Selamat Hari Ibu, Mami.

6.9K 472 16
                                    

Pukul 06.15
Kediaman Keluarga Parulian

Pagi yang cerah, dihari yang spesial. Iyap. Hari ini adalah tanggal 22 Desember, hari dimana moment2 bersama dengan Ibu akan terasa berkali kali lipat lebih istimewa. Pagi ini langit Jakarta tampak cerah. Langit terlihat biruu, tanpa adanya mendung yang menghiasi. Seperti biasa, Salma adalah yang paling pertama turun ke meja makan. Sebelum membantu Mbok Jum dan Mbak Pur menata meja makan, Salma lebih dulu menyeduh teh hangat favoritnya. Namun begitu sampai di dapur, tiba2 saja Mbok Jum memeluknya. Hal itu membuat Salma terkejut.

"Mbok? Ada apa?" Tanya Salma pada Mbok Jum

"Selamat hari Ibu, Bu. Saya adalah saksi hidup, betapa Ibu adalah seorang Ibu yang kuat. Ibu yang hangat. Ibu yang hebat untuk Non Syarla dan Non Nabila." Ucap Mbok Jum penuh haru

Mendengar itu hati Salma menghangat. Paginya yang cerah, kini berubah menjadi penuh haru. Setetes air mata jatuh, mengalir di pipi perempuan cantik itu. Membuat Mbok Jum dengan cepat mengusapnya dengan lembut. Mereka smaa2 tersenyum.

"Makasih, Mbok. Selamat hari Ibu juga ya, Mbok. Bagaimana pun, Mbok juga sudah saya anggap seperti Ibu saya sendiri. Terimakasih sudah selalu menemani saya, Mbok." Balss Salma yang kini kembali memeluk Mbok Jum

"Kenapa pagi2 udah pada sedih, sih??" Sahut Nabila yang terlihat menuruni tangga bersamaan dengan Kak Syarla, mengalihkan atensi Mami dan Mbok Jum

"Mami oke?" Tanya Syarla pada Mami

"Hahah.. Mami oke, sayang. Mami juga ga lagi sedih. Mbok Jum nih, pagi2 udah sweet bnget ke Mami. Jadi terharuu, kan." Jawab Mami yang kini telah memperlihatkan senyumannya pada kedua putrinya itu

"Oh! Selamat hari Ibu, Mamiii. Nabila sayang Mami." Seru Nabila sambil memeluk Mami dengan erat. Tak lupa gadis itu juga memberikan kecupan yang dalam pada kedua pipi Maminya, dan tentu saja hal itu membuat Mami tertawa. Ah, bungsunya memang selalu menggemaskan. Mami bahkan sampai lupa, bahwa bungsunya itu kini sudah SMA. Haha..

" Terimakasihh, sayang." Balas Mami yang kemudian juga memberi gadis kecilnya itu sebuah kecupan.

Berikutnya terlihat si sulung juga mengambil tempat. Setelah berada tepat disebelah Mami, dengan cepat Syarla juga memeluk Mami. Syarla memeluk surganya itu dengan erat. Harus Syarla akui, Mami adalah segalanya. Mami adalah hati dan cintanya. Maka sebisa mungkin, Syarla juga akan berusaha membuat Mami selalu bahagia.

"Selamat hari Ibu ya, Mi. Terimakasih, sudah membawa Syarla kedunia ini. Makasih, udah sayang sama Syarla." Ucap Syarla masih sambil memeluk Mami

"Sama2, sayang. Justru Mami yang harusnya berterimakasih sama kalian berdua. Karena dengan adanya kalian, Mami merasa menjadi Mami yang paling bahagia di dunia. Terimakasih sudah hadir di hidup Mami." Balas Mami yang kemudian membawa kedua putrinya kedalam pelukannya.

Dengan disaksikan Mbok Jum, Mbak Pur dan Papi yang berada tak jauh dari meja makan, air mata jatuh mengisi kehangatan pagi itu. Rony memilih untuk tidak bergabung dengan anak dan istrinya. Laki2 itu memilih untuk memperhatikan, dan merasai kebahagiaan didalam hatinya. Cinta yang tulus itu benar2 terlihat dengan nyata. Adegan Ibu dan anak di mejaa makan itu, benar2 manis. Diam2 Rony berusaha menyeka air matanya. Bagaimana pun, kehangatan yang terlihat di depannya itu benar2 membuat Rony bersyukur. Keluarganya utuh. Hangat dan erat. Anak2nya tumbuh dengan kasih sayang yang lengkap. Tuhan, terimakasih untuk semua kebahagiaan ini. Rony berjanji, selamanya Rony akan menjaga amanah yang sangat indah ini.

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang