66

14.5K 1.1K 190
                                    

Sesampainya mereka di villa, dengan tanpa kata Rony turun dari mobil dan langsung berjalan masuk kedalam kamarnya. Hal itu tentu saja membuat Salma, Syarla dan Nabila terdiam. Mereka sangat mengerti bahwa ada yang tidak benar dengan Papi.

"Oke, kalian langsung mandi. Bersih2, ya. Nanti biar Mami yang pesenin makanan." Ucap Mami sambil tersenyum

Disini Salma tengah berusaha mencairkan suasana. Pasalnya ia mengerti bahwa kedua putrinya itu tengah dibuat resah dengan sikap diamnya Papi mereka selama perjalanan tadi. Terlebih Nabila. Bungsunya itu pasti semakin tak enak hati dan merasa bersalah.

"Oke, Mi." Sahut Syarla yang kemudian keluar dari mobil dan di ikuti oleh Nabila

Kini Syarla dan Nabila tengah bedara di dalam kamar mereka masing2. Sementara Salma tengah duduk termenung di atas tempat tidurnya. Jelas ia memikirkan sikap suaminya yang sangat terlihat sedang menahan amarahnya. Maka ketika Salma mendengar pintu kamar mandi yang berada di dalam kamar mereka itu terbuka, ia segera berdiri dan menyambut suaminya dengan ekspresi penuh tanya.

"Apa yang salah, Ron?" Tanya Salma

Rony hanya menatap Salma sekilas, sebelum akhirnya ia berjalan menuju almari dan mencari kaos hariannya.

"Kamu jelas tau, kalau Nabila ga sengaja. Itu murni kecelakaan, dan Syarla baik2 aja." Ucap Salma yang kini tengah mengekori suaminya menuju almari

"Aku tau, Sal. Aku juga ga mau marah sama Nabila." Balas Rony menatap Salma

"Terus?" Tanya Salma

Sejenak Rony mengembuskan napasnya. Dan kembali menatap istrinya.

"Kamu bersih2, gih. Aku mau ke Syarla." Sahut Rony kemudian dengan cepat berjalan keluar kamar menuju kamar putri sulungnya.

Dengan penuh keresahan, Salma berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

°°

Dikamar Syarla.

Terlihat gadis cantik itu tengah berdiri di depan cermin kamarnya. Ia sedang mengeringkan rambutnya yang basah. Ditengah kegiatannya itu, tiba2 saja Papi masuk kedalam kamarnya dengan wajah penuh senyuman. Membuat Syarla kembali tersenyum.

"Aduhh, anak Papi cantik bangett." Ucap Rony sambil berjalan mendekati putrinya itu.

"Iyaa, dong." Balas Syarla

"Sini, Papi yang keringin rambutnya." Ucap Papi yang kemudian meraih alat pengering rambut dari tangan Syarla.

Mendengar itu Syarla tersenyum. Berikutnya Syarla duduk dikursi di depan kursi dan membiarkan Papi mengeringkan rambutnya. Kini Syarla memperhatikan Papinya itu dari cermin yang ada di depannya.

"Syarla oke?" Tanya Papi di sela2 kegiatannya mengeringkan rambut Syarla

Syarla mengangguk.

"Beneran ga ada yang sakit?" Tanya Papi lagi. Kali ini dengan menatap putrinya melalui cermin

"Beneran, Papi. Syarla gapapa. Ga ada yang sakit juga. Cuman sedikit syok aja, tadi." Jawab Syarla

Kini giliran Papi yang mengangguk. Mengiyakan ucapan putrinya.

"Wait, Papi ga lagi marah sama Nabila, kan?" Tanya Syarla menatap Papi

Mendapat pertanyaan begitu dari sulungnya, Rony meletakkan alat pengering rambut yang dipegangnya itu di atas meja rias, di depan putrinya. Dan bukannya menjawab pertanyaan Syarla, Papi malah mengalungkan tangannya pada leher Syarla dan menjatuhkan dagunya diatas puncak kepala putrinya itu. Sesekali Rony juga mendaratkan kecupan disana.

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang