Ada yang kangen?
Ini sedikit flashback antara Jevi sama Gala, alasan kenapa Jevi bisa dadakan ngelamar Gita 🙏🏻
Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜
-------
Satu hari sebelum turnamen basket...
Pulang sekolah, Jevi yang biasanya pulang bareng Gita kini harus pulang sendiri karena Gita pulang bareng Poppi. Di parkiran sekolah ia berpapasan dengan Gala yang juga hendak pulang.
Jevi tersenyum menyapa yang dibalas Gala dengan anggukan singkat.
"Apa sekarang elo mau ngejar Gita?" tanya Jevi langsung.
"Keliatannya?" tanya Gala balik dengan santainya.
"Keliatannya memang iya."
"Elo boleh berhenti sekarang daripada harus terluka nanti."
"Segitu yakinnya elo bisa dapetin Gita?"
Gala mengangguk yakin. "Jadi, mending elo berhenti sekarang. Itu saran gue."
"Tapi menurut saran gue, gue nggak akan pernah berhenti buat dapetin apa yang gue mau."
Gala tersenyum tipis. "Kalo gitu, good luck."
Setelah mengatakan itu, Gala menaiki motornya lalu memakai helmnya kemudian segera pergi meninggalkan area parkiran dan juga Jevi yang terdiam mencerna.
Jevi teringat kata-kata Jeka supaya hati-hati dengan Gala. Sepertinya dia harus segera bertindak. Dia tidak mau kalau sampai keduluan Gala.
Cepat-cepat Jevi menuju motornya lalu bergegas untuk pulang. Karena dia harus membicarakan hal ini dengan orang tuanya.
***
Sampai di rumah besar dan luas bergaya Mediterania, Jevi langsung mencari keberadaan mamanya. Dan ketika menemukan mamanya yang sedang merangkai bunga, Jevi segera memeluknya dari belakang lalu mengecup pipi kirinya singkat.
"Ada angin apa tiba-tiba begini?" tanya Mama Alana—mamanya Jevi.
"Biasanya juga begini." Jevi menyandarkan dagunya di bahu mamanya. "Mam, I want to tell you something."
"Ya bilang aja."
"Ini soal Om Davi."
"Kenapa dengan Om Davi?"
"Apa Mama tau soal Tante Lestari?"
Mama Alana menguraikan pelukan putranya kemudian berbalik sambil mengerutkan kening. "Ada apa sebenarnya?"
Jevi membawa mamanya untuk duduk di sofa, kemudian Jevi duduk bersimpuh di karpet sambil menyandarkan kepalanya di paha mamanya dan memeluk kakinya.
Mama Alana mengelus-elus rambut tebal Jevi dengan tatapan bertanya-tanya karena anaknya tidak biasanya bertingkah seperti ini.
"Aku menginginkan anaknya Tante Lestari, Mam."
Mama Alana seketika menghentikan elusannya.
Jevi mendongak menatap mamanya yang terlihat terkejut. "Om Davi cerita semuanya dan bilang kalau Om Davi yang bakal ngalah. Tapi aku nggak sejahat itu buat ngerusak kebahagiaannya Om Davi."
Mama Alana terdiam mencerna lalu tersenyum hangat. "Kamu mau tau alasan kamu dipindahkan ke sekolah yang sekarang dibanding sekolah yang lain yang ada di Jakarta?"
"Karena sekolahnya bagus?"
Mama Alana menggeleng. "Ini atas perintah Papa kamu. Papa kamu juga yang menempatkan kamu di kelas itu. Dulu Mama nggak paham, tapi sekarang Mama paham."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEMISTRY DI ANTARA GITA
Teen Fiction[LENGKAP!] Gita, sosok cewek datar yang kalem tapi kalau udah nemu yang sefrekuensi bisa ikut gila juga. Dan Gita terdampar di kelas 11 IPA 2 yang ada si biang segalanya. 11 IPA 2 menjadi tempat berkumpul idamannya anak kelas lain. Yang terkenal ak...