24

13.2K 657 68
                                    

Rony kalut. Air mata mengalir tanpa mau berhenti. Dengan cepat Rony mengunci pintu ruang studionya. Dengan cepat pula Rony membereska foto2 yang kini berserakan dilantai studionya. Rony kembali memasukkan foto2 itu ke dalam kotak. Namun tidak dengan foto terakhir yang membuatnya begitu takut akan banyak hal. Foto itu masih di dalam genggamannya.

Pada lembar foto tersebut, tercetak dengan jelas gambar seorang bayi perempuan yang sangat Rony kenali. Foto seorang bayi yang saat itu tengah berusaha memperlihatkan gigi depannya. Seorang bayi perempuan yang baru saja bisa duduk. Iya. Dalam foto tersebut ada pose seorang bayi perempuan yang sedang duduk sambil tersenyum memperlihatkan giginya ke arah kamera. Sangat lucu dan menggemaskan.

Foto seorang bayi perempuan dengan baju berwana pink favoritnya. Foto bayi perempuan yang di kelilingi banyak boneka. Dipangkuan bayi tersebut, ada boneka pinguin besar yang Rony yakin itu adalah pemberiannya. Boneka pinguin biru muda yang sampai hari ini menjadi boneka favorit putri sulungnya, Syarla. Iya. Itu foto Syarla kecil. Foto yang sangat jelas Rony ingat waktu dan tempat foto itu di ambil.

Rony mengingat dengan jelas setiap pertumbuhan putri2nya. Saat itu putri kecilnya, Syarla, telah genap berusia 7 bulan. Saat itu, sepulang Rony dari mengisi suatu acara, ia sengaja mampir ke sebuah pusat perbelanjaan untuk membelikan oleh2 pada putri kesayangannya. Hingga akhirnya Rony bertemu dengan si pinguin biru. Salah satu saksi bisu di setiap pertumbuhan Syarla. Si pinguin yang sampai hari ini, juga masih menemani Syarla di dalam tidurnya. Hahah.. Rony tau persis, bahwa putri sulungnya itu tidak akan bisa tidur tanpa pinguinnya itu.

Tapi yang menjadi pertanyaan besar Rony adalah, mengapa foto Syarla ada di dalam kotak bersama dengan foto2 Diman dan Salma? Mengapa foto putri kecilnya itu ada disana??

Tatapan Rony masih tertuju pada foto Syarla kecil yang sangat lucu. Hingga tiba2 matanya tertuju pada sebuah tulisan tangan yang tintanya sudah hampir memudar. Satu kalimat yang seakan menghancurkan dunia Rony. Tulisan yang membuat Rony tidak lagi bisa berkata-kata. Disana tertulis 'Kesayangan Ayah Diman'. Tulisan yang tidak pernah terpikirkan oleh Rony itu kini ada didalam genggamannya. Rasa takut semakin menguasainya, hingga tubuh Rony bergetar hebat.

Apa ini?? Mengapa pada foto Syarla tertulis 'Kesayangan Ayah Diman'? Apa maksudnya?? Rony merasa ini salah. Syarla adalah putrinya. Buah hatinya. Syarla adalah miliknya. Kesayangannya.
Syarla adalah kesayangan Papi.

Tiba2 saja, ponsel Rony berndenting. Menandakan ada pesan yang masuk ke ponselnya. Dengan cepat Rony membuka pesan tersebut. Lagi2 dari nomor asing. Nomor itu mengiriminya pesan yang berisi kalimat yang sangat Rony takuti. Tidak sampai hati Rony membaca isi pesan itu.

'Syarla bukan anak kamu, Ron.'

Nomor sialan itu mengirimkan kalimat yang paling menyakitkan dalam hidup Rony. Kalimat yang Rony harapkan tidak pernah ada didunia ini. Syarla adalah putrinya!! Dari kecil Syarla adalah yang paling dekat dengannya. Rony jelas mengerti Syarla. Dia hafal betul semua kesenangan dan kegundahan yang ada pada putrinya itu. Rony yakin bahwa tidak ada sedikitpun yang terlewat olehnya mengenai Syarla.

Ponsel Rony kembali berdenting. Kali ini adalah pesan dari Syarla. Putrinya itu mengatakan bahwa ia akan ke rumah Anggis karena dosennya berhalangan masuk. Tanpa membalas pesan putrinya itu, Rony dengan cepat berjalan keluar studio dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tujuannya hanya satu, Syarla.

°°

"Gimana?" Tanya Anggis

"Ga tau nih, sama Papi cuma di baca doang." Jawab Syarla

"Telfon." Sahut Anggis

Tanpa menunggu lama, Syarla menghubungi Papinya. Namun tidak ada jawaban.

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang