7

17.1K 745 28
                                    

Hari Jumat, 13.40
Kediaman keluarga Parulian

Tok.. tok..
Nabila yang telah mengganti seragamnya dengan baju rumah, mengetuk pelan pintu kamar kakaknya.

"Masukk.." Balas Syarla, dari dalam kamar
"Kak?" Panggil Nabila sambil berjalan ke arah kakaknya yang sedang memainkan ponselnya di atas tempat tidur.

Syarla membalas panggilan Nabila dengan suara yang tidak jelas. Menunjukkan bahwa ia sedang malas, bahkan untuk sekedar berinteraksi. Hari ini Syarla tidak ada kelas, yang membuatnya betah berbaring di atas kasur seharian ini.

Nabila ikut berbaring di samping kakanya..
"Bosen nihh,, jalan yuk.." ucap Nabila, sambil berusaha mengintip isi ponsel kakanya

"Mau kemana si? Kakak lagi mager niih" Balas Syarla sambil masih fokus pada layar ponsel nya

"Ke mall aja, yuk!! Nonton." Seru Nabila yang tiba2 bersemangat. Membuat Syarla menjauhkan ponselnya dan menatap Nabila sambil berpikir.

Hemm.. bukan ide yang buruk.

"Oke, kamu bilangin Pak Beno. Kakak siap2 bentar." Balas Syarla

Dengan penuh semangat, Nabila kembali masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap. Tak lama kemudian, terlihat Nabila menuruni tangga dengan penampilannya yang sudah rapi. Segera dia menuju ruang service untuk memanggil Pak Beno.

Saat kembali dari ruang service, Nabila bertemu dengan Papi Rony yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum.. Papi pulang." Ucap Papi Rony

"Hai, pii. Mami masih dikantor yaaa?" Balas Nabila yang baru saja menerima kecupan di kepala dari sang Papi

"Iyaa, dek. Ini Papi pulang sebentar.. habis itu mau ke studio buat latihan sekalian jemput Mami juga." Jawab Rony sambil memperhatikan putri bungsunya

"Adek mau pergi?" Tanya Papi
"Iya, Pi. Mau nonton, sama Kak Syarla." Jawab Nabila

"Sama Pak Beno, kan?" Tanya Papi lagi
"Iyalah.. sama siapa lagi. Papi kan ga ngebolehin kita punya pacar." Sahut Nabila

"Hahaha.. pinter banget deh, anak Papi." Balas Papi Rony sambil mengelus puncak kepala bungsunya itu.

"Nahh, tuh Kak Syarla. Kita berangkat dulu yaa, Pi." Ucap Nabila kemudian mengambil tangan sang Papi untuk salim

"Hai, Pi." Sapa Syarla kemudian memeluk sang Papi

"Yaudah, kalian hati2 okee.." Ucap Papi

Begitulah kebiasaan keluarga Parulian. Sebisa mungkin mereka saling memberi pelukan atau kecupan satu sama lain. Hal kecil seperti itu sangat bisa memberikan semangat dan menyalurkan kekuatan satu sama lain. Maniss yaa keluarga satu ini..

°°

15.20
Parkiran kantor Mami Salma

Terlihat Mami Salma baru saja memasuki mobil suaminya.

"Anak2 lagi jalan.. mau nonton katanya." Ucap Rony yang dibalas anggukan sang istri

"Kenapa si? Lesu bngett.." sambung Rony
"Sambil jalan aja bisa ga? Ini kita udah telat." Balas Salma

"Ohh aku tau, perlu charger energi nih kayaknyaa. Sini, peluk duluu." Sahut Rony sambil merentangkan kedua tangannya, berusaha menyambut istrinya kedalam pelukannya

"Ga usah aneh2 deh, Ron. Udah yuk, jalan." Sungut Salma mengabaikan tawaran peluk dari suaminya

"Kamu doang nih, yang bisa2 nya nolak dipeluk sama aku." Balas Rony sambil perlahan menjalankan mobilnya keluar dari parkiran

°°

16.00
Studio Papi Rony

"Yang punya studio telattt terossss.." Ucap Neyl yang lebih dulu datang

"Kebiasaannya ga pernah berubah." Sahut Novia

"Contoh suami dan ayah yang baik tu kayak gua gini tau. Pulang dulu, nanyain anak2 udah makan apa belum. Harus jemput istri tercinta dulu,, baru kesini. Ya kan, sayang??" Balas Rony sambil memamerkan senyuman manisnya

"Banyak gaya lu. Tanya makan, kan bisa lewat whattsap." Sahut Novia

"Kok lu ga canggih sih, Ron? Sekarang tu ada yang namanya teknologi." Ucap Neyl

"Udah deh. Iya iyaa.. sorry gua telat." Pungkas Rony

"Ron, kenapa tuh?" Tanya Neyl sambil menunjuk Salma yang terlihat lebih pendiam dari biasanya

Novia yang mengerti situasi langsung mendekati Salma.

"Lu kenapa, Sal?" Tanya Novia.

"Tadi Melati ke kantor." Jawaban Salma berhasil menciptakan macam2 reaksi dari suami dan teman2 nya

"Hah?? Kok bisa?? Ngapainn?" Tanya Novia dengan kagetnya

Neyl segera menempatkan dirinya di sebelah Salma untuk mendengar kelanjutam cerita dari wanita tersebut. Sementara Rony.. entah mengapa ia tiba2 tersedak dan batuk. Membuat tiga orang yang tengah duduk di sofa itu menatapnya.

Jujur saja, ditatap secara bersamaan seperti itu membuatnya gugup. Apalagi melihat tatapan istrinya yang penuh selidik.

"Ekhem, khemm.." Rony kembali terbatuk

"Sal, ayo cerita.. dia ngapain ke kantor lu?" Tanya Novia berusaha mengabaikan Rony yang sangat terlihat tidak nyaman

"Dia..."

***

Hayooo.. siapa yang udah baca sampai sini??
Buat kalian yang baca,, semoga suka yaa..
Boleh banget kalau mau komen2, hihi
Just for fun ya guyss..
Enjoy guys:)





Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang