45 - Salah Paham

711 96 312
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜

Park Chanyeol as Aang

Park Chanyeol as Aang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‧˚✧ᵔ ᵕ ᵔ✧˚‧

Gita baru pulang jam sebelas malam diantar omnya Lilis alias Aang. Tadinya Lilis mengajak menginap, tapi karena hari Minggu besok Gita punya urusan lain, jadi dia harus pulang. Aang pun dengan senang hati mengantarkan pulang tanpa Lilis, jadi bisa berduaan sama Gita yang ternyata punya banyak tebak-tebakan menarik. Gita juga ternyata asik diajak ngobrol dan membuat nyaman. Sampai di depan rumah Gita, Gita tidak langsung turun. Dipandanginya jalanan yang sepi dan lenggang.

"Ikan hiu makan tomat." Gita tiba-tiba berpantun.

"Cakeeep." Aang menanggapi sambil tersenyum geli.

"Terima kasih sudah mengantarkan dengan selamat."

Aang spontan ketawa. "Sama-sama. Gue perlu turun buat silahturahmi ke orang tua elo?"

Gita menggeleng. "Di rumah sepi nggak ada penghuni."

"Oh ya? Pada ke mana?" tanya Aang penasaran.

"Kerja."

"Elo sendirian?"

"Ada sepupu, tapi biasanya nginep di tetangga."

Aang manggut-manggut. "Berani sendirian?"

"Sudah biasa." Gitas tersenyum. "Sekali lagi makasih ya Mas Aang, maaf ngerepotin."

Setelah mengatakan itu Gita melepaskan sabuk pengamannya dan ketika hendak membuka pintu mobil, Aang langsung mencegahnya.

"Biar gue yang bukain dari luar."

Gita mengerutkan kening ketika Aang buru-buru keluar lalu benar-benar membuka pintu dari luar sambil tersenyum dan berlagak seperti pangeran menyambut tuan puteri yang membuat Gita tersenyum geli. Aang ganti membuka pintu belakang dan mengeluarkan berbagai macam paper bag milik Gita lalu menyerahkan pada Gita.

"Ikan hiu makan tomat." Aang tiba-tiba berpantun seperti Gita tadi.

"Cakep."

"Mimpi indah and good nite."

Gita tertawa kecil mendengarnya. "Mas Aang juga hati-hati di jalan. Sekali lagi maka—"

"Shhh." Aang memberi isyarat menutup mulut. "Bosen denger makasih mulu. Udah tanggung jawab gue nganterin elo tanpa kekurangan suatu apa pun. Jadi, nggak perlu berterima kasih berkali-kali. Dan cukup panggil gue Aang, nggak perlu pake mas. Oke?"

Gita mengangguk singkat.

"Yaudah sana masuk."

"Mas—eh Aang nggak pulang?"

CHEMISTRY DI ANTARA GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang