7 bulan kemudian..
"Mamiii,, adek Nabila udah bangun belom?? Uhh, adek lagi apa di dalem??" Sapa Nabila pada perut Salma yang kini sudah terlihat sangat besar itu
Terlihat Nabila tengah asik mengusap2 perut Mami sambil menunggu sarapannya tersedia di meja makan. Setelah kandungan Salma semakin membesar, mbok Jum mengambil alih semua pekerjaan rumah. Bahkan kini mereka mempekerjakan satu asisten rumah tangga lagi untuk membantu mbok Jum mengurus rumah. Hal itu terjadi karena Rony benar2 tidak mengizinkan Salma menyentuh pekerjaan apapun.
Pada awalnya Salma menolak perintah Rony itu. Tapi karena dokter kendungannya juga menyarankan untuk memperbanyak istirahat, maka Salma akhirnya menurut. Apalagi banyak kekhawatiran di kehamilannya kali ini, mengingat ia kembali mengandung pada usia yang tak lagi muda. Tapi apapun itu, Salma senang. Dia juga sehat. Kehamilannya berjalan lancar. Kini Salma hanya perlu menuruti apa kata dokter dan suaminya sambil menikmati moment2 kehamilannya.
"Morning.." Sapa Syarla yang baru saja hadir di ruang makan
Perlahan Syarla berjalan mendekati Mami dan mendaratkan kecupan 'selamat pagi' pada pipi Maminya itu. Setelahnya terlihat Syarla juga mencium perut Mami dan menyapa calon adiknya di dalam sana.
"Hai jagoan, jangan main bola mulu di dalemm." Ucap Syarla riang
"Kok tumben baru turun? Biasanya selalu yang paling pertama di meja makan?" Tanya Mami pada sulungnya itu
"Semalem Syarla begadang, Mi. Tugasnya numpuk banget." Jawab Syarla
"Bohong tuh, Mi. Telfonan mulu sama Kak Jovan." Sahut Nabila
"Ihh, apa sii.. sok tau bangettt." Balas Syarla
"Orang kedengeran, kok. Ngaku aja kalau telfonan." Ucap Nabila tidak mau kalah
"Telfonannya tuh, berfaedah. Kak Jovan bantuin bikin tugas semalem." Sahut Syarla
"Tetep aja, telfonan." Balas Nabila
"Udah deh, kenapa sukanya ribut si? Di depan meja makan, ga boleh ribut." Lerai Mami
Tak lama kemudian hadirlah Papi yang kini ikut bergabung di ruang makan rumah keluarga Parulian. Yang paling pertama dilakukan Rony adalah menyapa sulungnya dengan kecupan di puncak kepalanya. Kemudian ia berjalan mendekati Nabila dan menyapa putrinya itu dengan kecupan di pipinya. Yang terakhir, Rony mendekati Salma dan mencuri cium dari bibir istrinya itu. Tak lupa juga banyak kecupan Rony berikan pada perut istrinya yang besar itu. Ahh, inilah suasana pagi yang selalu menjadi favorit Rony.
"Syarla, hari ini jadi berangkat sama Papi, kan?" Tanya Rony pada putri sulungnya
"Iya, Pi. Tapi nanti Syarla pulangnya sama Kak Jovan, ya?" Balas Syarla menatap Papi
"Oke, tapi ga pulang malem ya." Sahut Rony membuat Syarla mengangguk
°°
Pukul 11.12
Kediaman Keluarga ParulianSuasana rumah kembali sepi setelah Rony, Syarla dan Nabila berangkat tadi pagi. Mbok Jum dan mbak Pur, art yang baru tengah berada di taman belakang guna merawat bunga2 yang tumbuh di sana. Kini terlihat Salma yang sedang bersantai sambil menonton televisi di ruang keluarga. Iya. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain itu. Apalagi dengan perutnya yang sudah se besar itu, membuat Salma tidak leluasa dalam melakukan banyak hal. Berjalan sedikit saja dia sudah merasa lelah.
Ditengah acara bersantainya, tiba2 saja terdengar suara ketukan pintu dari pintu utama rumah tersebut. Membuat Salma mau tak mau berdiri dari duduknya dan berjalan pelan menuju ruang depan untuk membukakan pintu. Karena sudah jelas baik mbok Jum atau mbk Pur tidak mungkin mendengar ketukan itu. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai di depan pintu utama. Setelah ia sampai disana dan membuka pintu, Salma terkejut. Kedatangan seseorang yang berdiri di depannya ini cukup membuat Salma merasa kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)