19 - Susu Cokelat

989 106 23
                                    

Sebelum baca, jangan lupa tekan bintang vote-nya dulu ya~ selamat membaca💜

˚ᵔ ᵕ ᵔ˚

TIGA puluh menit remedial matematika itu mustahil untuk Gita, karena soal-soalnya esai. Meski Ajeng berbaik hati kasih bocoran rumus cepat dan Gita udah bikin kebetan contekan rumus, tetap saja dia masih perlu waktu mikirin nyari jawaban. Dan itu menghabiskan waktu keseluruhan alias enam puluh menit. Di kelasnya hanya ada tiga yang ikut remedial. Yonu dan juga Jeka. Tapi dua makhluk itu udah keluar lebih dulu.

Selesai remedial, Gita langsung berjalan keluar dari ruang aula—tempat yang biasa digunakan untuk remedial masal. Gita tidak langsung menuju ruang OSIS buat nyamperin Gala. Ia memilih untuk membeli es susu cokelat di kantin terlebih dahulu karena mendadak pengen yang seger-seger. Setelahnya, sedikit terburu-buru Gita menuju ruang OSIS sambil memegang segelas cup es susu cokelat yang berharganya. Takut Gala menunggu terlalu lama. 

Tapi ternyata, Gala nggak terlihat lagi menunggu. Gala malah lagi sibuk nyusun berkas entah apa di depan ruang OSIS bareng Adam juga Poppi dan beberapa anggota OSIS yang tidak Gita kenal. Poppi yang melihat kehadiran Gita pun segera melambaikan tangannya memanggil.

"Ta Gitaaa."

Gita balas tersenyum lebar membuat beberapa pasang mata menatap terpesona tak berkedip.

"Gimana remednya?" tanya Adam ketika Gita sampai di sebelahnya.

"Tuntas kok tuntas," balas Gita masih dengan senyumnya.

"Elo bilang nggak sampe tiga puluh menit Ta, kan kasian Mas Galanya dari tadi menunggu." Poppi berujar sambil mengedip-ngedipkan matanya jahil.

"Oh ya?" Gita pura-pura terkejut menatap ke arah Gala yang duduk di hadapannya. "Sori ya Gal, ternyata gue perlu tambahan waktu lagi biar nggak perlu dapet pendalaman materi lebih dari Bu Atin."

Gala hanya diam tidak membalas, masih menunduk merapikan berkas sebelum menyerahkan kepada Poppi.

"Kalo dapet pendalaman materi dari Gala perlu nggak Ta?" tanya Adam tersenyum menggoda.

"Gue sih nggak menolak kalo Gala-nya tidak keberatan," balas Gita tersenyum tak kalah menggoda.

"Tuh Gal, sepertinya Gitania butuh pendalaman materi lebih biar tidak langganan remidi." Poppi ikut menambahkan.

Gita tertawa mendengarnya, sementara Gala masih diam tanpa ekspresi.

"Miki sama Inul mana Dam?" tanya Gita mengalihkan topik.

"Miki udah balik sama pacarnya. Kalo Inul lagi bantuin Cahya mindahin pot taneman bareng Pak Supri."

"Mereka udah ngerjain makalahnya?"

"Udah. Begitu bel, Inul langsung nyeret Miki buat langsung ngerjain. Nggak nyampe setengah jam udah kelar."

Gita mengerjap lalu menatap Adam dan Poppi bergantian. "Kalian juga udah?"

Poppi dan Adam kompak mengangguk.

"Biar gue sekelompok sama Ulin tapi tuh anak gercep deh Ta. Idenya ngalir gitu aja. Dia ngusulin buat makalah bahas semut rangrang gara-gara tadi nggak sengaja liatin tuh semut di deket pohon jeruk, terus sama si Ulin dipoto sama langsung cari referensi di internet. Yaudah, gue tinggal nulis. Ulin bilang dia nanti yang tempel foto sama ngejilid. Dah deh kelar!" seru Poppi bangga. "Itu si Inul malah nyuruh Miki motoin cicak-cicak di dinding. Kasian banget tadi Miki suruh ambil foto sampe ikutan ngerayap. Ujung-ujungnya malah beralih ke ulet ijo gendut di pohon jeruk yang sama kayak si Ulin."

CHEMISTRY DI ANTARA GITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang