6 - Rasa Bersalah

1.2K 129 15
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜

˚ᵔ ᵕ ᵔ˚

SEMUA yang melihat kontan ternganga. Lilis sampai syok, ini di luar ekspektasinya. Begitupun Bambang yang diam tak bergerak, ini melenceng dari rencananya. Jeka bahkan hampir menjatuhkan ponsel Adul. Miki udah misuh-misuhin Gala, padahal Gala nggak salah apa-apa.

Masih di atas tubuh Gala, Gita memejamkan matanya kuat-kuat. Tubuhnya sedikit gemetar. Ia bisa merasakan bunyi detak jantung Gala. Setelahnya ia memberanikan diri membuka matanya sedikit demi sedikit untuk melihat reaksi Gala. Mata Gita bertemu mata Gala yang menatapnya tajam seolah mengatakan 'Minggir'. Gita langsung bangun duduk.

"S-sori Gal sori, beneran gue nggak bermaksud nubruk elo. Itu tadi gue kesandung karna Lilis bilang ada—" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Gita langsung bangkit berdiri dan berlari menjauh sambil mengibas-ibaskan badannya. Gala ikut bangun duduk lalu menghela nafas panjang.

Adam yang ikutan syok tapi tidak bisa menyembunyikan senyum gelinya berjalan menghampiri dan memantau kondisi Gala.

"Elo nggak apa Gal? Perlu gue telpon ambulans, kali aja ada cidera serius."

Gala balas menatap Adam datar kemudian menggeleng. Pak Yo yang melihat itu juga bertanya khawatir. Tapi Gala langsung bangkit berdiri dan mengatakan ia baik-baik saja. Pak Yo ganti memandang Gita yang lagi diperiksa secara menyeluruh oleh Hesty, Suci, Amina dan juga Poppi.

"Hasil akhirnya jadi tim Bambang yang menang ya, tadi kan Gita ketangkap sama kamu." Pak Yo tersenyum sembari menepuk bahu Gala, lalu Pak Yo melirik arlojinya. "Masih ada waktu dua puluh menit, nah sesuai kesepakatan tim yang kalah sekarang boleh lari sambil nyanyi mars Bhumi Kita."

"Siap Pak laksanakan!" seru Bambang sambil hormat.

"Lho, tim kamu bukannya menang?"

"Menang nggak menang emang saya niatnya mau ikutan nyanyi. Pak Yo mau ikutan juga?"

"Saya ada urusan sama Pak Har. Kalau begitu silahkan kamu pimpin timnya Miki ya. Pelajaran hari ini cukup sekian dan sampai bertemu di pertemuan berikutnya." Setelah mengucapkan itu Pak Yo langsung berlalu pergi dan Lilis langsung berlari menyusul Gita.

"Mimpi apa elo semalem bisa ketiban rejeki begitu, ketiban Gita lagi. Pasti ena kan Gal?" tanya Bambang yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Gala. Bambang balas meringis. Ia sebenarnya sedikit merasa bersalah pada Gita. Kalau sama Gala sih enggak, Gala kan anak bela diri kayak Jeka, jatuh kejungkal kebalik mah hal yang biasa.

"Beneran elo nggak apa Gal?" tanya Zidan panik, memeriksa tubuh Gala dengan seksama. Gala menghalau menghindar.

"Yang musti ditanyain tuh si Gita bukannya Gala!" seru Bambang.

"Oh iya ya. Ta Gitaaa, elo nggak apa?" tanya Zidan berlari menghampiri Gita.

"Elo nggak mau mastiin kondisi Gita Gal?" tanya Bambang menaik-turunkan alisnya. "Tapi tadi itu nice catch, pastinya Gita nggak apa. Paling biru-biru dikit."

Gala balas mengangkat bahu lalu berjalan meninggalkan lapangan dengan tenang. Bambang kemudian berlari menghampiri Gita dan Gita langsung diseret bareng Lilis sambil nyanyi mars Bhumi Kita, disusul Jeka yang benar-benar merubah nadanya menjadi cengkok dangdut. 

Tim Miki yang lain cuma berlari-lari kecil mengikuti di belakang sambil ketawa. Murid-murid lain yang tidak sengaja menyaksikan pun ikut melongo tak percaya. Kelas yang dijuluki idaman Bhumi Kita memang benar-benar sesuatu.

CHEMISTRY DI ANTARA GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang