55 - Bazar Kaget

776 101 534
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜

‧˚✧ᵔ ᵕ ᵔ✧˚‧

HARI untuk bazar tiba, murid-murid SMA Bhumi Kita tampak sibuk mempersiapkan segala rupa untuk memeriahkan acara. Kecuali murid 11 IPA 2 yang tampak santai, mereka emang nggak suka ribet. Stan bazarnya aja minimalis, tapi nggak dengan penampilan mereka. Karena Bambang si biang segalanya pengen spektakuler, jadi dia bikin konsep sendiri. Prince and princess. 

Sayang kan udah dilahirin ganteng sama cantik kalau nggak dipamerin buat apa. Yang cewek pakai bando mahkota, sementara yang cowok pakai mahkota bunga yang melingkar di atas kepala. Katanya sih, karena hati Bambang lagi berbunga-bunga. Nggak ngerti lagi kan jalan pikiran si Bambang itu. 

Tapi anak-anak nurut aja, soalnya lagi happy. Gara-gara Zidan bawain jualan aneka ragam. Konsepnya jajanan Indonesia. Saking santai dan nggak mau ribetnya, Zidan sama Adul borong aja penjual yang tiba-tiba lewat di depannya waktu berangkat sekolah. Jajanannya mereka angkut ke sekolah. Ada macam-macam tahu, dari tahu bulat, tahu krispi, tahu isi, sampai tahu Sumedang. Ada jajanan pasar kayak onde-onde, dadar gulung, lemper, risoles, pastel, klepon, kue lapis dan nggak ketinggalan makanan kesukaan cewek-cewek, cilok, pempek, sama bakso. Tapi karena nggak mau ribet pakai kuah, akhirnya pagi-pagi tadi, Zidan minta penjual bakso sama ciloknya dimodif bumbunya pakai bumbu kacang sama saos kecap.  Biar kalau ada yang beli tinggal masuk-masukin aja ke mangkok kertas. Nggak usah racik ini-itu pakai sayuran segala macem. Cuma pempeknya aja yang pakai kuah bonus mentimun.

Jangan lupakan minumannya. Mereka cuma jual air mineral gelas aja sama Zidan yang nggak sengaja nemu penjual es dung-dung langsung menyewa gerobaknya, sekalian dia borong esnya. Jadi, di sebelah stan mereka ada gerobak es dung-dung. Jeka seneng banget bunyiin loncengnya, dung dung dung dung. Sepanjang waktu dia cuma duduk sambil bunyiin lonceng aja nggak bosan. Akhirnya banyak yang datang buat beli, tapi sama Jeka dicuekin. Dia asik aja mainan lonceng. Katanya ambil sendiri aja. Bayarnya juga seikhlasnya aja. Jadinya, Yonu aja yang ngelayanin bareng Ninit.

Enaknya jadi kelas idaman tuh gini. Tanpa perlu teriak atau promosi besar-besaran, stan 11 IPA 2 selalu ramai. Bahkan nggak butuh waktu lama jajanan mereka udah mau abis.

"Laris manis! Laris kayak Zidan! Manisnya kayak Neng Lilis!" teriak Lilis heboh. "Ayo yang aus, yang aus! Sisa minum doang sama tahu bulat yang gorengnya nggak dadakan!"

"Sisanya beneran aer doang Lis?" tanya Suci kemudian. Dia dari tadi sibuk jadi kasir sampai tidak sadar.

"Ini masih ada tahu bulat satu biji, eh—" ucapan Lilis terpotong karena Ulin yang langsung mencomot si tahu dengan wajah tanpa dosanya.

"Lah, kita nggak kebagian?" tanya Hesty yang baru tiba dengan kostum tari meraknya. Dia mau perform nanti. 

Gita yang digandeng Hesty menatap nanar stan kelasnya yang bersih tanpa sisa. Bibirnya mencebik. Gita tadi sibuk bantuin Inul, Gala, sama Adam buat dekor panggung. Abis itu diculik buat nemenin Hesty di ruang ganti, sekalian dia juga didandanin sama Hesty.

Jeka yang dari tadi mainan lonceng juga ikut menatap nanar tempat es dung-dungnya yang sudah kosong. Jeka menatap Yonu dengan mata berkaca-kaca. Yonu segera mengambil satu cup yang tadi disisihkan untuk Gita, tapi jadinya diberikan untuk Jeka. Jeka langsung makan dengan anteng, bahkan minta remahan-remahan tahu kriuk.

Gita menatap intens es dung-dung yang dimakan Jeka. Jeka yang peka langsung menarik Gita mendekat dan langsung memberikan untuk Gita, walaupun sisanya tinggal setengah kurang. Tapi Gita beralih menyuapi Hesty, terakhir baru dirinya sendiri.

CHEMISTRY DI ANTARA GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang