai latar waktunya.
'Itu artinya adik Sean masih dalam tempat pelelangan.'
Saat Sean mendapat perintah dari ayahnya untuk memberantas pelelangan budak, ia diberitahu oleh bawahannya bahwa jasad satu-satunya budak yang ada dipelelangan memiliki segel yang menyegel mananya.
Sean kemudian memanggil penyihir untuk melepaskan segel pada jasad budak itu. Setelah segelnya terlepas, Sean menangis sambil memeluk jasad budak yang ternyata adiknya.
Segel itu membuat perubahan pada warna rambut juga menyegel mana agar tidak bisa digunakan.
Tidak lama setelah kabar mengenai adiknya yang ternyata menjadi budak sudah meninggal, ibu Sean juga menghembuskan napas terakhirnya.
"Apa ada masalah?" Rien memperhatikan raut wajah Ashiel yang berubah-ubah setiap saat. Menurutnya itu cukup menggemaskan. Tidak seperti saat pertama kaki ia melihatnya, Ashiel sekarang menggunakan pakaian yang digunakan Sean saat kecil. Tubuh Ashiel juga terlihat lebih bersih dari sebelumnya, hanya menyisakan beberapa bekas luka besar dibagian kepala, perut dan punggungnya. Sisanya, sudah hilang berkat ramuan penyembuh.
Ashiel menggelengkan kepalanya. "Tidak ada. Aku hanya bertanya. Omong-omong, terimakasih tuan Rien."
"Anda bisa berterimakasih pada tuan muda Sean." Balas Rien.
"Tentu! Aku akan melakukannya. Tapi aku juga berterimakasih pada tuan Rien."
Ucap Ashiel yang dibalas senyuman oleh Rien.~•~•~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Protagonis Pria [END]
Fantasy#Story Transmigrasi Saat ia membuka mata, ia mendapati dirinya dalam tubuh anak kecil yang dikurung disebuah sel sempit. Sampai suatu hari, beberapa kesatria datang dan membawanya keluar dari tempat itu. ### ❗️UDAH END, TAPI JANGAN LUPA APRESIASI...