Keputusan

7.6K 497 46
                                    

"Udah, yuk tidur. Ini udah malem banget, loh." Ucap Mami

"Okey. Siapa yang malam ini mau tidur sama Papi??" Sahut Papi menatap kedua putrinya bergantian.

"Nabila!! Nabila boleh tidur dikamar Papi ya, Pi." Sorak Nabila. Hemmh, senangnya melihat gadis itu kini sudah kembali ceria

"Boleh bnget dong, sayang. Malam ini tidur smaa Papi, ya." Balas Papi kemudian memberi banyak kecupan dipuncak kepala bungsunya itu

"Semua tidur dikamar Papi sama Mami, deh. Yuk." Sahut Mami

"Kayaknya Syarla ga join dulu deh, Mi. Mau telfon soalnya, hehe. Lagian Syarla kan juga lagi sakit. Ntar malah ikutan sakit semua." Jawab Syarla

"Masih ga enak ya, badannya? Hem? Nanti Mami minta Mbok Jum bawa coklat hangat ke kamar Syarla, ya." Balas Mami

"Tidur dikamar Papi aja, sayang." Ucap Papi menatap putri sulungnya

"No, Papi. Seharian ini Papi udah full sama Syarla. Jadi sekarang gantian sama Nabila. Ya kan, dek?" Balas Syarla melirik adiknya yang dengan cepat diangguki oleh adiknya itu.

Berikutnya, dengan cepat Nabila meraih bahu Papi dan dengan tanpa ragu gadis itu naik ke atas punggung Papi. Setelahnya, Nabila juga melingkarkan kedua tangannya di leher Papinya. Diperlakukan seperti itu, Papi tertawa. Papi sudah sangat hafal sifat manja putri bungsunya itu. Diam2 Papi berharap, agar ia selalu diberi kesehatan. Agar ia bisa selalu kuat membawa putrinya itu, diatas punggungnya.

"Ayo tidur, Pi. Nabila ngantuk." Ucap Nabila ketika ia sudah merasa nyaman dengan posisinya, dan siap digendong oleh Papi nya itu.

"Okey. Tapi kita kasih kiss dulu ke Kak Syarla, biar cepet sembuhh." Balas Papi kemudian berdiri dari duduknya. Tentu saja dengan Nabila diatas punggungnya. Maka setelah ia sampai didekat sulungnya, banyak kecupan Rony berikan.

"Jangan tidur terlalu malam, sayang." Ucap Papi pada Kak Syarla

"I love you." Ucap Nabila, stelah gadis kecil itu memberi kecupan pada pipi kakaknya sambil kedua tangannya memeluk erat leher Papi

"I Love you, more." Balas Kak Syarla kemudian tersenyum

Ah, manisnya. Interaksi kedua kakak beradik itu memang selalu membuat siapa saja yang melihat tersenyum. Pun dengan Mami. Sedari tadi perempuan cantik itu tak sedikit pun mengalihkan tatapannya dari kedua putri tercintanya. Mami senang. Kedua putrinya benar2 terlihat saling menyayangi. Mereka terlihat dekat dan erat. Bahkan dari kedua putrinya itu, Mami benar2 melihat ketulusan cinta yang sebenarnya.

"Kita kasih kiss Mami juga." Ucap Papi kemudian membawa Nabila mendekat pada Mami nya.

Sama seperti yang mereka lakukan pada Kak Syarla. Papi dan Nabila juga memberi banyak kecupan pada Mami. Setelahnya Papi membawa Nabila ke kamar, dengan Nabila yang masih berada digendongannya. Malam ini Papi benar2 ingin memanjakan putri bungsunya. Kini tinggal lah Mami dan Kak Syarla yang masih berada di ruang keluarga.

"Mami sekalian ke kamar, aja. Ini biar Syarla yang beresin." Ucap Syarla pada Mami

"Sini. Mami mau peluk anak Mami dulu." Balas Mami sambil memberi isyarat pada Syarla untuk mendekat, dan masuk kedalam pelukannya.

Syarla menurut. Dipeluknya perempuan yang telah melahirkannya itu dengan erat. Hah, pelukan Mami memang selalu se nyaman ini. Saking nyamannya, Syarla bahkan rela menukar apapun.. agar terus bisa dipeluk seperti ini oleh Mami.

"Kakak kenapa? Lagi ada yang dipikirin, ya?" Tanya Mami sambil menatap Syarla

God! Bagaimana bisa Mami se cenayang ini? Apa Syarla terlalu terlihat memikirkan sesuatu? Tapi yah,, Mami memang benar. Selain badannya yang kurang fit. Syarla juga tengah memikirkan sesuatu yang cukup rumit. Hal itu bahkan membuat Syarla bingung.

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang