3 - Obrolan di Kamar Lilis

1.6K 134 15
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜

˚ᵔ ᵕ ᵔ˚

PULANG sekolah, Lilis langsung menculik Gita dan membawa ke rumahnya bersama Suci, Amina, Hesty, dan Ninit. Mau interogasi. Poppi dan Inul sebenarnya pengen ikut, tapi mereka ada urusan OSIS. Ajeng juga ada urusan sama paskib. Sementara Riris kalau bukan urusan sekolah dia biasanya langsung pulang, soalnya diantar jemput sama sopir pribadi dan kalau mau izin main urusannya bakalan panjang. Harus melapor ke Ndoro Ibunya. Pokoknya ribet. Lilis nggak bisa kalau interogasi lewat grup obrolan khusus cewek. Dia butuh interogasi langsung, tidak bisa menunggu atau ditunda.

Mereka masih keheranan bisa-bisanya Gita bisa tertarik sama Gala, apalagi sampai suka. Ditambah alasannya karena Gala keren, lain daripada yang lain. Ya emang Gala keren sih, lain daripada yang lain juga. Tapi lainnya ini yang bikin semuanya terheran-heran nggak habis pikir. Anak-anak cowok di kelas 11 IPA 2 itu terkenal ramah sama cewek. Nggak pernah mandang fisik. Bagi mereka semua cewek itu cantik. Mau cantik yang biasa sampai cantik yang luar biasa.

Tapi kalau Gala...

Gala itu punya banyak julukan di sekolah, julukan yang dikasih sama murid cewek. Pangeran tampan dari kutub selatan, serigala berwujud manusia dari kutub utara, dan masiiih banyak julukan lain yang nggak jauh-jauh dari Antartika. Sikapnya normal ke anak-anak cowok tapi dingin banget ke cewek. Ngobrol sama cewek di kelas aja jarang. Kalaupun ngobrol juga bahas obrolan yang nggak jauh dari pelajaran. Dan sikap Gala sama cewek di luar kelas jangan ditanya... Jauuhhh lebih dingin, bahkan dingin yang parah banget. Gala itu bisa sadis ke cewek.

Gita bahkan pernah jadi saksi mata sikap dinginnya Gala bareng Hesty. Ya seperti diketahui, Gala itu kan murid teladan setelah Adam. Banyak yang suka diem-diem atau terang-terangan. 

Waktu itu hari Selasa pulang sekolah mau ekskul, Gita sama Hesty iseng main ke gedung kelas dua belas pas udah sepi, nggak sengaja denger dan ngeliat adegan roman picisan. Gita sebenernya mau kabur tapi diajak Hesty buat nguping dan ngintip. Si cewek yang entah siapa namanya tapi diyakini penghuni gedung kelas dua belas tampak membawa bingkisan berwarna biru muda ingin memberikannya pada Gala. Gala hanya diam dan menatap tajam si cewek. Si cewek jadi terlihat salah tingkah ditatap begitu. Belum sempat si cewek bilang sesuatu, Gala lebih dulu bilang...

"Saya tidak suka menerima apa pun dari orang yang tidak dikenal. Apa pun itu bentuknya!" tegasnya dingin lalu tanpa ba-bi-bu Gala meninggalkan si cewek yang diam tak berkutik. 

Gita dan Hesty yang menyaksikan melongo. Tapi kejadian itu masih mending dibanding kejadian anak kelas sepuluh yang terang-terangan nunjukin rasa sukanya. Kejadian yang jadi bahan perbincangan seantero Bhumi Kita.

Namanya Sabrina, sang primadona angkatannya. Mantan model dan bintang iklan cilik yang sekarang mulai merambah ke layar lebar. Anaknya udah jelas cantik, pinter juga, dan body-nya itu lho aduhai banget kayak Ariel Tatum idaman para cowok. Sabrina banyak yang ngincer dari temen seangkatan sampai kakak kelas termasuk Miki sang ketua OSIS, tapi Sabrina dari awal udah ngincer Gala. Dan Sabrina ini termasuk jajaran cewek yang berani dan ngerasa semua cowok nggak bakal nolak dia. Waktu itu di parkiran sehabis pulang sekolah tanpa malu-malu Sabrina ngehadang Gala yang berniat pulang.

"Kak Gala, ayo jadian!" ujar Sabrina dengan senyuman penuh percaya diri tanpa tedeng aling-aling dan disaksikan banyak mata. Soalnya ia yakin tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Tapi respon Gala membuatnya ingin menghilang dari bumi seketika itu juga.

"Elo bukan tipe gue." Dingin, singkat, padat, dan jelas. Tanpa kata maaf dan ucapan basa-basi Gala berlalu pergi begitu saja menjalankan motornya. 

Sabrina hanya diam mematung, beberapa pasang mata yang menyaksikan banyak yang tidak percaya. Ada yang iba, ada yang senang, bahkan ada yang mengejek.

CHEMISTRY DI ANTARA GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang