66 - Gita Bisa Murahan

789 112 615
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜

‧˚✧ᵔ ᵕ ᵔ✧˚‧

GITA keluar toilet setelah cuci muka cepat-cepat, lalu merenggangkan tubuhnya kayak si Bhukit yang saat ini lagi gegoleran di daun-daun kering. Gita berjalan mendekati lalu mengangkat tangannya menyapa.

"Halo Bhukit yang ganteng, Gita murahan lagi godain elo nih. Elo tergoda nggak?"

Bhukit cuek sambil jilatin tangannya. Habis makan ternyata.

"Gue mau godain suami gue dulu. Suami gue yang ganteng mau diculik. Bantu doa ya Bhukit yang ganteng, biar mereka yang godain kembali ke jalan yang benar."

Si Bhukit hanya menatap Gita sambil mengedipkan matanya kemudian asik rebahan lagi. Gita berbalik pergi sambil melompat-lompat mau nyamperin Jevi. Terlihat di kejauhan tiga cewek lagi berdiri dan basa-basi sama anak-anak basket yang lagi nongkrong depan UKS. Ada Jevi, Yonu, Wahyu, Dimas, sama Uwo.

Gita langsung tersenyum ketika Uwo melihat ke arahnya, membuat Uwo batuk-batuk.

"Kenapa, Wo?"

"Istri elo."

Jevi melihat pemandangan Gita yang tersenyum lebar ke arahnya. Jevi ikut tersenyum. Tapi yang tak ia duga, Gita langsung menubruknya dan menggandeng dirinya membuat semua yang melihat melotot tak percaya.

"Halooo suami." Gita berkata manja. "Gue cariin ternyata elo di sini."

Jevi menaikkan alisnya. Jantungnya mendadak berdebar. Gita yang manja benar-benar menggemaskan.

"Mau pulang?" tanya Gita sambil menyenderkan kepala ke bahunya Jevi.

"Jevi pulang sama gue."

Gita melepaskan gandengannya dan menatap Hani dengan sorot datar. Dia pikir Hani sosok yang kalem ternyata cocoknya jadi ketua geng dibanding Riani yang kini menatapnya penuh kebencian.

"Elo balik sama yang lain, Jev?" tanya Gita menoleh ke arah Jevi. "Ya udah gue balik sen—"

"Elo belum pulang?" potong Jevi balik. Bukannya tadi Gita bilang ada urusan sama Gala terus mau pulang bareng Gala aja.

"Gue masih di sini. Belum pulang kan?" balas Gita cemberut. "Ya udah gue pulang duluan. Sen.di.ri."

Gita berbalik pergi namun lengannya langsung dicekal Jevi. Gita tertawa dalam hati. Saatnya pertunjukan.

"Apa?" tanya Gita menatap Jevi tajam. "Elo udah ada yang lain."

"Bukan gitu, tadi kan—" Jevi menjeda ucapannya lalu menoleh ke arah Hani. "Hani, elo dianter Yonu ya, kalian juga searah."

Yonu menahan tawa. Jevi kayak kepergok istri selingkuh aja.

"Tapi tadi kan elo mau bareng gue, Jev." Hani mulai merajuk sambil menggandeng Riani.

"Iya Jev, masa elo oper Hani gitu aja." Riani mulai menyindir sambil menatap Gita tajam. "Elo aja yang bareng Yonu."

"Oke." Gita balas dengan nada datar dan langsung menggandeng Yonu. "Yon, elo nggak keberatan anter gue balik kan?"

Yonu menatap Jevi tersenyum miring. "Nggak, Ta."

"Mampir dulu ya Yon, ke mana ya yang adem? Atap gedung? Lembang? Kamar hotel? Atau ada rekomendasi lain Yon?"

Yonu mengerjap lalu tersenyum manis. "Ke rumah gue."

"Oke, kita main di sana. Sepuasnya."

Semuanya terdiam mencerna. Uwo langsung batuk-batuk lagi. Gita segera menarik Yonu menjauh. Jevi segera menyusul karena tahu Gita menyindirnya.

CHEMISTRY DI ANTARA GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang