Dengan gerakan kasar, Rony menarik tangan Salma menuju kamar mereka. Salma memberontak, tangannya sakit. Tapi Rony benar2 tidak melepaskannya. Hingga setibanya mereka di kamar, barulah Rony mengempaskan tangan istrinya itu dengan kasar, membuat Salma sedikit limbung dan hampir terjatuh. Pergelangan tangan Salma kini juga telah dihiasi bekas kemerahan, bukti bahwa begitu kerasnya Rony menarik istrinya itu.
"Tangan aku sakit, Ron. Kamu kenapa lagi sih???" Ucap Salma begitu Rony melepaskan cengkramannya pada tangan Salma
Terdengar Rony menarik nafas panjang, kemudian melepaskannya dengan kasar. Dari wajahnya sudah bisa ditebak bahwa kini emosi tengah menguasainya.
"Kalau kamu emang belum selesai sama masa lalu kamu, oke. Aku masih bisa kasih toleransi. Tapi kalau itu sampai menyangkut anak aku. Aku ga bisa, Sal." Ucap Rony penuh emosi
"Apa maksud kamu? Aku ga ngerti." Balas Salma
Salma benar2 bingung dengan semuanya. Kemana arah bicara Rony sebenarnya? Apa yang dia maksud?? Masa lalu yang mana lagi, yang membuat suaminya itu begitu marah??
"Jujur sama aku. Sejauh mana hubungan kamu sama Diman. Jujur, Sal!!" Bentak Rony pada Salma
Salma terkejut. Namun Salma berusaha menahan dirinya. Dia tidak boleh ikut terpancing emosi.
"Ron, aku kira masalah Diman udah selesai. Kita udah bahas kemaren. Kamu masih belum percaya? Mau aku jelssin lagi?" Balas Salma dengan nada bicara yang ia buat sleembut mungkin.
"Cukup jawab pertanyaan aku, Sal! Sejauh mana hubungan kamu sama Diman???" Sahut Rony masih dengan nadanya yang tinggi
"Oke. Aku jawab dengan sejujur2 nya. Rony, seperti yang kamu tau. Aku sama Diman ga pernah ada hubungan apa2. Kita hanya sebatas teman, Ron. Ga lebih." Papar Salma berusaha meyakinkan Rony
"Bohong!! Jawab yang jujur, Sal!!" Ucap Rony nyaris berteriak. Membuat Salma terdiam
Aargghhh.
Prang!! Yap. Saking emosinya Rony sampai dengan sengaja melempar vas bunga yang ada di kamarnya. Membuatnya pecah dan berserakan dilantai."Kita bisa ngobrol baik2, Ron. Kamu ga perlu marah2 kayak gini. Sebenrnya apa yang buat kamu semarah ini, Ron??" Ucap Salma yang mulai berderai air mata
"Ga usah jadiin air mata kamu itu sebagai senjata, Sal. Kali ini aku ga akan luluh. Aku perlu kejelasan. Dan satu2 orang yang harus bertanggung jawab adalah kamu!!" Balas Rony
Salma masih menangis.
"Sejauh apa hubungan kamu sama Diman!! Jawab!" Bentak Rony lagi
"Aku ga ada apa2 sama Diman, Ron. Kita hanya teman. Udah. Hanya sebatas itu." Jawab Salma ditengah tangisnya
Hati Salma sakit. Perih. Orang yang paling ia sayangi hari ini membentaknya dengan begitu keras. Menyakitinya, tanpa ia tau apa kesalahannya. Suaminya ini mendadak menjadi orang asing didepan Salma. Salma merasa takut.
"Kalau kamu emang ga ada apa2 sama Diman, kasih aku penjelasan tentang ini." Ucap Rony sambil melemparkan ponselnya ke atas kasur.
Dengan tangan bergetar, Salma mengambil ponsel Rony. Detik berikutnya ia melihat foto yang membuat jantungnya nyaris berhenti berdetak. Foto itu.. bagaimana bisa foto itu sampai pada suaminya. Satu2 nya orang yang menyimpan foto itu adalah Diman. Tapi untuk apa Diman mengirim foto itu pada Rony? Enggak. Diman tidak mungkin dengan sengaja menghancurkan hidupnya. Lantas siapa? Dan bagaimana bisa??
"Kenapa? Kaget? Puas kamu bohongin aku? Iya??" Desak Rony
Salma diam. Dia begitu terguncang dengan kemunculan foto itu dilayar ponsel suaminya. Foto dirinya dan Diman yang tengah saling berpelukan. Foto yang di ambil di Bali, pada saat ia Dan Rony sedang berbulan madu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)