Hari2 berlalu dengan cepat. Tanpa terasa, hari paling akhir di pekan ini telah tiba. Yap. Hari ini adalah hari Sabtu yang kebetulan bertepatan dengan tanggal merah. Suasana dirumah besar itu juga sudah kembali normal. Kasih sayang dan tawa juga selalu mengisi tiap2 sudut rumah. Namun dibalik semua kehangatan itu, ada satu hal yang masih Salma sembunyikan. Ada satu hal yang sampai hari ini, belum Salma utarakan pada Rony. Iya. Ini tentang keinginan putri sulungnya.
Dan karena masalah itulah, saat ini Salma tengah berada di sebuah restaurant, di sebuah pusat perbelanjaan dengan ditemani si bungsu yang hari ini sedang libur sekolah. Perempuan itu mengajak Novia untuk bertemu di luar rumah.
"Nabila mau pesan apa, sayang?" Tanya Mami
"Nabila mau makan bareng Amel sama Luna aja, Mi." Jawab Nabila membuat Mami menatap putrinya itu dengan bingung
"Hehe.. Nabila juga janjian sama mereka, Mi. Mau main. Tapi di mall sini aja, kok. Boleh ya, Mi?" Imbuh Nabila menatap Mami
Mami tersenyum. Kemudian tanpa ragu, Mami mengangguk. Toh, akan semakin baik apabila Nabila bisa pergi bersenang2 dengan teman2nya. Setidaknya bungsunya itu tidak perlu tau tentang rencana Kakaknya, yang juga belum pasti itu. Hahh. Tiba2 saja Mami membayangkan renspon Nabila jika rencana kepindahan Syarla ini benar2 terjadi. Gadis kecil itu jelas akan merasa sedih.
"Makasih, Mi." Seru Nabila riang
"Sama2, sayang. Oke, berarti Mami aja yang pesan." Balas Mami yang kemudian sibuk membolak balik buku menu di atas meja mereka
Tak lama dari itu, tiba2 saja Amel dan Luna secara bersamaan berjalan mendekati meja, dan menyapa Mami Salma.
"Hallo, Tante Salma." Ucap mereka bersamaan
"Hahah, Hai girls. Apa kabar, kalian? Lama loh, pada ga main ke rumah Nabila." Balas Mami ramah
"Hehe.. iya nih, Tan. Kita aja, ketemunya disekolah doang." Jawab Luna
"Makanya mumpung libur. Kita mau main, Tan. Boleh, yaa." Sahut Amel sambil tersenyum
"Boleh, dong. Dek, Mami tunggu sini, ya." Ucap Mami beralih pada Nabila
Nabila mengangguk. Tanpa menunggu lama.. Nabila, Amel dan Luna dengan segera beranjak dan dengan riang berjalan beriringan menuju tempat timezone. Yahh, spot yang menyediakan banyak permainan itu memang selalu menjadi favorite semua orang, kan?
Tak lama dari itu, terlihat Novia berjalan santai memasuki restaurant tempat ia membuat janji dengan Salma. Setelah menemukan sahabatnya yang tampak duduk seorang diri di sudut ruangan, Novia bergegas menghampiri. Mendadak ada rasa cemas yang hadir. Ada apa dengan Salma?
"Sal. Lu, oke? Kenapa? Ada maslaah apa?" Todong Novia, bahkan perempuan itu belum sempat duduk
"Hahah. Lu, yang kenape? Duduk, dulu.. duduk. Mau pesen apa?" Balas Salma dengan santai
"Gak. Lu jujur, deh. Si Rony macem2 lagi?" Sahut Novia menatap Salma
"Ga usah overthingking gitu, ah. Kita baik, kok. Ga ada apa2." Jawab Salma
"Terus?" Tanya Novia, masih menatap Salma. Perempuan itu masih belum menyerah untuk terus mengejar Salma dengan banyak pertanyaan.
"Lu yakin ga mau pesen dulu?" Balas Salma yang kini juga tengah menatap sahabatnya itu
Novia menggeleng.
"Oke. Ini soal Syarla, Nov. Jadi.. beberapa hari kemaren Syarla bilang dia mau pindah kuliah di Jogja. Dikampus gue dulu. Dan,, Syarla juga bilang kalau udah janjian sama Edo." Papar Salma
Novia terdiam. Seolah tengah mencerna cerita dari sahabatnya
"Gue sebenernya gpp, Nov. Tapi lu tau Rony gimana, kan? Apalagi ini Syarla. Nabila juga pasti sedih banget kalau tau Kakaknya pengen kuliah diluar kota. Jujur gue bingung, Nov. Gue masih ga siap kalau harus ada masalah lagi dirumah." Imbuh Salma
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)