40

26.5K 4.4K 72
                                    

Vote dulu sebelum baca✌

###

Note : Mon maap nih ya, kemaren cuma promosi:)
Nih, sekarang up

###
Tiba di mansion, Ashiel tidak lagi merasakan kantuk. Matanya kembali segar namun ia berpura-pura tidur agar Sean meninggkannya.

"Kakakmu sudah pergi."

Deg

Jantung Ashiel berdetak kencang karena terkejut. Matanya yang semula terpejam kini terbuka lebar. Diam-diam, Ashiel mengeratkan pegangannya pada selimut kemudian menutupi seluruh tubuhnya dengan cepat.

Tunggu sebentar, mengapa ia melakukan ini? Bagaimana jika sosok itu akan menyerangnya?

"Ck! Mansion Ailos benar-benar diperketat. Aku cukup kesulitan untuk masuk kemari." Sosok itu kini berada disamping tempat tidur Ashiel. Ia bisa saja menyingkap selimut itu tapi ia tidak melakukannya.

Ashiel mengintip lewat selimutnya, ia mendapati sosok dengan topeng yang menutupi wajahnya.

'Penampilan ini, pemilik guild?'

Mata violet itu kemudian melebar mengingat keberadaan kotak harta karun yang ia temukan. Anak itu duduk kemudian memeriksa saku celananya dan menghela napas saat benda itu masih berada disana. Ashiel melupakan fakta bahwa Zeano, masih ada disana dan tengah memperhatikannya. Keningnya berkerut heran melihat mahluk kecil itu tampak panik.

"Siapa kau?" Tanya Ashiel setelah menyadari kebodohannya. Bukankah ia sebelumnya bersembuyi dibalik selimut?

Ashiel dapat mendengar bahwa Zeano berdecak sebelum berbicara. Seingatnya, Zeano tidak menyebalkan seperti ini dalam novel.

"Aku Zeano, aku kemari untuk memastikan sesuatu."

"Apa?"

"Ck! Perlihatkan padaku sesuatu didalam saku celanamu itu."

'Yess!'

Ashiel berpura-pura terkejut saat mendengar permintaan Zeano. Ia kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak mau!" Ucapnya lalu melompat turun dari tempat tidur. Sayangnya, kaki Ashiel terlilit selimbut dan anak itu kemudian terjatuh.

Gedebuk!

'Ahh, sial!'

Wajah Ashiel memerah karena malu tapi Zeano berpikiran lain. Ia mengira Ashiel tengah menahan tangis karena kesakitan setelah terjatuh. Dari informasi yang ja dapat, anak kedua Xavier itu memiliki tubuh lemah dan juga mengalami lonjakan mana.

Zeano terlambat menangkap Ashiel jadi anak itu terjatuh.

"Hei, kau baik-baik saja?" Zeano memeriksa tubuh Ashiel, ia mendapati kedua lutut anak itu memerah. Mata bulat violet itu juga berkaca-kaca dan hampir menumpahkan isinya.

Zeano terlihat panik karena jika Ashiel menangis, ia bisa saja ketahuan sudah menyusup kedalam mansion ini. "Tenanglah, jangan menangis." Zeano menggendong Ashiel kemudian membuatnya duduk diatas tempat tidur. Matanya menangkap berbagai ramuan kelas atas dilaci kecil dekat tempat tidur Ashiel. Tanpa pikir panjang, ia mengambil salah satu botol dengan ramuan berwarna hijau. "Minum ini." Ucapnya sambil mengarahkan botol itu pada Ashiel.

Ashiel menerima dalam diam. Wajahnya masih merah karena menahan malu.

"Apa masih sakit?" Tanya Zeano. Ashiel tidak tahu bagaimana raut wajahnya karena tertutup topeng.

Ashiel menggelengkan kepalanya. Sejak tadi ia malu, bukannya kesakitan!

"Perlihatkan apa yang ada di saku celanamu."

Adik Protagonis Pria [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang