Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜
✿‧˚✧ᵔ ᵕ ᵔ✧˚‧✿
MENJELANG sore, gedung olahraga mulai sepi. Anak-anak voli sudah lebih dulu bubar. Hanya tersisa anak-anak basket di dalam gedung yang masih diberi arahan untuk pertandingan persahabatan dengan SMA lain esok hari. Beberapa ada yang duduk santai di bangku tribun. Memang, Pak Yo orangnya juga santai tapi bisa serius bersamaan. Sifatnya mirip Hanif yang lebih banyak santainya.
"Besok kalian kumpulnya di tempat saya aja ya. Biar langsung berangkat dari sana pakai mini bus." Pak Yo berujar mengingatkan sebelum menutup kegiatan ekstrakulikular hari ini.
"Saya boleh ajak Lilis tidak Pak Yo?" tanya Gita tiba-tiba. Pak Yo tersenyum mendengarnya.
"Tentu saja boleh dong. Ajak yang lainnya juga boleh."
Gita mengangguk senang, setidaknya ia ada teman besok dan Lilis sudah pasti tidak akan menolak.
"Kalau gitu saya boleh ajak pacar saya juga dong Pak Yo? Buat penyemangat." Dimas ikutan bertanya.
"Iya boleh, mau ajak keluarga besar juga boleh. Tapi transport-nya kalian tanggung sendiri ya."
"Tenang Pak Yo, kan ada Yonu anak dari bos travel. Kita bisa pinjem bus mercy-nya." Uwo memberi ide. "Ah—atau pinjem private jet-nya Adul biar cepet."
"Dikira kita mau wisata ke luar kota." Ryo berkomentar tak habis pikir.
"Ya abisnya lawan anak SMARAK. Biar heboh kan kita naik private jet."
"Kalo mau heboh tinggal bawa aja si Bambang." Yonu berkomentar kalem. "Iya kan Pak Yo?"
"Iya, kalian cukup bawa Bambang. Pasti di sana langsung heboh."
"Yang ada besok nggak konsen, soalnya malah diajak joget sama si biang rusuh." Dimas menggeleng enggan membayangkan.
Semuanya kompak tertawa, termasuk Pak Yo.
"Ya nggak apa diajak joget. Sekalian ajak Hesty juga, biar jogetannya nyegerin mata. Sekalian sama Gita and Lilis. Iya kan Ta?" tawar Ilham mengerling jahil pada Gita yang membalas dengan tatapan datarnya.
"Kalo itu sih setuju banget." Janu dan Ryo berujar bersamaan.
"Jangan. Bahaya!" tolak Hanif tegas.
"Bukannya malah bagus biar tim lawan gagal fokus ngeliatin Hesty, Lilis, sama Gita joget." Stefan mulai berkomentar. "Gue aja suka gagal fokus. Apalagi kalo Gita udah goy—"
Perkataan Stefan langsung dipotong oleh bekapan dari Yonu dengan kasarnya, membuat Stefan meronta-ronta.
"Iya bahaya, cewek cakep nggak boleh joget-joget di kandang lawan." Wahyu yang kalem ikutan bersuara. "Kalo mau buat gagal fokus lawan cukup satuin aja Bambang sama Juwono."
Uwo langsung menoyor Wahyu. "Bilang aja nggak mau nambah saingan. Iya kan Jev?"
Jevi yang dari tadi diam menyimak mengangkat alisnya bingung. Hanif langsung senyum-senyum. Pak Yo ikutan tersenyum sambil geleng-geleng.
"Kalian masih mau di sini?" tanya Pak Yo kemudian. "Mentang-mentang ada Gita, kalian jadi betah. Biasanya langsung pulang undur diri sebelum penutupan."
Gita yang mendengar ucapan Pak Yo mengerjap. "Jadi boleh pulang sekarang Pak Yo?"
"Boleh dong Gita, dari tadi juga boleh. Asal besok jangan telat apalagi lupa datang."
![](https://img.wattpad.com/cover/335209754-288-k452191.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEMISTRY DI ANTARA GITA
Teen FictionGita, sosok cewek datar yang kalem tapi kalau udah nemu yang sefrekuensi bisa ikut gila juga. Dan Gita terdampar di kelas 11 IPA 2 yang ada si biang segalanya. 11 IPA 2 menjadi tempat berkumpul idamannya anak kelas lain. Yang terkenal akan kekompak...