56

13.6K 1K 103
                                    

Jika yang lain langsung memutuskan untuk pulang kerumah masing2. Rony dan Salma tidak. Rony sengaja membawa Salma ke suatu kedai kopi yang beberapa waktu lalu sempat ia kunjungi bersama Syarla. Kedai itu memiliki kesan tenang dan privat. Kedai tersebut juga menyediakan lokasi outdoor dan indorr. Para pengunjung bisa bebas memilih tempat. Kali ini Rony membebaskan Salma untuk memilih tempat. Rony hanya membiarkan tangannya ditarik oleh istrinya itu. Sampai akhirnya langkah mereka terhenti pada meja paling ujung pada area indoor, dekat dengan aquarium besar. Tanpa menunggu lama, mereka duduk berhadapan.

Berikutnya pelayan datang menawarkan menu. Lagi2 Rony membebaskan Salma mengambil peran. Iya. Rony memang tidak pernah mau repot dalam urusan pesan memesan. Dia akan menyerahkan semuanya pada istrinya itu. Setelah pelayan berpamitan untuk membuatkan pesanan, dengan cepat Rony mencari tangan istrinya dan menggenggamnya. Sedikit usapan Rony berikan pada punggung tangan milik Salma. Sebuah senyuman juga membingkai wajahnya. Dengan posisi mereka yang saling berhadapan seperti ini, membuat Rony bisa leluasa memandang wajah istrinya yang selalu bisa membuatnya jatuh cinta itu.

"Masih sedih?" Tanya Rony

Salma menggeleng. Tapi mendung masih menutupi wajahnya. Rony tau bahwa Salma masih tidak baik2 saja. Perlahan Rony berpindah duduk di samping Salma. Kebetulan tempat yang mereka pilih adalah meja dengan dudukan sofa. Hal itu membuat Rony bisa dengan bebas merapat pada istrinya. Begitu Rony mendekat, Salma langsung menjatuhkan kepalanya pada bahu suaminya itu. Rony pun juga menyandarkan kepalanya pada kepala Salma. Tangan mereka juga saling menggenggam. Mereka sedang saling menguatkan.

"Kita liburan, ya. Aku bener2 butuh hiburan. Aku capek. Aku ga mau gini terus." Ucap Salma membuat Rony tersenyum

"Iya, kita berangkat. Asal kamu janji ga sedih2 lagi. Ya, aku tau ini berat. Aku maklum. Tapi aku juga ga mau kamu terus2an kayak gini, Ca. Aku kangen." Balas Rony

Salma terlihat menghembuskan napasnya. Dia seolah tengah menghempaskan segala sesak yang merajai hatinya. Berikutnya Salma menegakkan kepala dan menatap Rony dengan senyuman.

"Kita liburan kemana? Jadi ke Bali?" Tanya Salma

"Terserah. Aku ikut kamu aja." Jawab Rony sambil menatap Salma

"Okey. Aku mau lihat2 hotel yang bagus." Balas Salma

Kini Salma terlihat fokus pada ponselnya. Dia mendadak semangat menggulir layar ponselnya untuk mencari penginapan yanh sesuai dengan keinginannya. Disampingnya, ada Rony yang menatapnya dengan sayang. Rony berharap ia akan selalu bisa membahagiakan istrinya itu. Rony berharap kesedihan tidak akan ada lagi didalam hidup Salma.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Beberapa pelayan datang menyajikan pesanan mereka. Disini Rony dibuat terkejut dengan banyaknya makanan yang dipesan oleh istrinya. Lihat, kini meja mereka benar2 penuh dengan makanan dan minuman. Wahh,, sepertinya istrinya itu memesan semua menu yang ada di kedai ini.

"Kamu beneran pesen sebanyak ini, Sal?" Tanya Rony

"Kenapa? Masih bisa bayar, kan?" Balas Salma

"Haha.. ga gitu, sayang. Tapi kamu yakin habis? Tadi kan, juga baru sarapan." Sahut Rony menatap istrinya itu

"Kan, ada kamu yang ngabisin." Balas Salma yang terlihat acuh dengan resnpon suaminya

Okee, jangan bertingkah seolah-olah tidak mengenal Salma, Ron. Haha. Iya. Salma memang begitu. Dia akan selalu meminta Rony menghabiskan makanannya yang tidak habis dengan alasan takut mubadzir. Hemhh, istrinya itu benar2 selalu memberinya banyak asupan. Tapi apapun itu, Rony akan selalu mengiyakan. Apapun asal Salmanya selalu bahagia.

"Makan yang banyak, Sal." Ucap Rony sambil tangannya mengusap puncak kepala istrinya dengan sayang

"No. Ini nyemil, sayang. Kalau banyak2 aku bisa gendut." Balas Salma

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang