Vote dulu sebelum baca✌
###
Beberapa jam sebelum Chasire datang membawa Ashiel.
"Jadi salah satu dari putraku adalah orang terpilih?"
Xavier menyilangkan kakinya dan menatap Astalan. Pendeta agung it mengatakan bahwa ia mendengar suara dewa yang memberitahukan bahwa orang terpilih ada di wilayah Ailos sementara saintess Luna menyampaikan bahwa orang terpilih memiliki rambut biru gelap dan mata violet.Jelas sekali bahwa kedua ciri itu hanya dimiliki keturunan Ailos. Sementara Xavier tidak bisa membacanya. Ada kemungkinan besar salah satu putranya bisa membaca buku kuno.
"Apa yang akan kau lakukan jika salah satu putraku benar-benar orang terpilih?"
"Jangan khawatir Marquis, kami hanya akan meminta bantuan untuk mendapatkan petunjuk bagi kekaisaran." Balas Astalan dengan tenang.
Xavier berpikir sejenak mempertimbangkan perkataan pendeta agung. 'Orang terpilih ya?' ayah dua anak itu mengangguk pelan. Ia mengetahui bahwa orang terpilih dapat menguraikan aksara dalam buku kuno. Hanya saja, kebanyakan orang terpilih disini, hanya mampu membaca sebagian kecil dari buku kuno.
"Aku akan meminta ayahku untuk memberi perlindungan pada orang terpilih itu." Reinhart ikut menimpali.
Itu tidak buruk, tapi semuanya kembali lagi pada keputusan putranya.
"Bagaimana caramu mengetahui orang terpilih itu?"
Astalan tersenyum sebagai jawaban. Ia sudah mempersiapkan sebuah cara mudah untuk mengetahui siapa yang menjadi orang terpilih.
Pembicaraan mereka terhenti saat cahaya samar muncul diruangan Xavier dan menampilkan Chasire yang membawa Ashiel.
###
Ashiel duduk disamping Xavier dengan kandang slime kecil dipelukannya. Setelah ia cukup tenang, Xavier membawanya duduk menghadap empat orang tamunya itu. Marquis Ailos itu juga memberi surat perintah pada pasukan yang Sean bentuk untuk membantu Sean.
Mata bulat Ashiel menatap mereka satu persatu. Tiga diantaranya sudah Ashiel ketahui, hanya satu orang dengan pakaian serba putih yang belum Ashiel kenal.
Merasakan dirinya ditatap oleh Ashiel, Asatalan tersenyum lalu memperkenalkan diri. "Salam tuan muda Ashiel, namaku Astalan. Pendeta dari kuil suci." Ucap Astalan tanpa menyebutkan gelarnya sebagai pendeta agung.
Sesaat, Ashiel mengerutkan keningnya, nama Astalan cukup asing ditelinganya. Mungkin dia figuran yang tidak terlalu penting di novel.
"Um... Ya?" Ashiel menjawab dengan ragu, wajahnya juga tampak bingung karena keberadaan Astalan. "Jadi kenapa aku tetap disini, ayah?" Ashiel menatap Xavier.
"Mereka menunggumu dan Sean." Balas Xavier tanpa memberi penjelasan lebih pada Ashiel.
Ashiel kembali menatap mereka berempat. Ia menahan diri untuk tidak bergidik saat keempat orang itu terus memasang senyumnya. Ralat, lebih tepatnya bertiga. Derian hanya memasang senyum dan terus memandangi Luna, bukan Ashiel.
Mari kita lihat, ada putra mahkota, saintess, pendeta dan juga tokoh antagonis dari novel. Mereka berada diruangan yang sama hanya untuk bertemu dengannya dan Sean? Apa-apaan?
Sungguh mencurigakan!
Apalagi dengan pria bernama Astalan itu. Wajahnya memang terlihat seperti malaikat baik hati. Tapi bagi Ashiel, senyumannya membuat ia merinding.
"Tuan muda Ashiel, apakah anda tertarik membaca buku kuno?" Astalan mengeluarkan buku yang ditemukan di kuil lalu memberikannya pada Ashiel.
Masih memberikan tatapan bingung, Ashiel meraih buku dengan sampul berwarna biru itu kemudian membukanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Protagonis Pria [END]
Fantasi#Story Transmigrasi Saat ia membuka mata, ia mendapati dirinya dalam tubuh anak kecil yang dikurung disebuah sel sempit. Sampai suatu hari, beberapa kesatria datang dan membawanya keluar dari tempat itu. ### ❗️UDAH END, TAPI JANGAN LUPA APRESIASI...