"Jadi gini.. Mas Anang mau ngadain konser. Dan minta kita buat ikut berpartisipasi." Ucap Neyl
"Kapan tu Bang? Kemaren lusa gua ketemu sama Mas Anang, tapi kok ga ngomongin konser, ya?" Balas Rony
"Mana gua tau, kalau itu.. tapi yang jelas, semalem Mas Anang ngehubungin gua. Dia minta kita buat join." Jawab Neyl
"Gua si pasti oke lah. Itung2 buat reunian jugaa kan. Pasti juga Kak Oca, Kak ungee Bang David ada tuh." Sambung Novia bersemngat
Rony masih diam, mempeehatikan istrinya yang sepertinya tengah berpikir..
"Lu gimana, Sal?" Tanya Neyl
"Menurut kamu gimana, Ron?" Tanya Salma pada Rony"Aku si terserah kamu, Sal. Gimana keputusan kamu.. aku ikut aja. Asal ga jadi beban buat kamu." Jawab Rony sambil menggenggam tangan istrinya
"Aku tau kau masih suka menyanyi, Sal. Menyanyi tu kan hidup kau. Meskipun sekarang kau jdi desainer,, sambil menyanyipun ga msalah aku rasa." Sahut Novia
"Lu ga kangen nyanyi, Sal? Ini kesempatn loh. Yang nawarin juga ga main2.. Mas Anang ini." Ucap Neyl tak kalah semangatnya dengan sang istri
"Kapan acaranya, Bang?" Tanya Rony
"Weekend ini di studio RCTI." Jawab Neyl"Wahh gilakk,, acara besar dong ini. Kok ga denger beritanya??" Sahut Rony
"Lu aja yang kudett." Balas Novia
"Biar anak2 lu juga bisa lihat, gimana bersinarnya Mami Papinya pas di atas panggung." Sambung Neyl"Ayolah, Sal.. jangan berpikir lama2 kau." Ucap Novia
"Gimana, sayang? Mau ambil?" Tanya Rony menatap istrinya
"Oke, kita coba." Jawab Salma
Jawaban yang pada akhirnya melegakan semua orang yang ada di ruangan tersebut. Pasalnya mereka tau Salma sangat mencintai musik. Menyanyi adalah hidupnya. Namun karena dia tidak mau sama sibuknya dengan Rony yang nantinya akan menyita waktunya dengan anak2, Salma mencoba memulai sesuatu yang baru yaitu dengan menjadi desainer.
***
Pukul 15.30
Kampus Harapan BangsaDari kejauhan Syarla melihat mobil Papinya yang baru saja memasuki parkiran kampus.
"Anggis, gua duluan yaa.. papi gua udah jemput." Pamit Syarla sambil berlalu
"Byee.. tiati lu." Balas Anggis sedikit berteriak yang dibalas Syarla dengan lambaian tangan.
Dimobil.
"Udah makan, sayang?" Tanya Papi Rony sambil mendaratkan ciuman pada puncak kepala putri sulungnya
"Belom, pi. Tapi kita makan dirumah aja yaa.. tadi pagi Syarla udah request ayam goreng kecap pedas ke mbok Jum." Jawab Syarla
"Oke deh. Tapi kita mampir beli sesuatu dulu yaa.." Balas Papi Rony
Syarla menjawabnya dengan anggukan kepala. Entah mengapa hari ini dia merasa kurang semangat. Juga menyangkut perkataan Anggis tadi pagi, yang sejujurnya mengganggu pikirannya. Apa iya Kak Jovan menyukainya?
Syarla kembali mengingat beberapa moment dimana iya tanpa sengaja bertemu dengan Kak Jovan diruang musik, yang terletak di ujung koridor gedung B. Sebuah ke tidak sengajaan yang selalu berakhir dengan Kak Jovan yang mengantarnya sampai depan kelas perkuliahan. Apa iya, Kak Jovan suka? Lagi2 pertanyaan itu muncul dipikirannya.
"Syarla, mikirin apa si? Serius bnget. Ini Papinya sampai dincuekin." Ucap Papi Rony membuyarkan pikiran Syarla tentang Kak Jovan dan perkataan Anggis tadi pagi
"Enggak pi, cuman agak capek aja." Balas Syarla, berbohong
"Inget yaa.. cerita kalau memang ada yang mau diceritakan. Papi ga suka kalau ada yang ditutup2 in." Sahut Papi Rony sambil sesekali melirik wajah putri sulungnya
"Iyaa papiiii.." Balas Syarla
"Oh ya, Pi. Kita mau kemana si?" Tanya Syarla"Mau beli cookies kesukaan Nabila. Tadi pagi dia ngambek lagi, katanya Papi cuman sayang sama Kak Syarla." Jelas Rony sambil sesekali tersenyum
Pada saat2 seperti ini, entah mengapa Rony merasa senang. Dia merasa bahwa ketiga bidadarinya ini benar2 tidak bisa jauh dari nya. Mereka seperti berlomba untuk mendapat perhatiannya. Mereka juga masih saja saling menaruh cemburu satu sama lain. Hemm,, Mami sama anaknya sama saja. Menggemaskan bukan??
***
Yuk yuk.. ikuti terus kelanjutan keluarga Parulian ini.
Enjoy guyss:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)