"Lepasin, Ron." Ucap Salam sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Rony
"Maafin aku, Sal. Aku minta maaf." Balas Rony yang malah mempererat pelukannya pada Salma
"Please, Ron. Ini di jalan." Sahut Salma lagi
Tapi Rony tetap pada posisinya. Dia sama sekali tidak ingin melepaskan istrinya itu. Rasa bersalah kini mendominasi hati dan pikirannya. Rony takut Salma akan memberinya penolakan lagi. Jadi selagi Salma berada dipelukannya, Rony tidak akan melepaskannya. Persetan dengan pandangan orang lain. Yang paling penting saat ini adalah bagaimana Rony bisa menebus rasa bersalahnya, kepada Salma.
Rony dengan sangat jelas mengerti bagaimana Salma benar2 menunjukkan rasa tidak sukanya, pada pertemuan Rony dengan Melati. Rony juga mengerti mengapa Salma merasa sangat terusik dengan kehadiran Melati. Karena Salma sendiri juga tau, bagaimana perjuangan Rony melupakan Melati. Harus Rony akui, bahwa kepergian Melati dari hidupnya menjadi saat2 tersulit bagi hidup Rony. Hingga akhirnya Salma hadir, dan membuka ruang baru di dalam hidup Rony.
Hari ini dan saat ini juga, Rony akan menjelaskan semuanya pada Salma. Rony bertekad untuk meyakinkan Salma lagi. Rony juga berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan terus meyakinkan Salma, agar Salma tetap berada disampingnya. Namun belum sempat Rony membuka percakapan dengan Salma, seseorang yang sangat tidak ingin Rony lihat malah muncul dihadapannya.
Sial. Mengapa semesta seolah tidak ingin berpihak pada Rony?? Mengapa ada saja yang seakan berusaha menghalangi Rony memberi penjelasan pada istrinya itu??
"Ron, gimana? Salma oke, kan??" Tanya Melati yang tiba2 datang menghampiri Rony dan Salma dipinggir jalan.
Mendengar suara Melati, dengan cepat Salma melepaskan diri dari pelukan Rony dan berusaha menghapus air matanya. Tentu saja Salma tidak ingin terlihat lemah di depan Melati. Dengan cepat pula, Salma berusaha mengatur ekspresinya. Berusaha menciptakan senyum di wajahnya.
"Kamu ngapain disini???" Tanya Rony dengan nada yang sangat tidak bersahabat
"Gua oke, Mel. Cuma agak ga enak badan aja, makanya berhenti dipinggir jalan." Sahut Salma, tanpa menghiraukan pertanyaan Rony
"Beneran?" Tanya Melati lagi, yang sepertinya memang tidak ingin menanggapi pertanyaan Rony
"Iya, haha. Ini juga mau langsung pulang aja, meeting aku cancel." Jawab Salma, masih berusaha terlihat baik2 saja
"Aku anter." Ucap Rony menatap Salma
"No, ga perlu. Kamu kan tau, aku jago nyetir. Tenang aja, aku bakal aman sampai rumah." Balas Salma, nada yang digunakan Salma juga sangat enak di dengar, seolah Salma benar2 ingin memperlihatkan bahwa ia dan Rony sedang baik2 saja.
"Sal.." Ucap Rony
"Gpp. Kamu juga harus kerja. Udah yaa.. aku jalan." Sahut Salma kemudian masuk kedalam mobil, dan berlalu pergi
Shit!!
°°
Baru saja Salma turun dari mobil, Salma sudah disambut oleh Novia yang merentangkan kedua tangannya. Siap memberi pelukan pada Salma. Dan dipelukan Novia lah, Salma kembali menumpahkan air matanya. Novia memang sengaja mengunjungi Salma tanpa memberi kabar. Pasalnya semalam tanpa sengaja Novia melihat Rony berjalan menuju loby studio RCTI bersama Melati. Hal itu tentu saja membuat Novia tidak tenang. Dan benar saja, sahabatnya ini sedang terluka.
"Nangis aja, Sal. Gpp. Nangis sepuas lu. Gua temenin." Ucap Novia sambil mengusap punggung Salma yang sudah bergetar karena tangis.
°°
Kampus Harapan Bangsa.
"Oke, jadi kemana kita?" Tanya Syarla pada Anggis
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)