5

54K 6.6K 51
                                    

###

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###

Ashiel tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang. Bangun disebuah penjara kecil dengan makanan yang sudah tidak layak makan, kemudian diselamatkan oleh orang ternyata kakaknya?

Hidup Ashiel didunia ini sudah seperti sinetron dikehidupan Ashiel yang sebelumnya.

'Aku adik dari protagonis pria? Aku adiknya Sean?'

Ashiel masih berada didepan cermin memandangi bayangan dirinya. Ia menompang dagunya dagunya dengan kedua tangan. Sepintas, jika orang lain melihatnya, mereka mungkin akan memekik gemas melihat tindakan Ashiel.

'Ah, itu artinya didunia ini aku punya keluarga?'

'Baiklah, aku harus memberitahu Sean— tidak, kakakku bahwa aku adiknya.'

Ashiel berjalan menuju pintu namun saat ia akan membuka pintu, seseorang sudah membukanya dari luar. Menampilkan sok pria dengan paras yang menyilaukan menurut Ashiel. Pria itu berambut biru gelap dengan mata berwarna violet. Ashiel jelas mengenalnya. Pria dihadapannya memiliki penampilan protagonis dari novel yang ia baca.

Sean tersentak melihat sosok kecil dihadapannya. Setelah dua hari tidak sadarkan diri, sosok kecil yang ia gendong kini berdiri, untung saja Sean menghentikan langkahnya. Jika tidak, ia mungkin akan menabrak anak kecil itu.

Sean membuat dirinya tampak sejajar dengan Ashiel, ia mengusap pelan rambut biru terang milik Ashiel dan menatapnya dengan tatapan sendu.

Melihat Ashiel yang terdiam, Sean tersadar dengan tindakannya. Ia buru-buru menghentikan kegiatannya. "Bagaimana kabarmu?"

Berbeda dengan Sean, Ashiel memikirkan hal lain dibenaknya. 'Apa Sean sudah mengetahui bahwa aku adiknya?'

"Aku baik! Terimakasih tuan Sean?"

Sean mengerutkan keninggnya mendengar perkataan Ashiel. "Siapa yang kau panggil tuan? Panggil aku kakak." Ucap Sean dengan wajah kesal.

"Ah, tapi—" Ashuiel memiringkan kelapalanya.

'Sebenarnya tidak salah, aku memang adik kandungnya bukan? Hanya saja, agak aneh memanggil kakak pada seseorang yang lebih muda dariku.'

Rian, berusia dua puluh satu sebelum ia mati dan bereinkarnasi menjadi Ashiel.

"Tidak ada tapi. Panggil aku kakak, kau mengerti!?"

Read my stories on wattpad, https://www.wattpad.com/story/333555995-adik-protagonis-pria
Ashiel mengangguk mengiyakan, hal itu membuat Sean menerbitkan senyumannya namun Ashiel tidak melihatnya.

"Anu, kakak, aku—" Perkataan Ashiel terhenti karena Rien memanggil Sean.

"Maaf mengganggu, tuan muda Sean, Marquis meminta saya untuk memberitahu anda.agar menemuinya di ruang baca"

Sean kembali mengingat percakapannya dengan Xavier. Ia harus membawa Ashiel menemuinya. Sean memberi anggukan singkat lada Rien kemudian memegang tangan Ashiel lalu membawanya menuju ruangan dimana Xavier berada.

"Kemana kita akan pergi?"

"Aku akan membawamu menemui ayah. Aku meminta ayah untuk mengadopsimu menjadi adikku. Apa kau keberatan?"

'Oh! Itu artinya dia tidak tahu bahwa aku benar-benar adik kandungnya.'

Adik angkatku merupakan adik kandungku. Lucu sekali jika itu dijadikan judul sinetron dibumi. Karena sekarang ia akan bertemu Marquis atau ayahnya diduni ini, Ashiel akan memberi tanda bahwa ia sebenarnya merupakan anak kandung Xavier.

Ashiel menggeleng pelan sebagai jawaban. "Apa itu mungkin? Aku seorang budak." Ia berkata dengan pelan sambil menundukkan wajahnya.

"Kau sudah keluar dari tempat itu, kau bukan lagi seorang budak. Jangan berkata seperti itu lagi. Mengerti?"

'Dia benar-benar kakak yang baik.' Ashiel membatin sambil menngangguk mengiyakan perkataan Sean.

"Anakku sayang, kau harus tidur nak."

"Anakku, dimana anakku?"

"Kembalikan anakku!"

"Anakku! ANAKKU!"

Saat mereka melewati sebuah ruangan, Ashiel dan Sean dapat mendengar teriakan sedih dari perempuan yang ada didalam ruangan itu.

Sean menghentikan langkahnya yang diikuti oleh Ashiel. Diam-diam, Sean membuka pintu ruangan itu lalu menatap keadaan seseorang didalamnya.

Ashiel yang penasaran juga ikut mengintip dibawah Sean, kepalanya yang lebih kecil membuatnya bisa melihat kondisi ruangan itu dengan jelas. Tatapannya terhenti pada seorang perempuan yang juga tengah menatapnya.

'Siapa dia?'

Perempuan itu berjalan mendekatinya, ia bergumam namun masih bisa didengar oleh Ashiel maupun Sean.

"Anakku, kau putraku?"
Perempuan itu mengusap pelan pipi Ashiel dengan kedua tangannya. Cairan bening perlahan mengalir membasahi pipi perempuan itu.

"Ibu." Bukan Ashiel yang mengucapkan kata itu, melainkan Sean. Sudah lama Sean melihat mata kosong milik ibunya. Sekarang, Sean melihat binar dimata ibunya saat ia mendekati Ashiel.

~•~•~•~

Adik Protagonis Pria [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang