21

14.5K 770 47
                                    

"Mmm,, I dont know. Udah ah, kapan2 aja Syarla ceritanya. Ngantuk."  Balas Syarla yang secara tidak langsung mengusir Maminya. Oh ayolahh,, Syarla benar2 tidak tahan untuk tidak mengangkat telfon Kak Jovan

"Hahaha.. okee, Mami tunggu ya. Jangan ga cerita." Sahut Mami

Setelah memberi ucapan selamat malam dan kecupan pada puncak kepala sulungnya itu, Salma memutuskan untuk keluar dari kamar Syarla

°°

Kamar Rony dan Salma

Begitu Salma masuk kedalam kamarnya, ia melihat Rony yang sudah berganti pakaian dengan setelah piama tidurnya. Kini Rony tengah bersandar pada bantalan tempat tidur, terlihat seperti menunggu Salma.

"Dari mana? Kenapa ga langsung masuk kamar?" Tanya Rony

"Hahaha.. kamu kenapa sih? Aneh banget." Balas Salma

"Sal, bisa ga? Kalau di depan orang2, kalau ke aku panggilnya sayang aja. Jangan Ron, Ron." Sahut Rony dengan ekspresi yang entah mengapa lucu bagi Salma.

"Hahahah.. apasi? Kamu kenapa? Aku kayak ga lagi ngobrol sama kamu." Balas Salma di sela tawanya

"Kayak ngobrol sama siapa? Sama Diman?" Sungut Rony mendadak kesal

Lihat saja. Istrinya itu malah melanjutkan tawanya. Membuat Rony semakin kesal. Apa Salma tidak tau bahwa Rony sedang ingin diperhatikan?

"Lahh,, kenapa jadi Diman?" Tanya Salma

Rony diam. Enggan menjawab pertanyaan Salma. Membuat Salma mendekat ke arah Rony. Ikut duduk bersandar pada bantalan kasur, di sebelah Rony.

"Heh, Pak. Diem aja. Jawab, dong." Ucap Salma sambil menatap Rony dari arah samping.

Sementara Rony masih diam. Sungguh wanita disampingnya ini benar2 membuatnya mendadak kesal sendiri. Apa Salma benar2 tidak paham maksudnya? Apa iya, Rony harus menjelaskan bahwa saat ini ia tengah cemburu?

"Oh, aku tau. Cemburu kan?? Hahah.. ciee" Seloroh Salma sambil tangannya menoel noel dagu suaminya.

Digoda seperti itu tentu saja rasa kesal Rony dengan cepat hilang tak bersisa. Kini Rony malah tengah menunjukkan senyum manisnya pada Salma. Ah, istrinya ini memang sangat pintar dalam hal meluluhkan hatinya. Perlahan Rony mengubah duduknya menjadi berbaring menyamping. Menjadikan kaki Salma sebagai bantal kepalanya. Dengan begini Rony bisa menatap seluruh wajah istrinya itu sepuasnya. Cantik. Yah, semua orang juga tau bahwa istrinya ini sangat cantik.

Masih pada posisi yang sama, Rony mengambil tangan Salma dan menciumnya. Kemudian menggengam tangan itu, seolah tidak pernah ingin ia lepaskan. Tuhan,, Rony benar2 tidak ingin dipisahkan dengan Salma. Begitu dalam cinta yang tumbuh di antara keduanya. Kini suasana masih begitu hening. Baik Salma maupun Rony masih sama2 saling menatap.

"Bisa ga, kalau di depan banyak orang.. panggil aku sayang." Ucap Rony masih menatap istrinya

"Kenapa si? Mau banget nih, dipanggil sayang?" Balas Salma

"Mau bangetlah. Biar semua orang itu tau kalau kamu sayang banget smaa aku. Biar ga ada yang punya niatan macem2 sama kamu." Sahut Rony

"Hahah.. tanpa diungkapkan pun, semua orang juga tau kalau aku cuma sayang sama kamu, Ron." Ucap Salma tersenyum

"Sini peluk." Balas Rony yang kini telah bangun dari posisi berbaringnya dan telah duduk sempurna sambil merentangkan tangan bermaksud menyambut Salma kedalam pelukannya

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang