Sesampainya di rumah sakit..
Paul memarkirkan motornya dengan sembarangan. Membuat satpam rumah sakit tersebut tergopoh menghampiri Paul yang kini juga tengah memanggil perawat untuk membawakan brankar ke depan lobby rumah sakit. Maka pada saat Jovan mematikan mesin mobil, Rony langsung turun dari mobil dan mengangkat Salma ke atas brankar tersebut. Masih dengan segala ketakutan yang ada, Rony mendorong brankar tersebut dengan berlari. Bermaksud agar istrinya itu segera mendapat pertolongan.
Begitu pun dengan Syarla, Nabila, Jovan dan Paul. Mereka juga mengambil tempat mengelilingi brankar, dan ikut mendorong Salma yang kini tengah terbaring kesakitan. Bahkan, Jovan dan Paul meninggalkan satpam rumah sakit yang sedari tadi meneriaki mereka untuk memindahkan kendaraan mereka dari depan lobby rumah sakit. Rasa panik telah menguasai mereka semua. Kekhawatiran jelas terlihat pada wajah2 mereka.
"Kuat, Sal. Kamu kuat.." Ucap Rony sambil tangannya menggenggam tangan istrinya
Mendengar itu, tangis Nabila semakin pecah. Nabila takut. Kini tiba2 saja Nabila merasa lemas. Tubuhnya bergetar. Dia tidak sanggup berjalan lagi. Maka perlahan Nabila melepaskan dorongan tangannya pada brankar yang membawa Mami menuju ruang pemeriksaan. Nabila mendadak berhenti. Air mata mengalir deras di pipinya. Pandangannya nanar menatap brankar Mami yang semakin menjauh.
Melihat Nabila yang tiba2 berhenti, Paul juga ingin berhenti untuk sekedar memberi peluk pada gadisnya itu. Tapi melihat raut kesakitan pada wanita yang sudah Paul anggap sebagai Ibunya itu, membuat Paul memilih untuk mempercepat langkah dan menguatkan dorongannya. Tidak. Wanita yang telah melahirkan gadisnya itu harus segera bertemu dokter. Tante Salma harus segera mendapat penanganan.
Sementara Syarla, begitu dia melihat adiknya melepaskan tangannya dari brankar Mami dan berhenti berjalan.. Syarla langsung menubruknya. Syarla memilih berbagi peluk dengan Nabila. Ada banyak ketakutan yang ingin Syarla ungkapkan pada adiknya itu. Ada rasa khawatir yang rasanya tidak kunjung usai. Berikutnya mereka menangis bersama. Mereka menangisi ketakutan yang kini sama2 mereka rasakan. Syarla bahkan tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis. Kali ini Syarla tidak bisa menenangkan Nabila. Syarla terlalu lemah, bahkan untuk dirinya sendiri.
Sementara itu di depan ruang rawat Salma, ada Rony yang berdiri dengan cemas. Kakinya seolah menolak untuk berhenti berjalan. Tuhannn,, Rony benar2 takut. Rony begitu mengkhawatirkan istrinya. Tapi di sisi lain, Rony juga takut putranya berada dalam bahaya. Rony benar2 tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu diantara istri dan putranya. Rony tidak siap. Rony takut.
Berikutnya, dengan tanpa kata Jovan berjalan mendekati Rony. Perlahan Jovan memberi tepukan pada pundak ayah dari gadis yang dicintainya itu. Sebuah tepukan penyemangat, yang membuat Rony menoleh menatap Jovan. Kemudian dengan tanpa kata juga, Rony membalas Jovan dengan anggukan. Rony sedang tidak bisa berkata-kata.
"Duduk, Om. Kita tunggu dokter." Ucap Paul
Rony menggeleng. Rony memilih berdiri tepat di depan pintu ruang rawat Salma. Dia sedang ingin berada di dekat Salma saat ini. Salma tengah kesakitan. Cintanya itu pasti juga tengah ketakutan. Maka jika saja bisa, Rony benar2 ingin mendobrak pintu didepannya ini.
"Lu cari Syarla sama Nabila, aja. Biar gua yang temenin Om Rony." Sahut Jovan
"Oke, Mas. Kalau ada apa2 langsung kabari gua." Balas Paul kemudian berlalu
°°
Dengan mengambil langkah lebar, Paul berjalan menyusuri lorong2 rumah sakit. Kepalanya sibuk menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari keberadaan Nabila dan Kak Syarla. Hingga tak lama kemudian, Paul menemukan mereka. Paul menemukan kakak beradik itu tengah duduk di sebuh kursi tunggu dengan saling memeluk. Paul tau bahwa mereka sedang berusaha berbagi kekuatan. Ini adalah hari yang berat, Paul tau itu. Maka tanpa menunggun lama, Paul berjalan mendekati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)