39

14.8K 905 112
                                    

Syarla terkejut. Tiba2 dipeluk sebegini eratnya oleh seseorang yang melukainya, seseorang yang menyakiti hati Mami, bahkan nyaris menghancurkan kebahagiaan keluarganya.. membuat Syarla membeku. Dia ingin marah. Ingin sekali rasanya mendorong tante Melati menjauh darinya. Tapi melihat air mata mengalir di pipi tante Melati, Syarla menjadi iba. Syarla terlalu ragu untuk segala hal yang ada di dalam pikirannya.

"Lepasin, tante." Ucap Syarla

Namun Melati tak beranjak sedikit pun. Dia tetap memeluk putri dari laki2 yang dicintainya itu. Seorang gadis yang telah ia lukai hatinya. Seorang gadis yang harus menangis karena sebuah omong kosong yang Melati ucapkan. Melati menyesal.

"Tante bener2 minta maaf, sayang. Maafin tante. Tante tau. Tante salah. Kesalahan tante fatal. Sampai2 Mami dan Papi kamu ga mungkin bisa maafin tante. Tapi tante mohon sama kamu. Kamu bisa ya, maafin tante. Kamu ga seharusnya terlibat, Syar. Maafin tante.." papar Melati sambil menangis.

Entah mengapa Syarla juga ingin menangis saat ini. Syarla tau betul bagaimana rasanya tidak bisa memiliki seseorang yang kita cintai. Tapi apa semudah itu Syarla bisa memaafkan tante Melati?

Mereka berpelukan dalam waktu yang lama. Syarla yang sedang berperang dengan batin dan pikirannya, dan Melati yang belum mau melepaskan pelukannya pada Syarla. Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada Nabila dan Edo yang memperhatikan keduanya. Mereka sama2 dirundung tanda tanya. Nabila bingung, mengapa kakanya mau dipeluk oleh orang yang telah membuatnya terluka?

"Aku maafin, tante." Ucap Syarla

Ucapan Syarla membuat Melati mempererat pelukannya pada gadis itu. Kini rasa bersalah semakin menguasainya.  Bagaimana bisa Melati menyakiti gadis sebaik ini??

"Terimakasih, Syar. Kamu baik sekali. Sama seperti Mami kamu." Balas Melati ssmbil melepaskan pelukannya pada Syarla

Setelah mereka berdua saling melempar senyum, Melati benar2 pergi dari studio milik Rony. Tak lama setelah kepergian Melati, Syarla dibuat terkejut dengan Nabila yang tiba2 memeluknya dengan erat.

"Nabila bangga banget, sama Kakak." Ucap Nabila

"Kakak juga bersyukur banget punya Nabila." Balas Syarla sambil tersenyum

Pada sore menjelang petang itu, semua permasalahan telah berakhir. Kebahagiaan akan segera kembali. Mereka semua akan bersiap untuk hari esok, dan hari2 penuh kebahagiaan.

°°

Kediaman keluarga Parulian

Suasana pagi yang menenangkan di hari Minggu. Terlihat sepasang suami istri tengah duduk santai di taman belakang sambil menikmati seduhan kopi dan beberapa cemilan. Sepagi ini rumah mereka sudah penuh dengan senyuman.

"Nabila udah bangun, ya?" Tanya Rony pada Salma

"Udah, dong. Kan pergi jogging sama Syarla." Jawab Salma

Rony mengangguk. Hari minggu memang biasa digunakan kakak beradik itu untuk jogging keliling komplek perumahannya.

"Oh ya, Edo mau jemput anak2 boleh, ya? Udah lama ga jalan bareng, katanya." Ucap Salma

Lagi2 Rony mengangguk. Lagian Rony tidak perlu khawatir, karena putri2nya akan pergi dengan Edo. Pikiran Rony sedang berkelana. Anak2nya sudah beranjak dewasa. Seperti saat ini, jika mereka tidak ada dirumah, maka rumah akan terasa sangat sepi.

"Sal, kita jalan2, yuk." Ucap Rony menatap Salma

"Tumben banget, deh. Mau kemana emangnya?" Balas Salma

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang