Vote dulu sebelum baca ✌️
###
Para bangsawan berkumpul di lapangan yang luas dengan gerbong kereta yang membawa beberapa kotak berisikan koin emas sebagai bayaran dan batu mana untuk berjaga-jaga jika batu mana di tambang milik Ashiel tidak cukup. Mereka berharap agar Ashiel dapat menggunakan batu mana yang mereka bawa untuk mengaktifkan kembali artefak pelindung kekaisaran.
Karena gempa bumi yang sebelumnya terjadi, mereka memiliki masalah pada ekonomi, untungnya bangsawan yang mendukung Ashiel masih bisa mengatasi masalah itu dan menyisihkan koin emas mereka untuk Ashiel.
Diantara mereka semua, beberapa bangsawan memiliki ekspresi yang tidak dapat ditebak sambil mengepalkan tangannya.
Count Arte, beberapa Viscount dan Baron yang mengikutinya juga memiliki ekspresi serupa.
Mereka marah, takut dan menyesal secara bersamaan, apalagi setelah mengingat isi kontrak yang sudah mereka tandatangani.
Saat mereka tiba di mansion masing-masing, yang mereka lihat bukanlah mansion mewah yang sudah diperbaiki oleh penyihir melainkan reruntuhan mansion mereka yang belum diperbaiki sedikit pun. Jangankan harta benda, mereka bahkan tidak dapat menemukan keluarga mereka yang sebelumnya diminta untuk menemui penyihir yang akan memperbaiki mansion.
"A-aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Mengingat isi kontrak, dan juga tindakan yang kita lakukan sebelumnya, kita pasti mendapatkan hukuman yang mengerikan." Ucap Count Arte dengan gemetar."Aku menyesal mengikuti tindakanmu Count."
Beberapa Viscount dan Baron lainnya mengangguk menyetujui perkataan Baron Caven.
Para bangsawan saling berpandangan, terjebak dalam keputusasaan dan kekhawatiran yang mendalam. Mereka merasakan beban kesalahan dan penyesalan yang tak terbayangkan. Mansion dan harta benda milik mereka yang seharusnya menjadi lambang kekayaan dan kekuasaan kini hancur dan kosong, menunjukkan kemerosotan yang memalukan.
Belum lagi, mereka harus memberikan bayaran pada Ashiel lima puluh persen lebih banyak dari pada bangsawan lain. Darimana mereka mendapatkan uang sebanyak itu? Saat ini, mereka tidak lebih daripada bangsawan yang hanya memiliki gelar.
"Aku berharap tuan muda Ashiel akan memberi keringanan untuk kita. Apa yang bisa kita berikan sekarang? Kita tidak memiliki apapun."
"Permisi Count, dimana koin emas milik anda?"
Salah satu kesatria kekaisaran menunggu Count Arte dengan sabar
Count Arte menatap kesatria kekaisaran dengan ekspresi campur aduk. Ada kebingungan dan kecemasan yang jelas terpancar dari wajahnya. Dia menggigit bibirnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.
"Aku... Aku tidak memilikinya." Jawab Count Arte dengan suara gemetar. "Mansion ku telah hancur, dan aku kehilangan segalanya. Semua uang dan batu mana yang aku miliki musnah dalam gempa bumi itu."
Kesatria kekaisaran mengerutkan kening, tampaknya tidak puas dengan jawaban Count Arte. Namun, sebelum dia bisa menegur atau menginterogasi lebih lanjut, suara terdengar dari kerumunan.
"Kami juga menghadapi nasib yang sama. Mansion kami hancur, semua harta dan batu mana kami hilang. Kami tidak dapat memberikan apa pun."
Kesatria kekaisaran mulai mengubah ekspresinya menunjukkan rasa tidak puas akan penjelasan mereka. Para bangsawan itu tidak memiliki apapun? Itu artinya mereka hanya bangsawan dengan gelar? Tidak ada bedanya dengan rakyat jelata. Kesatria itu melangkah maju, menatap tajam para bangsawan yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki apa pun untuk diberikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Protagonis Pria [END]
Fantasy#Story Transmigrasi Saat ia membuka mata, ia mendapati dirinya dalam tubuh anak kecil yang dikurung disebuah sel sempit. Sampai suatu hari, beberapa kesatria datang dan membawanya keluar dari tempat itu. ### ❗️UDAH END, TAPI JANGAN LUPA APRESIASI...