Pukul 20.00
Ruang rawat NabilaKarena mengetahui bahwa Salma akan menginap, Novia dan Neyl memutuskan untuk pulang. Mereka juga berusaha memberi ruang pada Salma dan Rony untuk menyelesaikan masalah mereka. Entah bagaimana keputusannya nanti, mereka yakin bahwa Salma dan Rony akan berusaha memberi keputusan yang terbaik untuk semuanya.
Diruang rawat Nabila terlihat Syarla berada di atas tempat tidur Nabila. Mereka sedang bermain game di ponsel Syarla. Biasanya, pemandangan itu akan membuat Rony mengeluarkan kejahilannya. Entah tiba2 menutup mata salah satu putrinya dengan kedua tangannya, atau secara tiba2 memberi mereka gelitikan. Namun yang terjadi sekarang hanya keheningan. Suara pada game di ponsel Syarla adalah yang paling mendominasi ruangan tersebut.
"Mami sama Papi keluar sebentar, yaa.. " pamit Salma kemudian berjalan keluar kamar Nabila dengan di ikuti Rony. Semuanya harus segera selesai
Ditaman rumah sakit
Dengan cepat Rony memeluk Salma. Rony bahkan tidak memberi sedikit pun ruang untuk Salma bergerak. Rony rindu. Rony takut. Karena jujur saja, Rony begitu takut dengan apa yang akan Salma bicarakan padanya kali ini.
"Ga enak dilihat orang, Ron." Ucap Salma
"Aku ga peduli." Balas Rony
Lalu hening. Rony yang masih memeluk Salma. Dan Salma yang membiarkan Rony memeluknya.
"Aku bodoh, Sal. Harusnya aku tau kamu ga akan khianatin aku. Harusnya aku percaya sama kamu. Tapi nomor asing itu chatt aku pas banget setelah Diman mampir kerumah. Aku cemburu. Aku takut. Maafin aku."
"Apa yang bisa aku lakuin buat dapat maaf kamu, Sal?"
"Aku ga bisa kalau harus tanpa kamu. Aku ga bisa, Sal. Sampai kapan pun aku ga akan bisa."
Rony terus saja mengungkapkan isi hatinya pada Salma dengan posisi mereka yang masih berpelukan. Perlahan Salma membalas pelukan Rony. Sedikit kelegaan mendadak hadir di hati Rony. Apa ini artinya Salma mau memaafkannya?
"Kamu tau aku cinta sama kamu, Ron. Sulit buat aku mengabaikan kamu. Sulit buat aku lihat kamu sedih. Tapi aku juga ga bisa bohong kalau kamu juga nyakitin aku. Aku bingung harus apa. Aku ga tau harus gimana. Semuanya terasa sulit, Ron." Ucap Salma
"Maaf udah buat kamu ngerasa sulit, Sal. Aku salah. Aku yang salah. Aku janji akan perbaiki semuanya, Sal. Kamu mau percaya aku lagi, kan?" Balas Rony
"Kalau kamu tau, aku ga pernah sekalipun ragu buat kasih kepercayaan sama kamu, Ron. Itu semua karena aku tau gimana kerja keras kamu, buat aku dan anak2 bahagia. Tapi kamu meragukan aku, Ron. Menurut kamu, apa aku bisa hidup sama orang yang ga bisa percaya sama aku?" Papar Salma
Mendengar itu, Rony mengeratkan pelukannya. Hatinya hancur. Bagaimana bisa Rony membuat istri tercintanya menderita seperti ini??
"Maafin aku, Sal. Kemaren aku kebawa emosi. Aku salah, karena aku ga cari kebenarannya dulu. Aku tau aku udah nyakitin kamu, tapi Sal.. kamu harus tau kalau aku akan bertanggung jawab buat sembuhin luka itu. Please, Sal. Kasih aku kesempatan." Ucap Rony
"Aku pasti bakal kasih kamu kesempatan, Ron. Setiap orang pasti pernah berbuat salah. Karena bagaimana pun, aku juga ga bisa tanpa kamu. Aku bener2 ga bisa bayangin gimnaa hidup aku, kalau ga ada kamu didalamnya. Tapi masalah ini juga menyangkut Syarla. Aku akan turutin mau Syarla. Karena disaat semua orang meragukannya, Syarla cuma punya aku, Ron." Balas Salma sambil melepaskan pelukannya
Rony terpaku. Iya. Masih ada satu hati yang harus ia rebut kembali. Tuhann,, Rony benar2 merasa frustasi sekarang. Sebesar ini masalah yang ia buat. Terlebih menyakiti hati orang2 yang Rony sayang. Bodoh!!
"Tapi aku yakin Syarla akan selalu menerima Papinya." Ucap Salma kemudian tersenyum
Dengan cepat Rony kembali meraih Salma kedalam dekapannya. Wanitanya ini benar2 memiliki hati yang luas. Sungguh Rony tidak akan memaafkan dirinya sendiri, jika ia membuat Salma menangis lagi.
°°
Ruang rawat Nabila terlihat sepi. Nabila juga tengah terlelap dalam mimpinya. Baru saja dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa besok Nabila sudah bisa pulang. Sebuah kabar yang menyenangkan bagi Salma, mengingat kabar baik lainnya belum ia dapatkam malam ini. Yah, setelah kembali dari ngobrol dengan Rony, Salma membujuk Syarla untuk menemui Papinya di taman rumah sakit. Entah apa yang terjadi sekarang, Salma belum tau pasti. Dia hanya berharap, putrinya akan memberikan maaf pada Papinya.
Kesalahan Rony memang fatal. Salma tau itu. Tapi bagaimana pun, perahu ini tidak akan berjalan dengan benar tanpa nahkodanya. Maka dengan segenap ketulusan hatinya, Salma akan memberi Rony kesempatan. Hemhhh.. semuanya memang terasa berat. Tapi Salma merasa semuanya akan semakin berat apabila Salma menjalaninya tanpa Rony. Sungguh Salma tidak akan siap kehilangan Rony.
Sementara itu, di taman rumah sakit.
Terlihat sepasang ayah dan anak perempuannya yang saling duduk berhadapan dengan kaku. Sangat bukan Syarla dan Rony pada hari2 biasanya. Mereka sudah berdiam dalam jangka waktu yang lama. Kesunyian masih merajai tempat itu. Hingga akhirnya Rony membuka suara..
"Papi tau, Papi salah. Papi udah buat Syarla sedih. Syarla sakit. Papi tau, Papi sudah melakukan kesalahan terbesar dalam hidup Papi."
"Sekalipun Papi tidak akan pernah meragukan Syarla. Bahkan jika memang benar Syarla bukan anak Papi, Papi ga akan bisa berhenti untuk sayang samaa Syarla. Selamanya Syarla adalah putri Papi. Kesayangan Papi. Syarla tau, kan?"
Syarla diam. Dia sama sekali belum merenspon perkataan Papi. Sejujurnya, Syarla marah. Dia kecewa. Tapi jauh di lubuk hatinya, Syarla rindu Papi. Syarla ingin dipeluk Papi. Maka sebelum Papi mengeluatkan kata2 lagi, Syarla sudah berlari merebut paksa pelukan Papi. Dia menangis disana. Betapa ia merindukan cinta pertamanya ini.
"Papi, sebesar apapun kesalahan Papi.. Papi akan selalu ada dihati Syarla. Syarla tetap mau jadi kesayangan Papi, selamanya. Syarla bolehkan pulang sama Papi?" Ucap Syarla
Perkataan Syarla itu membuat Rony berderai air mata. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan air matanya. Rony memang bersalah dan berniat meminta maaf pada Syarla. Tapi mendengar kata2 putrinya itu, hatinya runtuh. Rony tidak sanggup mendengarnya.
"Hussss.. anak Papi. Syarla akan selalu jadi tempat Papi untuk pulang. Begitu pun Papi, selamanya Papi adalah rumah untuk Syarla. Maafin Papi, sayang. Papi sayang sama Syarla." Balas Rony mengeratkan pelukannya pada gadisnya itu
"Kita pulang sama2, yaa.." Sahut Papi
Syarla mengangguk. Dengan cepat Syarla mencuri cium pada pipi Papi. Kemudian berusaha menampilkan senyum pada wajahnya. Detik berikutnya, Rony menangkup wajah putrinya itu dengan kedua tangannya. Perlahan menghapus jejak air mata pada pipi putrinya, kemudian memberi kecupan pada seluruh wajah sulungnya itu. Hingga tawa kemudian hadir di antara mereka. Rony merasa lega, keceriaan itu perlahan hadir kembali di wajah Syarla.
"Terimakasih sudah hadir di hidup Papi." Ucap Rony menatap putrinya
***
Haii..
Semoga feel nya sampai ke kalian yaa
Maaf kalau alurnya tidak sesuai dengan ekspetasi kalian. Aku kayak udah ga bisa nerusin konflik nya hahaha
Berat, shay. Agak ga rela kalau mereka marahan hahaha
Maafin yaaa
Ohhoo, selamat membaca
Enjoy guyss:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)