06.45
Kampus Harapan Bangsa"Okeyy, sudah sampai kitaa.." ucap Papi Rony sambil melihat ke arah putri sulungnya yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
"Okayy..." Balas Syarla yang masih setia mengetikkan sesuatu pada layar ponselnya
"Chatting sama siapa si, Kak? Papi perhatiin sibuk bnget dari tadii.." tanya sang Papi
"Ini loh, Pi.. grup kelas lagi rame. Dosen Syarla ga masuk hari ini." Balas Syarla
"Mau pulang aja, atau..." Tanya sang Papi
" No no. Siang nanti Syarla juga masih ada kelas. Daripada balik lagi kan.." Sahut Syarla menatap Papinya
"Oke, sini kiss Papi dulu." Ucap Papi Rony sambil menunjuk nunjuk pipi kanannya. Kode agar putrinya ini segera memberinya ciuman.
"Muahh.. bye Papi." Ucap Syarla setelah mencium pipi Papinya. Tangannya tergerak membuka pintu mobil. Namun tangannya ditahan oleh sang Papi.
"Sini dulu dong, Papinya kan belum kasih kiss.." Ucap sang Papi
"Papi ih, apaan si.. Syarla udah gede Papi. Udah malu kalau di cium2 gituu." Balas Syarla menatap Papinya
Tanpa memperdulikan rengekan Syarla yang tidak mau di kiss sang Papi, Papi Rony tetap memberikan kiss attack pada wajah putri sulungnya ini dengan gemas.
"Ihh Papi.. bedak Syarla hilang nih." Sungut Syarla membuat Papinya tertawa
"Hahahah.." tawa sang Papi
"Lagian ke kampus pakai bedak biar apa si, kak? Papi tetep no, yaa.. kalau kakak deket2 cowok." Sambung Papi Rony sembari memperingatkan putrinya"Iya ih, bawell. Udah yaaa, Syarla turun. Byee, piii.." pamit Syarla
"Byee.." balas Papi Rony. Sambil menurunkan kaca jendela mobilnya agar bisa melambaikan tangan pada putri sulungnya itu..
Tiba-tiba..
"Om Rony!! Apa kabar om??" Sapa seorang mahasiswi sambil meraih tangan Rony untuk bersalaman.
"Oh, Anggis. Haii.. om baik. Gimana? Kuliah aman kan?" Balas Papi Rony ramah
"Hehe.. aman dong, om." Jawab Anggis sambil menampilkan 2 jempolnya
"Udah yaa.. om jalan dulu." Pamit Rony pada Anggis
"Syarla, Papi jalan yaa.." sambung Papi Rony sambil menampilkan senyumannya.
Mobil Papi Rony mulai meninggalkan parkiran kampus yang mulai padat dengan kendaraan2 mahasiswa/i lainnya.
Menyisakan Syarla dan Anggis yang juga hendak meninggalkan parkiran.Anggis adalah salah satu teman dekat Syarla. Mereka sudah berteman sejak masih sama2 duduk dibangku SMA. Kabar baiknya.. saat ini mereka berada di kampus yang sama dan jurusan yang sama.
"Syar, gilakkk.. Bokap lu tambah keren aja sii" Seloroh Anggis
"Gua bilangin nyokap, baru tau rasa lu." Balas Syarla
"Apaan si lu, ga asik bnget. Tapi beneran deh, Syar.. makin nge fans gua sama Bokap lu." Ucap Anggis sambil menampilkan senyum andalannya pada Syarla
"Iyaa deh.. terserahh." Sahut Syarla
"Masih ga boleh nyetir, Syar?" Tanya Anggis yang membuat Syarla menghentikan langkah dan menghembuskan nafas panjang.
"Yaa.. gitulah. Papi sekarang lebih suka gua kemana2 dianter dan dijemput." Jawab Syarla
"Wajar sii.. kecelakaan lo dulu pasti bikin nyokap bokap lo takut, Syar." Sahut Anggis sambil menatap Syarla
"Udah lebih dari setahun loh, tapi tetep aja.. Papi masih ga kasih gua izin buat bawa mobil lagi." Balas Syarla yang mendadak muram
Dulu memang Syarla pernah mengalami kecelakaan yang nyaris membuatnya meninggalkan orang2 tersayangnya. Karena berusaha menghindari truk yang tiba2 mengambil jalurnya dari arah berlawanan, membuat Syarla reflek banting setir dan mobil yang ditumpanginya terperosok masuk kedalam jurang.
Mobil Syarla terbalik dan terbakar. Untungnya pada saat kejadian, jendela mobil Syarla dalam keadaan terbuka. Sehingga Syarla bisa berhasil keluar dan selamat. Karena kecelakaan itu yang membuat Syarla tidak lagi diperbolehkan membawa mobil sendiri.
"Udah, gpp.. kan ada gua. Lu mau kemana juga gua mau kok nemenin." Hibur Anggis
"Baik bnget gini, sahabat siapa sii??" Sahut Syarla tersenyum
"Kann,, lu mah keterlaluan. Kalau udah gini aja, baru lu muji gua." Sungut Anggis
"Utututuu.. jangan cemberutt dong, haha.." balas Syarla yang kemudian di iringi tawa keduanya
Mereka pun memasuki gedung B tempat dimana jurusan musik biasa melakukan kegiatan belajar mengajar. Saat mereka akan memasuki kelas, tiba2 sapaan seseorang menghentikan langkah keduanya..
"Pagi, Syarla.." sapa seseorang itu
"Pagi Kak Jovan.." balas Syarla
"Ada kelas pagi?" Tanya Jovan
"Oh, sebenernya ada kak. Tapi dosennya ga masuk." Jawab Syarla. "Kak Jovan ada kelas pagi juga?" Sambung Syarla
"Enggak si, cuman mau ngumpulin tugas aja." Jawab Jovan tersenyum
" Rajin amat kak, pagi2 udah ngumpulin tugas." Seloroh Anggis yang hanya dibalas senyuman oleh Jovan
"Oke, aku duluan yaa.." pamit Kak Jovan, kemudia berlalu
"Fiks sih, dia suka sama lu." Ucap Anggis
"Ngaco lu" balas Syarla sambil berjalan memasuki kelas
Karena dosennya tidak masuk.. kegiatan yang bisa mereka lakukan adalah ghibah, sambil menunggu jam mata kuliah berikutnya.
***
Enjoy guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)