69 - Kerandoman IPA Dua

857 109 551
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜

˚ᵔ ᵕ ᵔ˚

Turnamen basket telah dimulai. Anak-anak basket mulai sibuk mengikuti babak penyisihan. Zidan sang manajer pengganti yang nyambi jualan minuman sama jajanan semangat banget kalau harus ikut latihan sama pertandingan, soalnya dagangannya laris manis. Lilis sih yang sering jualin sambil nyanyi goyang nasi Padang. Sebenarnya itu triknya Zidan biar Lilis nggak bengong lihatin Pak Yo yang bikin Lilis berkaca-kaca. Lilis kadang dikalungin kacang sama ciki terus suruh iderin, tapi karena Lilis cakeup jadi biasanya duduk aja langsung dikerubutin.

Beberapa kali juga Gita ikut nemenin pertandingan, walaupun sama kayak Lilis lebih sering jualan. Karena Zidan sigap banget jadi manajer basket. Nggak butuh asisten.

Sampai hari yang dinantikan oleh murid-murid SMA Bhumi Kita tiba. SMA Bhumi Kita berhasil lolos masuk final. Semua penduduknya bahagia dan berencana nonton bareng laga final di hari Rabu besok sepulang sekolah. Termasuk kelas 11 IPA 2 yang lagi heboh bahas rangkaian perjalanan selepas jam istirahat kedua yang kebetulan jam kosong.

"Ayo mari dukung sekolah kita tercinta!" seru Bambang di depan kelas. "Biar tidak ribet mencar-mencar, kita naik busnya Yonu aja. Entar gue yang jadi keneknya."

"Kirain elo supirnya, Bams."

"Belum tes drive. Gue masih sayang nyawa, Lin. Apalagi kita kan mau ke luar planet, jadi sopirnya harus yang terlatih melewati medan planet yang akan kita datangi."

"Aliennya ganteng-ganteng nggak ya?" tanya Suci random. "Kali aja gue dapet gebetan luar Bhumi Kita."

"Apakah makhluk luar Bhumi Kita seperti kita-kita?" tanya Lilis tak kalah random.

"Apakah mereka pernah makan nasi Padang?" tanya Zidan ikutan random. "Perlukah gue bawa nasi Padang untuk oleh-oleh?"

"Ada sinyal juga nggak ya? Eh—pake satelit kan ya? Kira-kira kita ngambang nggak ya di sana?" tanya Bambang juga tak kalah random.

"Mereka ngerti mentari bung ye, aseeeyy nggak ya?" tanya Hesty ikut-ikutan.

"Kan deket matahari, kita-kita bakal meleleh nggak ya?" tanya Zidan lagi. "Perlukah gue bawa oleh-oleh tabir surya?"

"Jadi yang ikut selain anak OSIS kan?" tanya Adam menengahi. "Soalnya OSIS juga ada acara besok."

"Iya selain OSIS, sisanya kumpul tempat Yonu. Iya kan, Yon?" tanya Poppi pada Yonu yang sedang membuka bungkusan nasi uduk.

Yonu balas mengangguk sambil tersenyum.

"Miki sama Gala masih di ruang OSIS, Dam?" tanya Suci tiba-tiba.

"Iya, lagi sibuk banget di sana."

"Kok elo, Poppi, Inul di sini?" tanya Suci lagi. "Kabur ya kalean?"

Adam tertawa disusul tawa Poppi dan Inul.

"Ada sidang di sana. Udah tau kan kita itu titisan malaikat, cukup Gala aja yang bantai. Miki sih cuma numpang tampang doang, masa ketosnya kabur kan tidak lucu. Gue yakin tuh si Miki lagi nahan bengek."

"Iya sih, Pop. Miki mana bisa marah. Pasti dia cuma nonton pembantaian sambil ketawa dalem hati."

"Psikopat dong, Ci." Zidan menimpali dengan polosnya. "Kalo si Miki psiko, si auw apa?"

"Si Gala mah titisan serigala berdarah dingin. Kalo udah kena sidang sama dia, siap-siap aja dicabik-cabik. Jangan disamain sama manusia menggemaskan seperti kita. Levelnya udah beda!" seru Bambang dengan tengilnya di ambang pintu kelas sambil melongok ke luar pintu. "Iya nggak, Gal?"

CHEMISTRY DI ANTARA GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang