43

17.5K 990 154
                                    

Pukul 06 15
Kediaman Keluarga Parulian

Terlihat Syarla dan Nabila sedang sarapan di meja makan. Sejauh ini mereka berdua belum melihat Mami dan Papi. Apa iya, kedua orang tuanya itu belum bangun?? Tumben. Oke, bisa jadi Papi belum keluar kamar karena masih tidak enak badan. Tapi Mami? Tidak biasanya Mami melewatkan moment sarapan bersama anak2nya kecuali ketika ada sesuatu yang mendesak. Jadi, apa Mami sedang ada sesuatu yang mendesak??

"Mami kemana, mbok?" Tanya Syarla pada mbok Jum yang baru saja memasuki ruang makan untuk mengantar susu coklat Nabila

"Masih dikamar kayaknya, Non. Tadi pagi cuma keluar ambil air putih terus masuk lagi ke kamar." Jawab mbok Jum membuat Syarla mengangguk

"Apa Mami ikutan sakit juga ya, Kak?" Tanya Nabila setelah kepergian mbok Jum

"Ketularan Papi, gitu?" Balas Syarla menatap adiknya itu

Nabila mengangguk. Membenarkan pertanyaan Kakaknya. Bisa jadi, kan? Papi sedang sakit, dan semalam Mami tidur di kasur yang sama dengan Papi. Sangat memungkinkan untuk Mami tertular sakitnya Papi.

"Ga usah ngarang, deh. Yuk ah, berangkatt." Sahut Syarla

"Lohh, Kakak berangkat sama Nabila?" Tanya Nabila

"Iya dong. Kan Papi lagi sakit." Jawab Syarla sambil beranjak dari duduknya

"Ihh, males banget deh." Sahut Nabila kemudian berjalan meninggalkan Kakaknya

"Dasar lu, ya." Ucap Syarla kemudian berjalan mengikuti Nabila keluar rumah menuju garasi

°°

Sementara didalam kamar Tuan dan Nyonya Parulian, terlihat dua insan yang masih bergelung selimut. Pagi ini langit terpantau mendung, membuat mereka semakin betah berada dibawah selimut. Sudah hampir pukul tujuh, tapi belum ada tanda2 mereka akan bangkit dari tempat tidur. Iya. Mereka lelah. Pasalnya kegiatan mereka semalam sangat menguras tenaga dan emosi jiwa, haha..

Namun tak lama kemudian, Rony membuka matanya perlahan. Fokusnya langsung tertuju pada istrinya yang tengah bergelung di dalam pelukannya. Seketika itu senyumnya mengembang. Ahh, mengapa istrinya itu terlihat berkali kali lipat lebih cantik pagi inii. Berikutnya dengan gemas Rony memberi beberapa kecupan pada bibir Salma. Hal itu tentu saja membuat Salma terusik. Merasa kesal karena tidurnya terganggu, Salma membalikkan badannya membelakangi Rony.

Rony tertawa. Seolah merasa puas karena telah membuat istrinya kesal sepagi ini. Lalu dengan cepat Rony melingkarkan tangannya pada perut Salma. Rony memeluk istrinya itu dari belakang. Awalnya Salma menolak. Salma memberi sedikit penolakan dengan berusaha menyingkirkan tangan besar suaminya itu. Tapi karena Rony tidak bergeming, Salma akhirnya menyerah. Membiarkan Rony memeluknya.

Setelah itu, dengan pelan Rony mengusap perutnya. Membuat wajah Salma seketika memerah. Beruntungnya saat ini Salma tengah membelakangi Rony, jadi suaminya itu tidak akan meledeknya.. karena terciduk sedang salting. Kini Salma merasa ada ribuan kupu2 menyerbu perutnya. Menciptakan sensasi geli, tapi Salma menyukainya. Berikutnya, perlahan Rony mencium tengkuknya dan meniupnya. Membuat kulit Salma meremang. Sial! Suaminya ini benar2 berniat menggodanya sepagi iniii. Lalu perkataan Rony selanjutnya adalah kalimat yang mampu membuat Salma semakin salah tingkah.

"Cepat hadir, jagoan Papi." Ucap Rony sambil tangannya mengelus pelan perut istrinya itu

Mendengar itu Salma meledakkan tawanya. Apa sii Rony ini?? Bisa2 nya sepagi ini sudah membuat orang salah tingkah.

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang