Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜
✿‧˚✧ᵔ ᵕ ᵔ✧˚‧✿
BESOKNYA Lilis nggak masuk. Bahkan sampai tiga hari Lilis absen dari sekolah. Tapi semua nggak panik. Tetap tenang dan santai seperti biasa. Soalnya menurut laporan dari Gita yang ternyata kenal sama omnya Lilis, Lilis lagi liburan ke Swiss. Gila kan tuh anak healing patah hati aja jauh-jauh ke Swiss.
Untung denger kabar nikahan Pak Yo abis UTS, nggak kebayang Lilis harus ujian susulan nantinya dalam keadaan patah hati seorang diri.
Kabar Pak Yogo yang akan menikah udah tersebar luas, soalnya undangannya benar-benar tersebar secara menyeluruh. Masih banyak yang nggak nyangka. Soalnya Pak Yo jarang update tentang kekasih hatinya, tapi ternyata diam-diam udah sebar undangan segala.
Dan nggak cuma Lilis yang patah hati, sebagian besar murid ceweknya juga begitu. Tapi tetap aja yang lebih patah hati ya Lilis. Apalagi pas Zidan nganter Lilis pulang, Lilis nangis keras di boncengan sampai Zidan dituduh ngapa-ngapain Lilis sama orang-orang di jalan. Akhirnya Zidan bawa Lilis ke apartemen kakaknya yang kosong. Dia biarin Lilis nangis sampai puas di pelukan, sampai seragam Zidan penuh air mata sama ingusnya Lilis. Abis nangis, Lilis tidur di pelukan Zidan. Untung Zidan anak baik, jadinya Lilis nggak diapa-apain.
Anak-anak kira, Lilis bakal lama di Swiss. Tapi ternyata di hari ke empat Lilis udah masuk menjelang bel pelajaran pertama. Terlihat ceria dengan penampilan baru membawa dua kantong besar.
"Pagi sistah and brotah!" sapa Lilis di depan kelas.
"Rambut baru Neng?" goda Bambang sambil joget terus ngibas-ngibasin rambut Lilis.
Zidan sampai melongo lihat penampilan Lilis sekarang.
"Dan, kedip Dan." Adam berbisik pelan di sebelah Zidan.
"Aseeeyy! Akhirnya masuk juga. Gue kira elo udah lompat dari atas gletser. Cepet amat pulangnya?" tanya Hesty memeluk Lilis. Gita ikutan nyamperin sambil mengelus-ngelus rambut Lilis.
"Kan gue mau dateng ke nikahan. Udah diundang langsung masa tidak hadir." Lilis balas santai sambil menaruh dua kantong yang dibawanya di atas meja. "Guys, sedikit oleh-oleh udah gue bungkusin sama rata kok."
Bambang segera mengambil alih dan mulai berkeliling membagi satu persatu bingkisan ke masing-masing meja. Miki yang baru masuk kelas dari ruang OSIS bersama Gala tak kalah terkejut melihat penampilan Lilis.
"Wuih, ada yang baru Gal."
Gala memandang Lilis sekilas. "Mau berpetualang lo?"
"Jadi Lilis the explorer dong." Poppi di belakang Gala menanggapi. "Eh, bukannya baru berpetualang ke gletser? Lis, gimana dingin nggak ketemu es asli?"
Poppi ikut memeluk Lilis. Dimainkannya rambut Lilis yang dipotong pendek. Mirip Dora. Tapi tetap cantik, malah pas banget sama bentuk wajah Lilis yang kecil.
"Ternyata masih dingin es di sana Pop, di sini kan udah mulai mencair." Lilis menjawab sambil menggoyangkan tubuhnya. Mulai kumat tiba-tiba.
"Gimana kabar makhluk halus elo?" tanya Jevi langsung pas masuk bareng Yonu. "Tau nggak Lis, kemaren Gita nengok anak-anak halus elo karena takut elo telantarkan."
"Aman kok aman. Hati boleh patah, tapi rasa sayang gue ke anak-anak halus masih tetap utuh."
Bibir Gita mencebik dan langsung memeluk Lilis. Lilis balas memeluk Gita dengan sayang.
"Boleh ikut peluk?" tanya Jevi menggoda.
"Sini gue peluk." Bambang langsung memeluk Jevi dari belakang, membuat Jevi meronta minta dilepaskan. Ganti Bambang ngelitikin Jevi sama mau cium. Untung badan Jevi gede jadi gampang melepaskan diri, ganti Jevi menarik Gita yang masih berpelukan sama Lilis sampai terurai. Jevi ganti menjadikan Gita tameng.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEMISTRY DI ANTARA GITA
Ficção AdolescenteGita, sosok cewek datar yang kalem tapi kalau udah nemu yang sefrekuensi bisa ikut gila juga. Dan Gita terdampar di kelas 11 IPA 2 yang ada si biang segalanya. 11 IPA 2 menjadi tempat berkumpul idamannya anak kelas lain. Yang terkenal akan kekompak...