Pukul 14.15
Kediaman keluarga ParulianSuasana rumah itu terlihat sangat sepi. Mbok Jum yang merupakan pembantu di rumah itu, sedang istirahat di kamarnya. Sementara sang tuan rumah tengah bersantai di dalam kamar mereka. Saat ini mereka tengah menikmati waktu luang yang mereka miliki. Terlihat Rony yang bersandar pada kepala kasur dan Salma yang duduk di tengah2 kasur sambil melipat pakaian. Yahh, meskipun ada mbok Jum.. tapi tak jarang Salma memilih terjun langsung untuk melakukan pekerjaan rumah.
Sambil bermain ponsel, sesekali Rony memperhatikan istrinya dari belakang. Sesekali juga ia menyahuti lirik lagu yang dinyanyikan istrinya itu. Ahh, suara Salma memang se candu itu. Dia sangat bisa membuat orang2 di sekelilingnya ikut bernyanyi bersamanya, ketika ia tengah bersenandung.
"Masih lama, Sal?" Tanya Rony
"Ini udah beres." Jawab Salma sambil beranjak dari kasur dan membuka pintu almari
Dengan gerakan yang telaten, Salma memasukkan baju2 ke dalam almari. Salma meletakkan baju2 itu dengan perlahan, sampai akhirnya tersusun dengan rapi.
"Sal, ini beneran ga mau kasih Nabila adek?" Tanya Rony lagi
Ditanya begitu, entah mengapa Salma mendadak salah tingkah. Apa suaminya ini benar2 ingin menambah anak? Pasalnya akhir2 ini Rony terus saja membahas perkara anak.
"Mau banget, emang?" Tanya Salma sambil berjalan ke arah suaminya dan mengambil tempat di sebelah suaminya itu.
Melihat itu, dengan cepat Rony memangkas jaraknya pada Salma. Dari jarak sedekat ini, Rony bisa leluasa menatap setiap binar di kedua mata istrinya itu. Dengan jarak sedekat itu juga Rony bisa merasakan deru napas istrinya yang tenang. Hal itu membuat Rony tersenyum.
"Mau banget, dong. Yuk!!" Jawab Rony bersemangat sambil menaik turunkan kedua alisnya
Salma tertawa. Suaminya ini benar2.
"Oke, aku tanya.. kamu mau Nabila punya adek cewek, atau cowok??" Balas Salma menatap Rony
"Cowok lah. Biar bisa main bola sama Papinya." Sahut Rony masih dengan senyuman yang mengembang di wajahnya
"Emang masih kuat main bola??" Seloroh Salma
"Masih, kuat banget aku, mah." Balas Rony
Lagi2 Salma tertawa. Perlahan Salma mendekatkan wajahnya pada Rony. Salma benar2 semakin memotong jarak antara dirinya dan Rony. Perlakuan Salma membuat Rony tersenyum miring. Penuh kemenangan. Rony merasa bahwa istrinya itu telah memberinya izin. Maka ditatapnya Salma dengan tatapan penuh kasih sayang. Rony ingin menunjukkan lewat tatapannya itu, betapa ia sangat mencintai perempuannya ini. Wanitanya. Ibu dari anak2nya. Salmanya. Miliknya.
Perlahan tangan Rony mengelus pipi kanan milik istrinya. Halus. Dengan cepat ia mengunci tatapan istrinya itu. Salma tersenyum. Manis. Ahh, dari dulu Rony memang sangat menyukai senyum perempuannya ini. Kemudian perlahan Rony semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Salma. Kini tatapannya tertuju pada bibir milik Salma. Bibir yang hanya dengan melihatnya saja, Rony sudah bisa menebak rasa dari pewarna bibir yang dipakai istrinya itu. Diperlakukan begitu, Salma tak bergeming. Dia benar2 tak berniat mundur sedikit pun. Itu artinya Salma memberi Rony peluang untuk melakukan apa saja.
"Sal..." Ucap Rony menatap Salma seolah meminta izin
Masih dengan posisi sedekat itu, Salma mengangguk. Melihat itu Rony semakin bersemangat. Tanpa menunggu lama.. tangan Rony berpindah pada dagu milik istrinya. Berusaha mendekatkan target incarannya. Setelah sedekat itu, perlahan Rony membuka bibirnya sendiri dan memiringkan kepalanya. Disini Rony berusaha membuat Salma merasa nyaman. Rony tau betul posisi yang disukai istrinya itu. Rony benar2 sudah menyiapkan diri untuk adegan2 selanjutnya. Saat ini dia berharap bahwa anak2nya itu akan pulang terlambat. Semoga mereka lupa waktu.
Rony sudah bersiap untuk semua keindahan yang ada di dalam pikirannya. Namun di saat Rony akan memulai ciuman itu, dengan cepat Salma tertawa dan meraihnya ke dalam pelukan. Hal itu tentu saja membuat Rony kecewa. Kacau. Ternyata sedari tadi ia hanya sedang di kerjai oleh Salma.
"Hahaha.. pengen banget, bapaknyaa. Haha.. siang2 heh, ga boleh." Ucap Salma ditengah tawanya
Mau tak mau Rony tersenyum. Ekspresi wajahnya benar2 pasrah. Rony kembali menatap istrinya yang usil itu. Bisa2 nya Rony tertipu. Hah!! Tidak bisa dibiarkan. Bagaimana bisa Salma tertawa begitu lepasnya, di saat Rony tengah merasa kecewa?? Oke, Rony akan membalasnya. Maka tanpa membuang waktu, Rony memberi gelitikan pada pinggang istrinya itu. Hal itu tentu saja membuat Salma kalah. Dia hanya bisa berteriak menerima gelitikan Rony.
"Rony, please. Geliii, hahaha. Stop. Stop. Oke, oke. Aku minta maaf. Haha." Racau Salma sambil berusaha sekuat tenaga menghindari serangan Rony
"No. Ini hukuman. Udah makin pinter ngerjain aku, yaa. Hemm.." Balas Rony dengan tangannya yang belum juga berhenti
Beberapa saat kemudian, adegan itu akhirnya berakhir dengan sebuah pelukan. Mereka sama2 hanyut pada perasaan yang mereka ciptakan. Rony juga tak hentinya memberi kecupan pada puncak kepala istrinya dengan sayang. Demi apapun Rony tidak ingin kelihangan Salma. Karena siapa lagi yang bisa membuat Rony merasakan letupan2 cinta sampai usia mereka yang tak lagi muda, seperti saat ini.
"Terimakasih sudah mau terus ada di samping aku, Sal." Ucap Rony tiba2
Masih di dalam dekapan Rony, Salma mengangguk dan tersenyum. Maka dengan cepat Rony mengecup pipi istrinya itu. Salma tertawa. Iya. Tertawa adalah salah satu jurus Salma untuk menutupi salah tingkahnya. Duhh,, Rony jadi gemas sendiri melihatnya.
"Makasi juga, karena kamu udah selalu kasih aku kebahagiaan." Balas Salma menatap Rony
"Aku tau ini terdengar cliche. Tapi bagaimana pun aku tetep pengen kamu tau. Dan meskipun ini akan terdengar basi.. aku tetep mau bilang. Aku sayang kamu, Sal. Selamanya." Ucap Rony sambil memandang Salma dalam.
Mendengar itu sudah sangat jelas Salma kembali mengeluarkan tawanya. Pasalnya, menurut Salma, Rony kurang cocok untuk sebuah kata atau adegan yang romantis. Haha. Jatuhnya akan membuat Rony terlihat lucu. Tapi tidak masalah. Karena pesan dan rasa dari perkataan Rony tetap tersampaikan dengan baik. Iya. Salma sangat tau bahwa Rony menyayanginya. Rony mencintainya. Tanpa diucapkan dengan kata2 pun, Salma tau itu.
Namun tawa Salma mendadak berhenti, karena lagi2 Rony memangkas jarak diantara mereka. Salma terkejut. Apa Rony masih mau melanjutkan keintiman yang telah Salma gagalkan? Dengan mengikuti nalurinya, Salma perlahan mundur. Namun Rony terus mengejarnya. Hingga detik berikutnya sebuah kecupan mendarat tepat di bibir Salma. Disusul dengan kiss attack pada seluruh wajahnya. Hahaa Salma bahagia.
"Gemes banget si, masih suka salting gituu." Ucap Rony sambil mencubit hidung Salma gemas
***
Semoga suka gengss
Maafin kalau banyak typo, heheSelamat membaca yaa
Enjoy guyss:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)